Author POV
"capek sumpah. Sekitar empat jam lagi dinner, masih ada waktu buat tidur" ucap Aca yang tak lain yaitu Tasya sambil merapikan rambut nya yang tampak berantakan,"Fyuhhh akhirnya bisa ke pulau kapuk hehehe" lanjut Aca ketika menghempaskan dirinya ke kasur Queen size miliknya.
Tak menunggu waktu lama ternyata Tasya telah tertidur dalam keadaan memegang Hp nya yang nampak masih menyala. 60 menit telah berlalu. Tasya mengerjap kan matanya ketika ia mendapati dirinya berada di hamparan pasir putih tapi terasa sangat lembut.
Aku dimana? -batin Tasya bertanya.
"kau berada di alam bawah sadar mu" ucap seorang wanita berambut blonde panjang sepinggang dengan iris berwarna hijau terang membuatnya terlihat cantik, ralat sangat cantik. Ia mengenakan busana layaknya kapas yang sangat lembut bersatu dengan warna kulit putihnya yang cerah dengan sedikit semburat merah di pipinya. Menampilkan wajah yang sangat manis ketika tersenyum.
"untuk apa aku dibawa kesini?" tanya Tasya waspada, padahal wanita tersebut tak dapat melukainya.
"aku hanya ingin memberitahumu bahwa sebentar lagi kau akan kembali ke tempat seharusnya kau berada" sang wanita itu berujar seraya membungkuk hormat pada Tasya.
"jangan membungkuk aku bukan berasal dari keluarga dengan kasta yang tinggi"sergah Tasya segera berdiri ketika tahu bahwa wanita tadi membungkuk hormat padanya.
"tapi tuan putri..." ucap wanita itu menggantung menimbulkan tanda tanya di benak Tasya.
"tuan putri? Siapa yang kau maksud tuan putri? " wanita tersebut hanya diam sambil menggumankan suatu kalimat yang tidak dapat di pahami Tasya.
"hei" panggil Tasya pada orang itu tetapi.
Kriiingg... Kriiiing
Jam beker Tasya berbunyi, alhasil Tasya pun terbangun masih dalam keadaan belum seratus persen sadar. Tasya memiliki beribu pertanyaan tentang mimpi nya tersebut.Padahal cuma tidur sebentar,udah mimpi ajah-batin Tasya
Akhirnya Tasya pun nemilih beranjak dari kasur nya dan beralih ke sebuah benda pipih yang tak lain adalah Hp nya. Ia hanya mengecek adanya notifikasi tetapi ia tak mendapati adanya notifikasi serius tentang pekerjaannya ia langsung mematikan Hp nya.
Satu jam lagi dinner gue mandi dulu ajah-batin Tasya.
Tasya pun melenggang pergi ke arah kamar mandi dan melakukan ritual nya. Lima belas menit kemudian Bryan pun datang sambil mengetuk pintu kamar Tasya dengan teriakan nya yang ya! . Tasya yang telah selesai pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah abang nya yang terlaknat.
"Acaaaaaa" Bryan memanggil(lebih ke teriak sih) sambil mengetuk pintu.
"masuk aja nggak di kunci kok bang" ujar Tasya sembari mengeringkan rambutnya.
"woy bentar lagi dinner siap-siap ya. Abang penasaran lo mau diapain" cerocos Bryan sambil cengengesan.
"ihhh kok abang gitu kan takut Aca nyaaa" Tasya meringis dengan bibir nya yang manyun.
"ihhhh geli abang sama bibir kamu itu Caaa. Kode pen dicium,tapi nggak ada yang cium efek kelamaan jomblo. Kkkkkkkk" ledek Bryan sambil mengacak rambut Tasya yang sudah rapi. Alhasil rambut Tasya yang asalnya rapi berubah menjadi berantakan.
"abanggg Aca udah selese nyisir rambut kok diberantakinnn?!! sisirin nggak! Kalo enggak Aca nggak bakal ngomong sama abang tiga hari kedepan!" ujar Tasya dengan tatapan tajamnya sambil mengulurkan sisir ke arah Bryan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure and Magic
Фэнтези"Kita harus cari mahkota itu sekarang!" Tasya berujar sambil menatap lawan bicara nya tajam. "Sabarlah. Aku sedang memikirkan caranya, jika kita pergi tanpa rencana dan strategi kita akan habis." jawab Rezel dengan wajah sedikit frustasi. "Tidak s...