Hi guys 👋.
Kangen nggak? Kagak
Abaikan.
Happy Reading.
Rajin update btw :)).
***
Di toilet
Natya POV
"cepetan Caaaaa," lama amat tu anak.
"iya bentarrr! Sabar ngapa?! " teriak Aca dari dalam.
Ceklek...
"lama amat mba'nya, kek lagi bersemayam aje".
"kurleb gitu," jawab Aca bikin gue pen nampol tu muka.
"muka nya kondisikan elah".
"iya Cintaaa" kata Aca manja.
"Cinta? Apa tu cinta? Flora? Fauna?," ucap gue niruin yang dibilang Aca pas lagi di kelas.
"...." ngga ada jawaban.
"gue kalah euy," ucap gue pasrah when gue liat muka flat Aca.
"keluar yuk. Pengap astaga," tu anak kesambet apa??? Atau dia punya alter ego?? Au ah.
"iya Princess".
Natya POV end
***
Tasya POV
Gue sebenarnya pengen ketemu abang Bryan. Tapi apalah daya muka nerd gini pengen nemuin abang ke kelas. Bisa di lempari tomat kali ya? Amit-amit kalo di lempari pisau mending ice cream.
"eh Nat. Gue penasaran siapa temen abang gue yang bakal ikut ke Kerajaan Sapphire " tanya gue ke Natya yang lagi baca Novel nya, "woy! Gue ngomong ga di dengerin".
"hah? Apa? Kenapa?" tu anak latah nya keluar' kan?".
"kalem sist. Dalem kelas nih, bukan di tempat lenong," tuding gue.
"kaga ada orang juga". Padahal masih jam pelajaran.
"tul ugha sie," ujar gue sambil nyengir kuda.
5 minute later
"orang-orang pada ke mane sie?!" ucap gue bingung, "eh Nat! Kok kayak ada bau anyir?? Anyir darah gitu. Nyium nggak?" tanya gue sambil terus mencium aroma ini.
"iya ya? Iya nih gue cium. Emang bau darah ini mah," ujar Natya selaku anggota PMR yang baik nan tidak sombong.
"ehh cepet ke aulaaaaa," gue teriak sambil lari ke aula. Dan bener aja, disana ada makhluk aneh sedang menghancurkan bagian aula dan membantai siswa dan siswi yang ada disana.
Tasya POV end
Author POV
Tidak sedikit korban yang di bantai makhluk aneh itu. Badan setinggi 3 meter, dipenuhi lumpur kering di sekitar badannya, gigi yang berupa taring tajam, sangat mengerikan. Tasya yang melihat itu merasa geram, akibatnya Tasya tanpa sepengetahuan Natya berubah menjadi seperti malaikat bersayap putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure and Magic
Fantasi"Kita harus cari mahkota itu sekarang!" Tasya berujar sambil menatap lawan bicara nya tajam. "Sabarlah. Aku sedang memikirkan caranya, jika kita pergi tanpa rencana dan strategi kita akan habis." jawab Rezel dengan wajah sedikit frustasi. "Tidak s...
