02 : Sunflowers

91 21 0
                                    

:- Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

- R.A Kartini

Setelah kejadian kemarin Aera kini lebih tenang,karena ia telah jujur dan terbuka kepada Jimin soal penyakitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian kemarin Aera kini lebih tenang,karena ia telah jujur dan terbuka kepada Jimin soal penyakitnya.

Setidaknya tidak akan ada penyesalan dalam diri Aera jika kelak ia meninggalkan Jimin.

"Heh! Ngelamun terus"

Lamunan Aera terbunyarkan oleh suara Jimin .

Aera menghela nafas "kau ini kebiasaan. Selalu saja mengangetkan ku" ucapnya

Jimin hanya tersenyum "sudah minum obat?" Tanya sambil menyerahkan sekresek makanan.

Aera menggeleng ,

Jimin menghela nafas panjang "kau ini! Bagaimana mau sembuh kalo minum dan makan saja kau selalu telat" cibirnya sambil mengeluarkan makanan - makanan yang ada didalam kresek putih yang ia bawa tadi.

Aera hanya tersenyum miris, "percuma makan dan minum obat terus. Kalo hasil akhirnya aku sudah tau" gumamnya sangat kecil.

Namun sayang,gumamnya itu terdengar sangat jelas di telinga Jimin .

"Nah,ayo makan setelah itu minum obat"

Jimin menyodorkan sebuah roti berisi kacang merah kesukaan Aera.

"Ayo?"

Aera hanya menatapnya,ia enggan untuk memakannya .

"Buat kau saja" tolaknya

Jimin mencoba menyuapi Aera,

"Ayo buka mulutmu,pacarku tidak boleh telat makan eoh?" Ucapnya sambil sedikit bertingkah aegyo

Aera yang geli melihat tingkah akhirnya pasrah dan memakan roti yang diberi oleh Jimin.

"Eyy,berhentilah bertingkah imut. Aku geli" ujar Aera sambil tersenyum.

Jimin hanya tertawa melihat muka Aera yang begitu merah kemudian mengusap pucuk rambut Aera.

"Kalau kau senyum begini aku jadi tidak khawatir lagi" ,kemudian tersenyum hangat.

Aera menatap Jimin ,kemudian membalas senyuman Jimin .

"Terimakasih.."

🍀🍀🍀

Setelah mengantar Aera pulang,seperti biasa Jimin akan pergi ke suatu tempat yang biasa Jimin kunjungi setiap bulannya.

"Choi Jimin"

Jimin yang merasa namanya terpanggil akhirnya berdiri dan memasuki sebuah ruangan.

"Silahkan duduk"

Love,Rain | Park Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang