10 : Haruskah?

86 19 5
                                    


| Jimin-ah,hari ini kau jadi mengantarkanku kemoterapi kan? Tidak akan pergi lagi?

Setelah menulis beberapa pesan untuk Jimin,Aera kemudian langsung memasukan handphonenya kedalam tas kecil miliknya. Tak berselang lama,Jimin sudah ada didepan rumahnya.

Bahkan Aera cukup terkejut oleh kedatangan Jimin. Pasalnya Jimin sama sekali tidak membalas pesannya dan tiba - tiba sudah tiba di hadapannya.

"Halo Aera .. " sapa Jimin sembari tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Aera .

Aera hanya menatap Jimin cukup lama,seperti tidak percaya orang yang beberapa bulan kebelakang ini yang menghilang dari hadapannya tanpa memberi kabar sedikit pun kita sudah ada di hadapannya. Jujur Aera sangat merindukan Jimin,teramat merindukan Jimin.

Aera berlari kecil dan berhamburan memeluk tubuh Jimin,sebaliknya Jimin merengkuh tubuh Aera yang semakin hari semakin mengurus .

"Aku rindu padamu Jim" kalimat pertama yang Aera kata kepada Jimin setelah sekian lama mereka berpisah.

Sambil membalas pelukan Aera , Jimin juga mengatakan bahwa dirinya sama seperti Aera teramat merindukan Aera. Karena Jimin tau waktu seperti ini lah yang harus Jimin pergunakan dengan sebaik mungkin.

Mereka saling melepas rindu dengan pelukan yang erat bahkan seperti takut kehilangan antar satu sama lain. Aera yang sedikit terisak dalam dekapan Jimin menahan untuk tidak menangis.

Jimin orang terlalu menyadari situasi ia melepaskan pelukan Aera dan memegang kedua bahu Aera. "Kau menangis? Sebegitu rindunya kau padaku?" Tanyanya dengan kekehnya

Bukannya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Jimin, Aera justru terdiam dan menunduk. Oke,Jimin paham. Bahwa kekasihnya ini membutuhkan banyak penjelasan mengenai dirinya yang telah menghilang selama dua bulan terakhir ini.


🍀🍀🍀

"Jangan tinggalkan aku lagi" ucap Aera sambil menggenggam tangan Jimin.

Jimin tersenyum berusaha untuk meyakinkan Aera bahwa dirinya tidak akan pergi lagi dan berusaha menenangkan Aera. "Aku tidak akan pergi,asalkan kau kuat!"

.. kau harus sembuh oke?" Lanjutnya

Aera mengangguk ,kemudian suster membawa Brankar Aera masuk keruangan khusus kemoterapi Aera di laksanakan.

Jimin tetap tersenyum melihat begitu Aera memasuki ruangan.

"Cepat sembuh Aera. Aku tau kau wanita kuat"

Setelah menjalankan kemoterapi kini Aera masih belum sadarkan diri. Dokter bilang sekitar satu jam setelah efek dari obat - obatan yang masuk kedalam tubuh Aera ,Aera akan segera siuman.

Kini Jimin sudah berada di samping Aera sambil menggenggam tangan Aera. Bahkan ia sampai ketiduran di samping Aera mungkin Jimin juga kelelahan menunggu proses kemoterapi yang Aera jalani.

Aera membuka matanya,rasa sakit juga mual begitu terasa menyakitkan pada sekujur tubuh Aera. Apalagi rasa mualnya.

Aera harus terus - terusan merasakan hal seperti ini pasca ia menjalankan kemoterapi.

Jimin yang tersadar Aera telah siuman ia bangun dan menanyakan tentang kondisi Aera.

"Kau sudah sadar? Maaf aku ketiduran"

Love,Rain | Park Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang