15 : I believe you can

78 6 2
                                    

Sudah satu minggu ini Jimin masih tak kunjung juga siuman, Aera sering mengunjungi ruangan Jimin dan sering kali ia juga mengajak bicara Jimin. kata dokter pasien yang sedang koma harus diajak bicara karena bisa merangsang saraf - sarafnya.

Namun, dokter juga bilang bahwa kondisi Jimin semakin hari semakin memburuk. tapi Aera tidak mau menyerah ia yakin Jimin adalah lelaki terkuat yang pernah ia kenal setelah ayahnya.

Hari ini Aera seperti biasa di temani oleh Jungkook masuk keruangan Jimin setelah itu Jungkook meninggal Aera dan Jimin berdua dalam ruangan tersebut.

"Pagi Jimin" sapa Aera sambil melihat kearah Jimin yang terbaring lemah di atas tempat tidur nya. Aera berusaha menahan air matanya karena dia sudah berjanji pada dirinya sendiri juga Jimin bahwa dia tidak akan pernah menangis di hadapan Jimin.

"Jimin tau engga? hari ini aku udah di bolehin pulang sama dokter, Jimin kok masih betah tidur sih. engga kangen ya sama Aera?" ucap nya sambil menggenggam tangan Jimin

Aera berusaha untuk tetap menahan air mata nya namun ternyata air matanya lolos begitu saja membasahi pipinya Aera yang sedari tadi menggenggam tangan Jimin lidah nya mendadak kelu begitu saja saat ternyata Jimin merespon ucapan nya dengan gerakan kecil jarinya.

"Jimin kau mendengar Aera? Jimin,Aera  rindu Jimin. Aera yakin Jimin pasti bangun dan bisa sembuh. Aera yakin Jimin itu kuat orang nya--

-- Jimin Aera mohon bangun sekali ini saja, Aera kangen senyuman Jimin untuk Aera"

Aera benar benar tidak bisa membendung air matanya ia menangis melanggar janjinya untuk tidak menangis didepan Jimin,dengan menggenggam tangan Jimin Aera menangis tersedu - sedu.

Aera merindukan Jimin, sangat merindukan Jimin nya.

Aera yang sedari tadi menggenggam tangan Jimin dan menangis tiba tiba ada tangan yang mengelus rambutnya. Aera yang sadar ada yang mengelus rambutnya ia mendongakan kepalanya dan ternyata yang mengelus rambutnya itu adalah Jimin.

ya,Jimin sudah siuman.

***

Jimin sedang di periksa oleh dokter. Dari tadi pandangan Aera tidak pernah lepas dari Jimin, dia masih tidak percaya Tuhan mengabulkan permohonan nya meminta satu kesempatan agar Jimin bisa segera bangun dari tidur panjangnya.

Bahkan dokter sendiri sempat kaget saat Aera berteriak memanggil nya dan mengatakan bahwa Jimin siuman, karena dokter maupun ayah Jimin sudah pasrah bahkan dokter berniat akan melepaskan alat - alat bantu pernapasan Jimin .

Ternyata rencana Tuhan lebih dari Jimin bangun dari koma nya.

"kalau begitu saya permisi" pamit dokter

Aera dan ayah Jimin menggangguk dan mengucapkan terimakasih pada dokter. Aera langsung mendekati Jimin dan tersenyum.

"Terimakasih sudah mendengarkan Aera untuk bangun dan bertahan" ucapnya sambil tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca menatap Jimin.

Jimin yang belum bisa banyak bicara hanya mengangguk dan membalas senyuman Aera.

Ayah Jimin tersenyum dan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan ia kesempatan untuk tidak mengambil seseorang yang sangat berharga untuknya yang kedua kalinya.

"Aera, paman titip Jimin sebentar ya? paman harus ke kantor"

Aera mengangguk, "tentu paman, aku pasti akan menjaga Jimin" balasnya

Ayah Jimin tersenyum kemudian mengusap rambut Aera lalu berbicara kepada Jimin meminta izin kepada anaknya itu bahwa ia akan pergi ke kantor sebentar untuk mengurusi pekerjaannya.

"ayah ke kantor sebentar ya? kamu dengan Aera dulu" ucap ayah Jimin yang di balas anggukan oleh Jimin.

setelah itu ayah Jimin keluar dari ruangan Jimin.

Aera tak henti hentinya menatap senang ke arah Jimin ia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya dia saat Jimin sudah siuman. Jimin tersenyum kecil lalu berbicara sebisa nya "hei,jangan menatap ku seperti itu. aku malu"

Aera menggeleng, "aku rindu kau,jadi aku ingin terus menatap mu" ujarnya sambil menggenggam tangan Jimin

Jimin terkekeh kecil, "hm, aku tau. kau selalu mengatakan itu"

mata Aera membulat, lalu dahi nya mengerit "Jimin dengar apa yang rara ucapkan saat Jimin tidur?" tanya seperti anak kecil.

Jimin menggangguk kecil yang bisa terlihat oleh Aera. "hm,aku mendengar nya"
















- Bersambung -

✨ Just info

kata artikel yang aku baca sih katanya orang yang lagi koma itu bisa mendengarkan apa yang orang lain bicarakan meski dia sedang tertidur panjang. ya mungkin alam bawah sadar nya? i don't know. Tapi kalo aku salah tolong koreksi ya :) thank you! btw,masih ada yang baca ini atau nunggu ini? sorry aku baru update lagi hihi. XD

 XD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love,Rain | Park Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang