Chapter 3 : The King Is Holding The Queen And A Beauty Is Revealed

876 106 4
                                    

Chapter 3 : Raja yang menahan sang Ratu dan sebuah keindahan terbongkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3 : Raja yang menahan sang Ratu dan sebuah keindahan terbongkar

💮💮💮

Selama perjalan menuju istana dengan menaiki kereta, Hinata hanya lebih memilih diam tidak memperdulikan pria dihadapannya yang selalu menatapnya dingin dan menusuk. Kenapa ia harus satu kereta dengan pria dingin ini? Hinata benar-benar muak, harus diketahui Hinata juga manusia normal untuk ditatap tajam dan dingin seperti itu siapa yang akan  tahan? Hanya orang gila yang memiliki masalah psikologis yang akan tahan ditatap seperti itu.

Dua prajurit yang berada di sisi kanan dan kiri Hinata hanya meliriknya sesekali, mengawasi. Tapi prajurit di sisi kanan Hinata sedikit terkejut, tiga kepangan di sisi kanan kepala Hinata tergantung tiga warna permata yang indah dan mahal. Dengan sekali tatap orang pun akan tahu itu barang yang sangat mewah dan langka yang menghiasi surai indigonya, tiga batu mutiara emas, zamrud, dan ruby. Seperti sebuah simbol tersendiri.

Empat orang di dalam kereta hanya terdiam dalam keheningan, perjalanan menuju istana hanya memakan waktu dua jam karena daerah pasar yang mereka kunjungi berada tepat di dekat perbatasan kota.

Selama perjalanan, Hinata lebih memilih diam dan tidak peduli tanpa memperhatikan tatapan Sesshomaru yang terkadang menilai, merendah, dan menyelidik mencari tahu. Karena selama kunjungannya di pasar yang sering ia lakukan membuat ia sedikit ingat pada orang-orang disana, tapi untuk gadis ini. Ia terlihat mencolok, asing, dan berani membuat keributan di daerahnya.

Hinata yang merasa ini akan memakan waktu lama, ia kehilangan sedikit kekhawatirannya dan mulai menyamankan posisinya untuk tertidur tapi sebelum ia benar-benar tenang untuk tertidur. Suara Sesshomaru terdengar memberikan sebuah titah.

"Lepaskan topengnya!"

Hinata tersentak dan segera duduk dengan tegak, mendengar kata 'topeng' ia mulai sedikit ketakutan. Pasalnya energi sihirnya sedang disegel dan percuma jika ia membaca mantra sihir, mau tidak mau ia menggunakan kekuatan fisik untuk menahan gerakan prajurit yang mulai menarik paksa topeng rubahnya.

"BERHENTI JANGAN SENTUH AKU IDIOT!!" Hinata berteriak murka, Sesshomaru yang melihat tingkah Hinata yang menggila membuat mata emasnya yang jerning menatapnya dengan murka.

Sesshomaru memberikan segel sihir terkuat miliknya untuk menahan Hinata dan membuatnya terdiam kaku.

Hinata mendesis tak suka.
"Bajingan sialan! Apa yang kau lakukan?!"

Tangan Sesshomaru terangkat untuk melepas topeng itu tapi belum sempat ia menyentuh, suara kereta yang berderak kini berhenti dan suara tegas penuh semangat berteriak jika kereta telah sampai di istana Yuki Hira.

The White King And The Crazy QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang