Chapter 1

10.8K 931 82
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Tok tok tok...

Semua orang menoleh kearah sumber suara. Terlihat asisten Sasuke, yakni Juugo yang berdiri didepan pintu. Ino, Tayuya dan yang lain langsung berdiri dan menunduk singkat. Begitupun Shizune, kepala divisi mereka.

"Apa ada yang bisa kami bantu tuan?" Tanya Shizune. Juugo tidak langsung menjawab, ia terlihat menjelajah menelusuri wajah semua pegawai di divisi itu. Matanya berhenti saat menemukan sosok imut yang sudah lancang memanggil Bosnya paman.

"Salah satu pegawai divisimu dipanggil ke ruangan CEO. Tepatnya karyawan baru itu" ucapnya sambil menunjuk Sakura.

"A-aku?" tanya Sakura bingung. Tangannya menunjuk kearah dirinya sendiri dengan raut bingungnya yang terkesan lucu. Orang-orang disekitarnya juga menatapnya bingung. Mereka bertanya-tanya apa yang sudah dilakukan Sakura hingga harus menghadap CEO mereka?

"Iya kau! setelah istirahat makan siang, kau harus langsung ke ruang CEO. Ingat! Tuan Uchiha tidak suka menunggu, jadi jangan sampai telat." jawab Juugo.

"Ba-baik" jawab Sakura gelagapan sambil menunduk. Juugo pun pergi keluar saat setelah menyampaikan titah Sasuke.

Semua orang di divisi Sakura langsung mengerubunginya dengan heboh. "bagaimana kau bisa dipanggil keruang CEO? Apa yang sudah kau lakukan?"

Sakura menggeleng, "aku tidak tahu. aku bahkan tidak tahu bagaimana wajahnya." jawab Sakura lesu. Ia lalu menoleh kearah Ino. "apa aku sudah melakukan kesalahan? Ini bahkan belum dua bulan dari masa trainingku. apa aku akan dipecat secepat ini?" tanya Sakura pada Ino.

"Entahlah" jawab Ino sambil mengangkat kedua bahunya. Mereka tidak tahu tujuan Sakura dipanggil keruangan CEO. Jadi mereka tidak bisa menebak apa yang akan terjadi. Semuanya masih terasa abu-abu saat ini.

Sakura terdiam. Kalau ia sampai dipecat, ibunya Haruno Mebuki akan segera menyuruhnya pulang ke Osaka. Sakura tidak mau itu terjadi. Itu artinya ia harus mengakui ucapan ibunya kalau gadis lugu dan polos sepertinya tidak cocok tinggal di Tokyo.

"aku tidak mau dipecat" batinnya dalam hati.

***

Sakura menarik napasnya dengan kasar saat lift yang membawanya tiba dilantai 15. Tempat dimana ruang CEO berada. Seperti apa wajah tuan Uchiha yang menjadi bosnya?

Berbagai bayangan terkait wajah tuan Uchiha muncul dikepalanya. Tuan Uchiha dalam bayangan Sakura adalah seorang pria tua dengan rambutnya yang memutih. Wajahnya yang sangar serta tongkat ditangan kanannya untuk menopang tubuhnya yang mulai renta.

"apa aku menangis saja didepannya agar tidak dipecat?" pikir Sakura dalam hati. Mebuki pernah bilang air mata Sakura adalah senjata paling ampuh didunia ini. Tidak akan ada yang tega menolak permintaannya jika mata emerald itu sudah mulai berkaca-kaca.

Sakura berjalan menghampiri meja Sekretaris CEO yang terletak didepan ruangan. Ia sedikit melihat penampilan sekretaris itu, agar ia bisa menilai bagaimana ia harus memanggilnya.

"apa tuan Uchiha ada didalam bibi?" tanya Sakura pada sekretaris itu. Tampilannya yang menor membuat Sakura memutuskan untuk memanggilnya 'bibi'. Sempat ia ingin memanggilnya 'tante'. Tapi itu terlalu tua sepertinya.

Tidak hanya menor, raut muka sekretaris tuan Uchiha terlihat sama seperti pria yang memanggilnya tadi. Wajahnya terkesan sangar dan tidak bersahabat. Hal itu semakin menambah kesan 'tua' nya.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang