Chapter 5

9.5K 909 157
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Sasuke berbaring dikamarnya dengan raut datarnya. "cih, dia juga bukan tipeku. Berani sekali dia menjelekkanku pada Kenzo" ucap Sasuke kesal.

Baru kali ini ada yang bilang Sasuke bukan tipenya. Sasuke seharusnya baik-baik saja, karena ia juga tidak pernah berharap jadi idaman semua orang.

Sasuke sebetulnya benar-benar muak dengan kelakuan para wanita yang selalu berupaya menggodanya. Tapi, memikirkan kalau ia bukan tipe Sakura entah kenapa membuatnya kesal.

Dari sekian banyak wanita yang ingin ia singkirkan dari hidupnya, kenapa malah Sakura yang menjauh dengan sendirinya? Ia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan pesonanya. Perempuan itu dengan sendirinya mengatakan ia bukan tipenya. Dan entah kenapa Sasuke tidak bisa menerima hal itu. Ia masih belum mengerti, sebenarnya apa yang spesial dari Sakura? Ia hanya gadis biasa. Sangat biasa malah. Tapi entahlah, rasanya ia tidak bisa berhenti untuk melihat semua gerak-gerik gadis itu.

Sasuke terkekeh. Memikirkan Sakura membuatnya teringat ucapan gadis itu padanya waktu itu. Saat ia meniup telinga gadis itu, dan berujung dengan tinjuan yang gadis itu sematkan diwajah tampannya. Gadis itu bahkan dengan lantang meneriakinya mesum.

Sasuke sebetulnya bukan orang yang seperti itu. Keluarga besar Uchiha selalu mengajarkan untuk menghargai perempuan. Namun, ia berubah setelah kejadian 5 tahun yang lalu. Saat seorang perempuan tanpa rasa malu membuka pakaiannya didepan Sasuke, berusaha menggodanya, dan memfitnahnya. Sasuke tidak pernah menyentuhnya, ia bahkan membalikkan badannya agar tak melihat pemandangan laknat itu.

Tapi saat ada yang datang, gadis itu tiba-tiba berlagak seperti korban. Ia menuduh Sasuke berniat memperkosanya. Kejadian itu menghancurkan semuanya, mengubah persepsinya tentang perempuan, menghancurkan hubungan persahabatannya, bahkan kisah cintanya. Semuanya musnah dalam sekejap.

Saat itu Sasuke benar-benar marah hingga ia merasa ingin melempar perempuan itu dari jendela kantornya. Namun sayang, Juugo datang dan menahannya melakukan hal itu.

"Sasuke sentuhlah aku" Sasuke ingin muntah rasanya tiap mengingat ucapan perempuan itu. Bagaimana bisa ia bertindak serendah itu? Ia bertindak layaknya seorang wanita jalang.

***

Sakura dengan senyum cerianya berjalan memasuki kantor. Ia sangat menyukai pekerjaannya saat ini. Perusahaan Uchiha sangat sempurna baginya. Lingkungan yang bersih, suasana yang nyaman, dan rekan kerja yang baik. Semuanya sempurna, kecuali pria yang sedang berdiri di dalam lift. Pria yang tengah menatapnya seolah menunggunya mendekat.

Ada angin apa ini? Kenapa bos mesumnya itu tiba-tiba langsung menahan pintu lift saat melihatnya datang?

"emm... terima kasih" ucap Sakura saat ia masuk kedalam lift. Sasuke yang mendengarnya hanya diam mempertahankan kesan cool nya.

Suasana lift cukup sepi saat ini. Masih banyak space tersedia didalamnya. Dan lift benar-benar sepi setelah pegawai yang lain keluar dilantai tujuan masing-masing. Sakura dan Sasuke hanya diam didalamnya dengan penuh keheningan.

Sakura yang posisinya menyandar di dinding lift dan bersebelahan dengan Sasuke, entah kenapa tiba-tiba merasa gugup. "Ini hanya perasaanku, atau tuan Uchiha memang sedang menatapku?" batin Sakura. Sakura bisa merasakan seolah ada laser yang terus mengintainya dari samping. Hawa panas itu sangat kentara. Rasanya persis saat pria itu meniup telinganya waktu itu.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang