Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
Shizune masuk ke ruang divisinya sambil menunduk. Ia baru saja kembali dari memberikan laporan event untuk promosi yang diminta bos mereka. Rekan-rekannya menjadi cemas saat melihat raut wajahnya.
"Bagaimana? Apa laporannya diterima?" tanya Ino penasaran.
Sizhune tidak menjawab, ia hanya menampilkan raut sedihnya. Mereka semakin dibuat penasaran. "jadi laporannya ditolak?" tanya Sakura sedih.
"Padahal tuan Uchiha kelihatannya sangat tertarik kemarin" kata Tayuya sendu.
Shizune tersenyum tipis, ia lalu menatap rekan-rekannya dengan seksama. "sepertinya kita harus bekerja keras setelah ini... Karena laporannya diterima" kata Shizune dengan ceria.
Para anggota divisi pemasaran yang mendengarnya langsung menjerit bahagia. Mereka sangat senang karena usaha mereka dalam membuat laporan itu tidak sia-sia. Mereka bahkan begadang agar laporan itu selesai tepat waktu.
"Sudah-sudah... Jangan menjerit lagi, Kita harus segera bergerak untuk memulai kegiatannya. Segera siapkan info lombanya, hadiahnya, tentukan tempat pengumpulan formolir pendaftarannya, rancangan acara, dan lain-lain. Semua kegiatan sudah harus berjalan besok pagi. Waktu kita sangat mepet" kata Shizune.
Mereka semua mengangguk dengan semangat. "baik" jawab mereka semua.
***
Sakura berjalan keluar kantor dengan ceria. Ia bahkan berjalan sambil melompat-lompat kecil layaknya seorang bocah. "na na na na" katanya sedikit bersenandung.
Sasuke yang melihatnya dari dalam mobil sedikit mendengus. Sakura itu tipikal orang yang saat diam saja, ia sudah terlihat sangat imut. Ditambah dengan tingkahnya sekarang, ia jadi makin imut. Sasuke tidak bisa berhenti memandangnya dengan penuh minat. Melihat Sakura yang seperti ini, terasa sangat menghibur baginya.
Pandangan Sasuke menyipit saat melihat seorang pria menghampiri Sakura. Mereka berdua terlihat berbincang tentang sesuatu, lalu melanjutkan perjalanan bersama-sama. Dahi Sasuke mengerut, rahangnya bahkan sedikit mengeras. "Jalankan mobilnya!" perintah Sasuke pada Juugo yang duduk di kursi kemudi.
Tanpa bertanya, Juugo langsung menuruti perintah bosnya. Walau hanya seorang asisten, Juugo tahu tentang sifat Sasuke. Ia cukup peka menilai situasi disekitarnya. Ia tahu, bosnya mungkin sedikit kesal melihat gadis imut bernama Sakura itu pulang dengan seorang pria.
Juugo bisa melihat dari kaca, kalau Sasuke sedikit melirik kearah jendela saat mereka melewati Sakura yang tengah berjalan dengan pria itu. Ia bahkan bisa mendengar dengusan Sasuke dengan jelas. "Cemburu ni ye.." ledek Juugo dalam hati. Batinnya selalu berteriak heboh tiap melihat Sasuke kesal.
Juugo tentunya tidak akan berani menunjukkan ledekannya secara langsung. Kalau ia berani melakukannya, Sasuke pasti akan meneriakinya dan mengatakan bahwa ia akan memenggal kepalanya. Walau terkesan kalem dan misterius, bosnya itu sebetulnya cukup bar-bar.
Entah sudah berapa kali Sasuke menjitak kepalanya tiap ia membuat kesalahan. Juugo ingat, ia pernah dijitak saat mengerem mendadak hingga membuat kepala Sasuke terbentur sandaran kursi didepannya.
Saat itu, Sasuke bilang Juugo hampir saja merusak wajah tampannya yang bak titisan dewa itu. Tapi, itulah enaknya bekerja dengan Sasuke. Pria itu tidak pernah serius dalam menghukumnya. Ia hanya pernah menjitak, sedangkan sisanya hanya ancaman belaka.
![](https://img.wattpad.com/cover/207872183-288-k713177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
أدب الهواةUchiha Sasuke, Pria dengan aura foromon yang tinggi, dibuat takluk oleh seorang gadis biasa. ia yang biasanya jadi pujaan kaum hawa, harus merendahkan harga dirinya untuk mengejar perempuan yang bahkan tidak meliriknya. "Uchiha san, kau itu bukan t...