Pulang Sekolah

285 39 3
                                    

Ini adalah hari senin, hari yang sangat membosankan bagiku karena harus pulang sore untuk mengikuti ekstra.Sebenarnya ekstra ini selesai sampai jam 3 sore, akan tetapi papa ku  sering telat menjemputku hingga langit sudah mulai gelap.
Seperti biasa di hari senin ini aku mengikuti ekstra,pada saat ekstra selesai segera aku beres-beres.

"Pokoknya jangan sampai papa telat jemput lagi" gumamku saat berjalan menuju gerbang sekolah.

Ekstra sudah selesai 1 jam yang lalu dan kini hanya ada aku dan satpam sekolah, sebenarnya ada anak yang masih di sekolah tetapi hanya satu dua saja karena ini sudah petang.Ku lihat kanan kiri jalan untuk mengecek apakah papa sudah datang, tapi hasilnya nihil. Papa belum juga menampakkan batang hidungnya, sangat menyebalkan padahal hari ini aku merasakan sangat lelah dan ingin segera merebahkan ke kasur kesayanganku.

Tinnn... tinn... tinnn...

Suara klakson mobil papa membuat aku tersadar dari lamunanku,saat itu aku ingin berjalan menyebrang untuk menghampiri papa akan tetapi aku melihat sesuatu diujung lorong menuju kelas atas 'Apakah masih ada anak selain aku jam segini?' tanyaku pada diriku sendiri.Itu membuatku penasaran karena tak biasanya diatas jam 5 sore masih ada anak yang bermain di lorong itu, kalau pun ada paling-paling hanya kakak kelas yang menunggu jemputan seusai ikut les tambahan.

Rasa penasaranku kini semakin tinggi, ku putuskan untuk memanggil anak tersebut.
"Woy yang di lorong, belum dijemput?" anak tersebut tak kunjung menoleh, apakah dia tidak tahu kalau yang aku panggil adalah dia? mungkin saja begitu pikirku.
Ku coba ulangi memanggilnya seperti tadi tapi kali ini dia menoleh,setelah itu aku segera berjalan cepat untuk menyebrang menemui papa ku.
Aku berlari sambil sedikit ketakutan, ya... anak tadi yang ku kira adik kelas atau kakak kelas ternyata bukan, dia...
sepertinya bukan manusia, bukan sepertinya tetapi memang benar.Saat dia menoleh tadi wajahnya yang pucat pasi tersenyum padaku, ku lihat kakinya
Dann....

Dia tidak menginjak tanah.

by: Allya Listiara Putri

Kumpulan Cerpen HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang