Di Ikutin

204 27 1
                                    

Brakkk....
Suara itu membuat seisi kelas menoleh ke arah sumber suara tersebut, ternyata hanya pintu tertutup karena angin saja tetapi karena suara itu sangat kencang jadi membuat mereka sedikit kaget.

"Buset sekenceng apa tu angin sampe suaranya keras banget" ujar siswa yang duduk di pojok belakang.

"Sudah diam bapak lanjutkan materinya minggu depan saja ya, kalian segera pulang soalnya cuacanya lagi nggak mendukung.Kalian jangan mampir main, langsung pulang saja" pesan pak Anton yang sedang mengajar di kelas tersebut.

Dan anak-anak pun segera membereskan barang-barang mereka dan segera pulang karena memang hari ini cuacanya memang sedang tidak mendukung, mendung disertai angin yang lumayan kencang membuat mereka segera pulang ke rumah masing-masing.

Arya yang baru saja keluar dari kelas pun menoleh merasa ada yang memanggil dirinya, tapi saat ia menoleh tak mendapati siapa-siapa disana. Hanya ada Geri namun saat Arya tanya apakah dia yang memanggilnya, Geri menggeleng kepalanya karena merasa tak memanggil Arya.

Arya kembali berjalan menuju gerbang untuk segera pulang,saat melewati tangga ia berpapasan dengan Rangga yang kebetulan saat itu Rangga kembali ke kelas untuk mengambil barangnya yang ketinggalan.

"Ar tunggu gue bentar ya, soalnya gue mau ngambil botol minum"

"Oke tapi jangan lama-lama ntar keburu hujan"

Rangga segera menuju ke kelas untuk mengambil botol minumnya yang ketinggalan,setelah selesai ia berjalan untuk menemui Arya.

Di sepanjang jalan menuju gerbang, Arya dan Rangga saling bercerita agar suasananya tidak hening.Di bagian dekat perpustakaan sekolah mereka, ada sebuah cermin besar yang sengaja dibuat agar para siswa jika bercermin lebih mudah.

Saat mereka melewati perpustakaan, tak sengaja mereka menoleh ke arah cermin dan berapa detik setelahnya mereka berdua lari dengan cepat.Sesampainya di gerbang mereka berdua saling pandang-pandangan dan mengatur nafas karena lari dari perpustakaan sampai gerbang yang lumayan jauh.

"Ngapain lari?" tanya Arya dengan nafasnya yang masih ngos-ngosan

"Lah situ juga lari kenapa?" kini Rangga bukannya menjawab malah tanya balik sama Arya

"Tadi yang di belakang kita siapa dah, yakali jam segini masih ada bocah. Mana tu muka cantik kagak, jelek iya." ujar Rangga yang sedikit kesal

"Diem!! dia masih ngikutin kita, udah cepetan ayo pulang"

Dan kini mereka berjalan pulang, Rangga hanya diam berjalan menunduk dan tidak berani menoleh ke belakang karena takutnya yang di lihatnya dicermin tadi masih mengikutinya.

by: Allya Listiara Putri

Kumpulan Cerpen HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang