Boncengan Bertiga

206 29 4
                                    

Jalan Mawar adalah jalan yang akan menuju kearah rumahku, jalan ini sangat sepi karena jauh dari pemukiman dan di kanan kiri jalan ini banyak sekali pohon-pohon besar.Sore tadi aku baru selesai mengerjakan tugas di rumah temanku, sekarang hari sudah larut malam karena tadi motorku sedikit tidak beres yang mengharuskan diriku untuk membawanya ke bengkel terdekat.
Dibelakang motorku ada temanku yang menebeng kebetulan juga rumah kami berdekatan,awal melewati jalan ini biasa saja, namun lama kelamaan bulu kudukku berdiri.

"Bisa kau tambah kecepatan laju motormu" ujar temanku dari belakang.

"Baik" jawabku singkat dan menuruti apa yang ia minta.

Di sepanjang jalan kami tidak banyak berbicara karena satu hal yang membuat kita tidak berani memulai bicara seusai melewati pohon beringin di pinggir jalan tersebut,kita hanya diam dan sunyi malam menambah kesan suasana apa yang baru saja kita lihat.

Sesampainya dirumahku, temanku memberikan helm dan betkata
"Aku mau menginap saja di rumahmu malam ini" ucapnya yang membuatku kaget

"Hah?"

"Bolehkan?"

"Iya deh"

"Emm... apa kau tadi melihatnya?"

"Iya,aku melihatnya. Dia ikut nebeng kita sampai di akhir jalan tadi"

"Sungguh? bagaimana wajahnya?"

"Aku rasa kau sudah mengetahuinya" jawabku sambil senyum.

"Aku tak akan tahu wajahnya kalau aku tak melihat apa yang ada di belakangmu"

Deg. Ucapan temanku tadi membuatku ketakutan dan kucoba tolehkan wajahku. Ya, benar saja di belakangku saat ini ada sebuah penampakan sangat aesthetic.Bagaimana tidak aesthetic, dari segi penampilannya saja sangat menarik dengan berpenampilan seperti permen bungkus dan wajah yang sedikit rusak.Apalagi kalau bukan si hantu permen loncat.

by: Allya Listiara Putri

Kumpulan Cerpen HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang