MOP Terakhir

156 25 1
                                    

Oleh : @Kikot_senpai


Nb : MOP, Masa Orientasi Pramuka



Ini adalah kisah seram yang pernah kualami beberapa tahun lalu ketika menjadi salah satu panitia Masa Orientasi Pramuka dan menjabat sebagai devisi kesehatan dengan rekan perempuanku, Vira.

Aku masih ingat saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22 : 30. Kami semua di bariskan setelah mengintruksikan kepada seluruh siswa baru yang wajib mengikuti kegiatan ini untuk beristirahat malam setelah kami suguhi cemilan dan susu hangat.

Rasa tegang yang akan kami hadapi karena evaluasi pembina pramuka yang terkenal sengit itu terkalahkan ketika teman-teman dari bagian lain mulai bercerita tentang masa lalu SMA ku. Apalagi suasana remang-remang yang hanya di temani lilin, karena semua lampu dimatikan itu membuat cerita itu semakin tergambar jelas seperti menonton film horor.

"Aku pernah dengar dari seseorang...." Begitulah si pencerita Harry, memulai ceritanya.



Sepasang kekasih yang duduk di kelas dua SMK, berjanji untuk ketemuan pada pukul sembilan malam di taman depan SMA ku yang tumbuh subur sebuah pohon akasia yang rindang dan nyaman untuk di pergunakan pacaran, apalagi saat itu lampu di sekolahku belum seluruhnya terpasang karena kondisi sekolah yang masih baru dan sepi dari keramaian penduduk.

Aku sangat ingat ia mengatakan bahwa mereka berdua ingin melakukan tindakan mesum di taman itu. Si perempuan yang datang pertama kali di kursi yang melingkari pohon Akasia, menunggu sang kekasih yang beralasan memutar motornya ke sebuah toko karena terlupa membeli alat pengaman untuk acara mesum mereka.

Jarak yang toko yang jauh dengan SMA membuat pemuda itu harus menendarai sepeda motornya dengan memakan waktu yang lumayan lama, sehingga si perempuan mulai tidak sabar menunggu kedatangannya.

Pemuda itu tentu saja mencegahnya dengan mengatakan bahwa ia masih di jalan dan sebentar lagi tiba di SMA karena sudah berada di belokan jalan yang hanya akan memakan waktu 15 menit lagi untuk sampai di sana jika ia melajukan kecepatan sepeda motornya.


Pemuda itu tersenyum saat tiba di depan SMA ku yang saat itu belum memiliki pagar saat melihat seorang perempuan berdiri di dekat plang dari semen yang bertuliskan nama SMA NEGERI 2 dengan huruf yang besar dan lambang bangau yang dilapisi logo orange.

Pemuda itu menyangka bahwa gadisnya yang kesal tidak lagi mau menunggu di taman yang telah mereka janjikan sehingga memilih berdiri di depan plang nama sekolah dengan rambutnya yang terurai panjang menggoda itu.


Gairah yang sudah tak tertahankan membuat pemuda itu mendekatkan motornya dan memanggil si gadis untuk ikut dengannya ke arah taman, tetapi pemuda itu terheran heran ketika ia tak mendapati sahutan dari si gadis.

Gadis itu tetap diam di tempatnya berdiri tanpa menoleh sedikitpun membuatnya berfikir bahwa gadis itu ingin di rayu.


Pemuda yang berdiri tak jauh dari gadis di plang itu pun memilih memijit-mijit tuts ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan kepada si gadis. Ia mendengar pesan itu masuk dengan dering yang teramat jauh meskipun gadis itu hanya berkisar 7 langkah darinya.

Pemuda itu pun tersenyum dan mencoba mengalihkan pandangan ke arah si gadis dan terlihat olehnya sebuah wajah yang pucat dengan tatapan kosong mendelik tanpa menatap ke arahnya, dan dengan tubuh kelunya pemuda itu mencoba menatap ke arah taman yang di batasi oleh pohon berdaun pucuk merah yang baru tumbuh setinggi perut, pemuda itu sangat terkejut mendapati kekasihnya sedang duduk dengan ponsel menerangi wajahnya yang sedang menunduk.

Pemuda itu gemetar. Dengan langkah cepat tanpa memikirkan kekasihnya, ia meraih stang motor dan dengan tak terkendali memutar motornya hingga tanpa sadar jari kakinya telah putus karena terseret saat ia memutar motornya.



"Lalu bagaimana dengan kekasihnya?"


Seingatku gadis yang bernama Mia itu bertanya sambil merangkak ke arah Harry dan meninggalkan barisan yang sejak tadi di perintahkan oleh pembina untuk tetap duduk rapi di sana.

"Aku tidak tahu kabar gadis itu,"

Kumpulan Cerpen HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang