Lantai Dua

186 24 6
                                    

Kalian disini ada yang pernah ikut kegiatan malam di sekolahan? Aku pikir pasti hanpir semua pernah lah ya. Menurut kalian apakah menyenangkan? Atau malah membawa kesan yang tak terlupakan?.

Kisahnya dari Nino yang menjabat menjadi ketua osis di SMA Negeri pinggir kota yang kecil namun padat penduduknya. Pada saat itu ia bersama anggota inti osis mempersiapkan acara yang akan diadakan besok pagi, untuk itu ia bersama yang lain sengaja menginap di sekolahan untuk menyiapkan untuk acara besok.

Wakil ketua osis, namanya Cacha. Putih,tinggi, badan ideal,jagoan para guru mapel,bijak dan disiplin. Dia sengaja menemani Nino di aula karena anggota lain ada yang di lapangan untuk menyiapkan panggungnya.

"Kalo ngantuk, tidur aja dulu di kursi itu" Ujar Nino sembari menunjukkan kursi di sebelah kanan Cacha.

Mata Cacha sudah merah, sepertinya anak itu benar² mengantuk tetapi ada rasa tak enak jika yang lain kerja, ia malah enaknya tidur. Dia masih ikut membuat hiasan panggung bersama Nino. Dalam hati, Nino tak tega melihat Cacha yang menahan kantuk itu.

"Eh enggak kok no, masih kuat" Jawab Cacha dengan menahan kantuk yang sudah tidak bisa ditahan lagi sebenarnya.

Lagi seriusnya ia membantu Nino,ia merasa tak nyaman. Ada panggilan alam yang menyuruhnya harus segera ke toilet, tapi ia takut ke lapangan untuk meminta salah satu temannya untuk menemani ke kamar mandi. Melihat gelagat aneh Cacha, akhirnya Nino pun bertanya kenapa ia sepertinya tidak nyaman seperti itu.

"Gapapa kok no"

"Cha,lo mah sukanya gpp mulu"

"Ehm... ini gw kebelet hehe"

"Terus? Nggak berani ke toilet?. Yaudah tinggal minta tolong Vika atau Putri buat nemenin kek"

"Gak berani ke lapangan buat manggil mereka hehe" jawab Cacha dengan malu.

"Yaudah gw chat mereka buat kesini nemenin lo ke kamar mandi, hp lo lowbat kan?"

"Iya no, makasih ya"

Nino hanya menganggukkan kepala dan beralih ke layar ponselnya untuk mengirimkan pesan kepada Vika dan Putri untuk menemani Cacha ke kamar mandi.

Selang berapa menit, mereka berdua datang dengan nafas tersenggal senggal dan keringat mereka sudah bercucuran. Entah kenapa tiba-tiba perasaan Nino tak enak, apalagi ini juga sudah larut malam takutnya ada apa²

"Kalian kenapa"

"Sial lo berdua,nyuruh kita buat ke aula. Harusnya Cacha yang nemuin kita" crocos Vika dengan nafasnya yang belum stabil.

"Iya maafin gw deh, soalnya gw takut buat ke lapangan"

"Takut doang mah, kita juga bisa ya nggak vik?" Kini Putri ikut menimbrung pembicaraan mereka.

"Ada apa sih sebenarnya?" Tanya Nino penasaraan.

"Jadi tu kita tadi..."

Flashback on:
Di lapangan luas ini, anak² osis masih sibuk mempersiapkan segala macam yang akan dilaksanakan besok, Vika yang sedang menata bunga pun menghentikan aktivitasnya karena ada notif dari ponselnya.

Pesan itu dari Nino yang menyuruhnya dengan Putri untuk ke aula karena Cacha memintanya untuk ditemani ke kamar mandi.

"Put, sini bentar"

Putri yang merasa dirinya terpanggil pun mencari sumber suara itu,setelah melihat Vika melambaikan tangan kearahnya, baru ia berjalan kearah Vika.

"Ada apa?"

"Ini si Nino nyuruh kita ke aula buat nemenin Cacha ke kamar mandi"

"Yaelah kan Cacha yang butuh, harusnya yang kesini dong" jawab Putri agak sebal.

Kumpulan Cerpen HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang