"Sekarang tinggal enam hari lagi ,ayo semangat Kevin",ucap Kevin yang menyemangati dirinya sendiri.
"Vin, kenapa muka lu pucet banget sih? Lu gapapa? Apa perlu gw bawa lu ke UKS?,tanya Jacob khawatir.
Jacob sudah terbiasa melihat hal itu. Kantung mata yang terlihat sangat jelas, wajah pucat, dan luka yang berada dimuka Kevin.
"Enggak, gak usah kok palingan bentar lagi Juga sembuh", balas Kevin
"Lu yakin kan gapapa?" tanya Jacob dengan raut yang khawatir
"Iya gw yakin kok", jawab Kevin sambil tersenyum tipis melihat tingkah laku sahabatnya yang sangat perhatian kepadanya.Selama dia hidup, tidak ada yang mau berteman dengannya kecuali Jacob.
Tapi kenapa??
Mungkin karena Kevin mempunyai wajah yang pucat bagaikan mayat hidup, yang membuat setiap orang yang melihat akan terkejut dan takut kepadanya.
Krinngg
Bel berbunyi artinya para murid murid harus memasuki kelas masing masing.
Selama pelajaran berlangsung Kevin memperhatikan guru yang sedang menjelaskan didepan kelas. Walaupun tidak ada yang berteman dengannya selain Jacob, Kevin termasuk anak yang pintar dan rajin dikelasnya.
Tak banyak teman Kevin yang iri akan kepintarannya."Vin,Kevin muka lu tambah pucet, gw bawa lu ke UKS ya?",tanya Jacob dengan raut yang khawatir.
"Yaudah deh cob ayo ke UKS.",pasrah Kevin.
Akhirnya Jacob menuntun Kevin hingga sampai di UKS sekolah.
"Vin, kyknya lu belum sarapan deh, gw pergi kekantin dulu buat beli roti sama teh anget.",pamit Jacob
Kevinpun hanya bisa menganggukkan kepalanya lemas, karena kepala sangat pusing.
Tak lama kemudian, Jacob datang membawa 2 bungkus roti dan teh anget untuk Kevin.
"Ini vin, dimakan dulu".ucap Jacob sembari memberikan roti dan teh hangat kepada Kevin.
"Makasih ya cob",ucap Kevin sambil tersenyum lebar.
Setelah selesai makan roti, Kevin langsung minum obat dan tak lama kemudian ia terlelap dialam mimpinya.
Tak terasa sekarang sudah jam pulang. Kevin langsung bergegas menuju kewarung makan dekat sekolah. Ya, Kevin bekerja disana demi mencukupi kebutuhannya. Kevin memang anak orang kaya,tetapi semua harta yang dimilikinya diambil oleh ibu dan saudara tirinya. Mau tidak mau, Kevin harus bekerja.
"Selamat sore, anda mau pesan apa?",tanya Kevin dengan ramah dan tersenyum lebar.
Setelah selesai bekerja ia pamit untuk pulang kerumahnya karena hari sudah sangat gelap dan yang pasti ketika sampai dirumah ia akan dikurung dikamar mandi.
Seperti dugaan Kevin, iapun dikurung dikamar mandi lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] Seven Days|Kevin Moon✓
Genç KurguKevin tahu bahwa hidupnya akan berakhir dalam waktu dekat ini.