*19*

799 49 1
                                    

Sandy ngga pulang ke apartemen nya dia pulang ke mashion milik Seokjin dan tidur di kamar sebelah Seokjin yang memang kamar kosong, Seokjin bingung karena Sandy daritadi menangis ia mengerti kenapa adik tersayangnya ini menangis karena siapa yang tidak akan menangis dituduh menjual diri nya hanya demi uang? Demi apapun Seokjin malah punya niatan untuk ngancurin perusahaan keluarga jeon tapi ngga bisa karna ayah mereka itu saling kenal teman lama meskipun sekarang udah jarang banget ketemu.

Seokjin sudah menghubungi Boram memberi kabar kalau Sandy ada dirumah nya, seokjin juga menyuruh Sandy untuk ngga perlu pergi ke sekolah selama beberapa hari ini. Sandy hanya menuruti permintaan Seokjin menurutnya itu juga hal yang baik, karena jika ia melihat wajah Jungkook pasti hatinya memanas lagi.

.
.
.
.
.
.
.

Bukan beberapa hari, Sandy sudah ngga masuk sekolah selama hampir 2 Minggu. Jungkook setiap hari selalu menanyakan Sandy ke Boram tapi Boram hanya menjawab dia ngga tau apa-apa, chat Jungkook ke Sandy pun ngga dibalas. Bahkan ponsel nya ngga aktif, sial bener emang si jungkook lagian jadi cowo mulut nya jahat banget sih rasain tuh. Hahaha.

Jungkook sekarang sudah ada di set pemotretan pulang sekolah dia ada jadwal untuk majalah bulanan, biasa lah Jungkook kan supermodel jadi padat sekali jadwalnya.
Pakaian yang dikenakan Jungkook itu hanya sebuah celana jeans dan kemeja putih, dengan riasan yang tipis sangat sempurna diwajah dan tubuhnya. Jungkook berpose a b c sampai z tapi daritadi tatapan matanya kemana mana, fikirannya sedang ngga ada disitu.

Fotographer nya menurunkan kamera dan meletakan tangan di pinggang nya "Jeon Jungkook, cobalah untuk fokus daritadi kau terlihat tidak fokus"

Jungkook menghela nafas panjang "boleh aku beristirahat dulu sebentar?" Fotografer dan staff lain nya sama sama menghela nafas dan membiarkan Jungkook beristirahat.

Selama Jungkook diam diruangan nya ia hanya menatap ponsel nya bahkan manajer nya bertanya Jungkook kenapa, butuh apa, mau apa tapi Jungkook tidak pernah menjawab nya hanya terfokus pada ponsel yang ia genggam.

Jungkook menyelesaikan pekerjaannya meskipun ia terlihat bosan dan banyak fikiran, sesampai dirumah ia langsung disambut kedua orang tua nya. Bunda nya menciumi wajah anak semata wayang nya itu, lalu makan malam bersama. Bertanya bagaimana sekolah nya, pekerjaannya, dan sebagainya. Maklum tuan dan nyonya jeon biasanya hanya dirumah seminggu tiga kali sisa nya tuan jeon sibuk kerjaannya dan nyonya jeon? Ah dia ikut tuan jeon kerja sambil jalan-jalan.

"Jungkook hari Minggu nanti ada acara?" Tanya tuan jeon

"Minggu? Lusa? Aku rasa tidak ada"

Nyonya jeon menepuk tangannya perlahan karena gembira "bagus dong kalau gitu kali ini kita bisa full team"

"Memang mau kemana?"

"Itu loh biasa Gathering aja sama rekan-rekan bisnis" jawab tuan jeon

"Taehyung ikut?"

Nyonya jeon menganggukan kepala menjawab pertanyaan anak tercinta nya "tentu! Dia pasti ikut, kamu ikut ya? Ya ya ya Jungkook?"

Jungkook tertawa kecil melihat bunda nya yang sudah tua tapi masih seperti anak kecil
"Iya bunda, Jungkook ikut. Lusa kan? Kalau gitu nanti Jungkook cari jas yang bagus ya biar keliatan gitu seorang Jeon Jungkook"

Ayah dan bunda nya ikut tertawa tapi Jungkook di fikirannya itu beda lagi, ia berfikir "ah, acara itu berarti bakal ada si seokjin sialan"

-tbc-

I will go to you like the first snowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang