*8*

972 49 2
                                    

"Jungkook, terima kasih"

Deg

Deg

Deg

Perlahan detak jantung Jungkook berdetak semakin cepat hanya karena ucapan terimakasih dan juga senyuman yang diberikan oleh Sandy. Jungkook langsung berdiri dan menoleh kearah lain "kompres terus kaki mu dengan itu. Aku mau pergi membersihkan tubuhku"

Jungkook membalikan badannya dan berjalan cepat ke dalam kamar mandi sedangkan Sandy ia lanjut mengompres kakinya yang sakit. Di dalam kamar mandi, Jungkook sudah melepas semua pakaiannya dan menyalakan shower. Jungkook berdiri dibawah shower dengan air yang mengalir ke kepalanya ia ingin mendinginkan kepalanya tapi hei ayolah bukan kepala mu yang bermasalah tapi hati mu Jeon Jungkook.

Tangan nya memegang dadanya yang berdetak sedikit lebih kencang lagi saat Jungkook membayangkan senyum Sandy sebelum nya. Jungkook menggelengkan kepala nya

"Aku pasti sudah gila, tidak mungkin aku menyukai gadis sepertinya"

Jungkook mencoba menghiraukan pikiran nya dan melanjutkan mandi, membersihkan badan nya. Setelah selesai ia mengenakan piama tidur yang sudah disiapkan sebelum nya. Jungkook keluar dengan rambut yang masih basah dan handuk yang bertengger di lehernya.

Kaki nya melangkah menuju ranjang untuk melihat Sandy, ternyata Sandy sudah tertidur lelap. Jungkook duduk dipinggiran ranjang dan menatap wajah Sandy yang sudah terlelap tanpa sadar tangan nya mengusap pipi milik Sandy.

"Jung-jungkook" Sandy berbicara dalam tidur nya sambil menggenggam tangan Jungkook dengan sangat erat. Jungkook sedikit terkejut dan membiarkan tangan nya digenggam oleh Sandy "kenapa? Kau memimpikan ku? Pasti di dalam mimpi mu kita sedang bertengkar seperti musuh" ujar Jungkook sambil terkekeh pelan.

"Jung-"

Sandy memanggil nya lagi tapi kali ini ada air mata yang mengalir dari ujung mata nya dan itu membuat Jungkook terdiam kaku hanya melihat air mata yang mengalir. Jungkook mengusap air mata Sandy yang membasahi wajahnya entah kenapa Jungkook bisa merasakan apa yang sedang Sandy rasakan di dalam mimpi nya.

Rasanya seperti sangat ingin memeluk tubuh Sandy dengan sangat erat, Jungkook mengecup kening Sandy cukup lama dan itu membuat Sandy sedikit tenang. Saat Sandy sudah tidur dengan tenang kembali Jungkook tersenyum dan ikut tidur disamping Sandy.

--

Terdengar suara bising dari arah dapur yang membangunkan Sandy dari tidur nya, Sandy merubah posisi nya dari tiduran menjadi duduk lalu meregangkan tubuh nya sedikit. Sandy mengerutkan kening nya dan mencoba mendengar suara bising itu dengan fokus, ia membalikan selimut nya dan turun dari kasur untuk mengikuti asal suara bising itu.

Sandy mengintip dari balik tembok dan melihat punggung Jungkook yang sedang menyiapkan makanan. Jungkook? Memasak? Tidak salah lihat kan?. Jungkook memegang piring yang berisi makanan dan berbalik badan mengarah meja lalu meletakan piring nya diatas meja.

"jangan bersembunyi disitu, aku tau kau ada disana." Ujar Jungkook yang fokus menata piring-piring diatas meja.

Sial, ternyata ketauan kalau sedang mengintip. Sandy keluar dari tempat sembunyinya dan berjalan menghampiri meja makan. Mata Sandy tertuju kepada makanan yang dibuat Jungkook terlihat sangat enak dan juga mewah. Jungkook kembali memegang penggorengan nya dan menggoreng beberapa udang.

Sandy duduk diatas kursi dan melihat Jungkook yang memasak, perlahan pipi nya merasa panas. Bagaimana bisa seorang Jungkook memasak dengan wajah seperti itu? Sangat menyulitkan Sandy yang melihatnya.

Sandy memperhatikan pria berbaju hitam dengan apron abu-abu itu, menatap nya dari arah mata nya yang terfokus pada masakan nya lalu kearah lengan nya. Jungkook menggunakan baju lengan panjang tetapi digulung keatas sehingga menampilkan tangan nya yang kekar dan... uratnya..

Tangan Sandy reflek menutup mulut nya sesaat setelah ia melihat tangan Jungkook yang begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Sandy reflek menutup mulut nya sesaat setelah ia melihat tangan Jungkook yang begitu..errr- menggoda

Jungkook menyelesaikan masakan nya dan duduk diatas kursi meja makan lalu melihat Sandy yang terlihat seperti terkejut dengan tangan yang menutup mulutnya. Jungkook bersandar belakang kursi nya lalu berkata "ada apa denganmu?"

Sandy menggelengkan kepala lalu menurunkan tangan nya, pipi nya terlihat sangat amat memerah. Jungkook menggeserkan kursi nya mendekat kearah, sangat dekat.

"kamu demam?" tanya Jungkook sambil memegang dahi Sandy. Sandy menggelengkan kepalanya dengan sangat canggung "tapi wajahmu memerah" tanya Jungkook lagi

"a-ah ini? Memang seperti ini, aku setiap bangun tidur suka merah muka nya he-he-he" jawab Sandy, tentu nya berbohong bukan habbit tapi karena dirimu Jeon Jungkook wajah Sandy jadi seperti itu.

Jungkook menghela nafas nya dan mengganggukan kepala "baguslah karena aku akan mengajak mu pergi hari ini"

"kemana?"

"tidak perlu tau, habiskan makanan nya. Aku pergi keluar dulu. Dan untuk pakaian mu ada di kamar mandi sudah disiapkan."

Jungkook beranjak dari kursi nya sambil melepas apron abu-abu milik nya "Jungkook, kau mau kemana?"

"ada urusan sebentar"

"kamu tidak makan?"

Jungkook menggelengkan kepala nya "tidak, aku memang memasak untukmu. Sebentar ya aku pergi keluar dulu" setelah itu Jungkook pergi keluar. Dan Sandy? Dia masih memandangi masakan yang buatkan Jungkook untuk nya sambil menangkup kedua pipinya.

Jeon Jungkook, memasak untuknya? Ini hal yang luar biasa.

-bersambung ke chapter selanjutnya-

Note

Next atau stop aja? 

I will go to you like the first snowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang