*16*

907 66 3
                                    

vote dan feedback dari kalian buat aku semangat nulisnya^^

makasih untuk teman-teman yang selalu apresiasi karya ku

happy reading~~

-----------------------------------------------------------------------------------------



Setelah melihat wallpaper ponsel Jungkook, Sandy hanya terdiam menatap lurus ke depan dengan ekspresi yang sedih dan sedikit datar. Dari kejauhan Jungkook menghampiri mobil membawa barang belanjaan nya di tangan kanan dan kiri nya, kaki Jungkook melangkah ke belakang mobil lalu membuka bagasi untuk memasukan barang barang belanjaan nya.

Jungkook membuka pintu mobil untuk diri nya sendiri lalu masuk ke dalam sambil menatap Sandy yang terlihat sedikit aneh. Jungkook mengarah kan banana milk yang sebelum nya ia ambil di kantong belanjaan nya lalu tangan nya mengarahkan nya ke Sandy

"Sandy, ini untukmu" ujar Jungkook, tapi Sandy tidak menjawab nya, jangankan menjawab menoleh saja tidak.

"Sandy?" panggil Jungkook setelah beberapa detik tapi reaksi nya masih sama, gadis disamping nya itu malah diam menatap lurus ke depan yang di depan nya itu tidak ada apapun hanya jalan saja.

"hei, Sandy!" kali ini Jungkook sedikit berteriak dan berhasil membuat Sandy mengedipkan mata nya dan menoleh ke Jungkook.

"a-ah, iya kenapa? Kamu udah belanja nya?" tanya Sandy

Jungkook menghela nafas panjang "ini buat kamu" Jungkook memberikan banana milk nya dan di ambil oleh Sandy.

"sebenar nya kamu lagi mikirin apa sih, di panggil-panggil sampai ga denger begitu" Jungkook menyalakan mesin mobil nya dan beranjak untuk pulang.

"ga mikirin apapun, by the way makasih banana milknya" Sandy menusukan sedotan nya sambil tersenyum ke Jungkook. Jungkook yang di senyumin itu merasa aneh, senyum Sandy berbeda dari biasa nya tapi yaudahlah Jungkook juga ga mau mikirin emang senyum nya begitu kali.

.

.

.

.

"hah?!" mata Boram tiba tiba membesar setelah mendengar apa yang dikatakan Sandy, sekarang mereka berdua ada di dalam vila di salah satu kamar nya. Dan ini sudah malam lagi, sedaritadi anak-anak main game terus berenang dan melakukan aktifitas lain nya. Ya Sandy juga ikutan bareng Boram tapi ngga lama abis itu Sandy ngajak Boram ke kamar dan Sandy cerita semua nya ke Boram.

Sandy menatap Boram datar tapi bibir nya mencoba untuk tersenyum dan memberitahu bahwa dia baik-baik saja, Sandy menggangukan kepala "aku mau nyerah Boram, hati dia masih untuk perempuan itu dan kaya nya ga bisa tergantikan" Sandy tersenyum, senyum palsu padahal di dalam hati nya dia sangat amat terluka. Menyukai Jungkook sudah sejak lama tapi perasaan nya tidak pernah terbalas oleh sang pria yang disukai nya.

Boram langsung memeluk erat sahabat nya itu karena Boram tau betul sebesar apa rasa suka nya sama Jungkook. Sandy mengusap punggung Boram sahabat nya itu sambil berkata di dekat terlinga nya "aku gapapa tau Boram" Sandy melepaskan pelukan sahabat nya itu dan tersenyum lebar sehingga mata nya melengkung "aku mau nemuin Jungkook dulu ya"

Sandy memakai alas kaki nya dan menghampiri kerumuman teman-teman nya yang sedang BBQan, mata nya menelusuri mencari Jungkook tapi kok ngga ada. Sandy melihat Taehyung yang sedang bermain kartu dengan teman-teman nya, Sandy pun menghampiri Taehyung dan menepuk bahu pria yang sedang bermain kartu itu.

"oh, Sandy. Kenapa? Mau ikutan main kartu?" tanya Taehyung setelah menoleh kebelakang dan mendapati Sandy yang menepuk bahunya. Sandy menggelengkan kepala nya menjawab tawaran Taehyung "Jungkook dimana?" tanya Sandy dengan nada yang rendah dan seperti orang yang putus asa.

Taehyung mengerutkan kening nya "di pinggiran kolam renang" Sandy tersenyum lagi, tapi palsu "makasih Tae" ketika Sandy hendak berjalan tangan nya ditahan Taehyung "kamu gapapa San?" kali ini wajah Taehyung menggambarkan kalau dia khawatir karena ekspresi Sandy itu terlihat aneh senyum nya aneh. Sandy melepaskan genggaman tangan Taehyung perlahan seraya berkata "aku gapapa loh Taehyung, aku ke Jungkook dulu ya"

Sandy berjalan ke belakang villa menuju kolam renang untuk mencari Jungkook dan benar kata Taehyung, pria itu ada di kolam renang duduk di pinggiran kolam dengan kaki nya yang masuk ke dalam air. Sandy menatap nya dari jauh, bahkan sekarang hati nya saja sudah sakit sekali tapi ini keputusan bulat Sandy karena ia sudah lelah. Menyukai seseorang juga pasti ada lelah nya jika tidak terbalas, bukankah berjuang sendiri itu lebih menyakitkan?

Langkah kaki nya perlahan mendekat kearah Jungkook dan berhenti di belakang pria yang sedang duduk itu

"Jungkook" panggil Sandy dengan lirih, Jungkook menoleh ke belakang "Sandy? Ngapain kesini?

"aku mau ngomong sesuatu sama kamu boleh?"

Alis Jungkook naik sekilas menatap Sandy dari bawah dan kepalanya mengangguk lalu Jungkook berdiri dan menatap Sandy "mau ngomong apa Sandy? Disini dingin" Jungkook menatap Sandy dari atas sampai bawah, ia menghembuskan nafas kesal melihat Sandy mengenakan pakaian tipis. Ia melepas sweater yang dikenakan nya dan pada saat ingin memakaikan nya ke Sandy tangan Sandy menahan tangan Jungkook "ngga usah Jung, aku Cuma mau ngomong sebentar aja kok" karena ucapan Sandy Jungkook menurunkan tangan nya dan memegang sweater nya sambil menatap Sandy bingung.

"Jung, aku mau berhenti"

"berhenti?"

Sandy menggangukan kepala nya "iya berhenti, bukan nya waktu itu kamu nyuruh aku untuk berhenti suka sama kamu?"

"oh itu? Hmm tapi itu hak kamu sih aku salah waktu itu bilang kaya gitu"

"engga Jung. Aku serius, mulai detik ini dan ke depan nya aku Kim Sandy akan berhenti menyukai pria bernama Jeon Jungkook" sial, air mata nya sudah membendung Sandy menundukan kepala nya menyembunyikan air mata nya dari Jungkook.

"kenapa? Kasih aku alasan"

"Jungkook..." Sandy terdiam sesungguh nya ia hanya sedang menahan air mata nya ia takut untuk menangis di depan Jungkook.

"Sandy" kini tangan Jungkook berada di kedua lengan Sandy, wajah Jungkook menggambarkan bahwa ia khawatir sebenar nya apa yang terjadi. Dan terlebih lagi kenapa Jungkook merasa hatinya terbakar? Hati nya seperti sedang memperingati bahwa ia akan kehilangan sesuatu.

"aku bodoh Jeon Jungkook, seharus nya aku udah sadar dari dulu kalau ngga ada yang bisa gantiin posisi dia di hati kamu" Sandy mengangkat wajah nya dan menatap wajah Jungkook membiarkan air mata nya mengalir membasahi pipinya, Sandy menurunkan tangan Jungkook yang bertengger di lengan nya. Air mata nya lolos lagi, Sandy sudah tidak bisa menahan air mata nya.

"tapi Jungkook, belakang ini aku bahagia karena kamu. Aku selalu mendoakan kesehatan dan kebahagiaan mu Jeon Jungkook" Sandy tersenyum polos, senyum nya terlihat tulus tapi Jungkook yang melihat nya seperti terpanah besi panas batin nya berkata 'jangan tersenyum seperti itu bodoh, jangan tinggalkan pria yang bernama Jeon Jungkook'

"aku ngga akan ganggu kamu lagi, aku ke dalam dulu ya" Sandy mengusap air mata nya dan berjalan menjauhi Jungkook, hati kecil nya berkata kejar Sandy jangan biarin dia lepas tetapi kaki nya tidak mau melangkah dari tempat itu. Pandangan Sandy perlahan menghilang, apakah Sandy akan menghilang juga dari kehidupan Jeon Jungkook?

I will go to you like the first snowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang