Part 5

32.2K 2.3K 6
                                    

◆◆◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◆◆◆

"Selamat pagi, saya Vera Raliansyah."

Suara Vera yang ramah membuat aura dingin yang menguar diruang tamu sedikit menghilang.

"Selamat pagi nyonya, saya Gio. Dan ini adalah atasan saya. " ucap pria paruh baya itu tak kalah ramah dan menunjuk pria dingin yang sedari tadi memusatkan pandangannya pada bingkai foto yang terpajang.

"Saya Reyson Federick Hudson. Senang bertemu dengan anda Mr. dan Mrs. Raliansyah. " ucap Pria dingin itu dengan nada datar.

"Apakah anda pemilik dari D'Hudson?" Tanya Rino terkejut.

"Iya benar Sir. "

Bukan pria itu yang menjawab tetapi pria paruh baya itu.

"Kalau boleh saya tau, ada gerangan apa sehingga kalian menyempatkan untuk bertamu di rumah sederhana kami ini? " Tanya Vera dengan nada hangat.

Gio kembali menutup mulutnya saat seseorang datang ke ruang tamu dengan nampan yang ada ditangannya.

"Permisi maaf mengganggu obrolan kalian, silahkan diminum. " ucap Thea.

Thea gugup karena menyadari terdapat satu sosok yang sedang menatapnya tajam sehingga dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Sebelumnya perkenalkan dia adalah putri semata wayang kami, Mathea Raliansyah. " Thea memberikan senyum tipis pada tiga pria yang ada dihadapannya.

"Mi Pi, Thea keatas dulu yah. " pamit Thea.

"Per-"

"Tidak, disini saja. " suara datar itu memotong perkataan Vera, membuat aura semakin dingin.

"Silahkan diminum dulu, Thea sini duduk. " Vera menepuk sofa disampingnya untuk menyuruh putrinya mendudukkinya.

Sedari tadi Thea tak nyaman dalam duduknya karena seseorang yang tak hentinya menatapnya intens seakan dirinya akan menghilang.

Vera yang menyadari kegelisahan putrinya.

"Ada apa denganmu sayang? " Tanya Vera.

"Tidak apa apa Mi. " jawab Thea dengan senyum tipisnya.

"Baiklah saya akan to the point saja. " Thea menatap pria yang menatapnya tajam suaranya yang keras dan datar membuat bulu kuduk Thea berdiri.

"Saya datang kesini memiliki tujuan untuk menikahi putri anda Mr. Raliansyah. "

Mata Thea membelalak tak kala dia sangat terkejut mendengar perkataan dari pria yang ada dihadapannya begitu pula dengan Rino dan Vera.

"Maaf apa maksud anda?" Tanya Vera setelah sadar dari keterkejutannya.

"Saya ingin menikahi putri semata wayang kalian, Mathea Raliansyah. " jawab Reyson santai.

"Apa maksudmu?! Saya adalah seorang pebisnis dan saya sangat tau rencana kotor kalian, Jika kalian berfikir bahwa aku akan memberikan putri saya kepada kalian. Maka kalian Salah, saya tidak akan pernah memberikan putri saya kepada orang seperti kalian!! "

"Perusahaanku memang tidak sebesar milikmu tapi harga diriku lebih besar dari pada kalian!! "

Thea masih terdiam mendengar bentakkan yang jarang dia dengar keluar dari mulut ayahnya, fikirannya masih kosong tidak mengerti dengan keadaan. Sedangkan Vera mengelus pundak suaminya yang sedang menahan emosinya.

"Sepertinya kalian Salah paham, saya tidak berniat untuk membeli putri anda dan pernikahan ini karena murni keinginan saya. Tidak ada campur tangan bisnis lainnya, lagipula saya memiliki alasan besar agar pernikahan ini terjadi. " jawab Reyson dengan tenang.

"Apa tujuanmu meminta putriku untuk menikah denganmu?! " Tanya Rino dengan mengeraskan rahangnya menahan emosi saat Salah satu sudut bibir Reyson terangkat menyeringai.

"Aku melamar putrimu karena dia sedang mengandung anakku. "

Deg

Mata Thea membola mendengar pria yang ada dihadapannya begitu pula dengan Vera dan Rino yang terdiam.

"Apa maksudmu?! " pekik Thea membuka suara dengan menahan emosinya.

"Biar ku ulangi, kau sedang mengandung anakku. "

"Apa?! "

◆◆◆

◆◆◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang