◆◆◆
"Benarkah itu Thea? "
Thea menatap Rino yang sedang menatapnya kosong.
"Tidak Papi, Papi jangan mempercayai orang asing ini. Dia pasti seorang penipu!! " bantah Thea dan beranjak dari duduknya.
"Dan kau! Beraninya kau membuat kekacauan dirumahku!! "Teriak Thea menunjuk Reyson.
Vera yang tersadar dari keterkejutannya menarik bahu putrinya dengan kasar dan menatap putrinya marah.
"Jawab jujur, apa yang lelaki itu katakan benar? " Thea terkejut mendengar nada suara Vera yang tidak pernah dia dengar sebelumnya.
"Mami harus percaya sama Thea, dia berbohong. " lirih Thea menatap mata tajam Vera.
"Lalu bagaimana bisa dia datang kerumah kita Thea?!" Bentak Vera membuat tangis Thea pecah.
"Thea tidak tau Mi, Thea bahkan tidak mengenalnya. Thea baru bertemu dengannya hari ini, bagaimana bisa Mami tidak percaya dengan Thea? " lirih Thea dengan isakannya yang masih keluar.
Mendengar lirihan itu membuat Vera sadar dan memeluk tubuh bergetar putrinya dengan lembut dan membisikkan kata maaf berulang kali.
"Kau sudah mendengarnya bukan, putri kami bahkan tidak pernah bertemu denganmu. Jadi tolong tinggalkan rumah kami. " ucap Rino tajam.
"Apa putrimu memiliki bukti bahwa apa yang saya katakan bohong?" Tanya Reyson.
"Kami akan mempercayai putri kami, tidak peduli dengan adanya bukti atau tidak. " jawab Rino.
"Tapi saya ingin putri kalian membuktikan. " Reyson menatap Gio untuk memberikan sebuah benda kecil panjang berwarna putih.
Rino ragu untuk mengambilnya tapi agar semuanya tuntas dia akan melakukannya.
"Thea. " panggil Rino lembut pada putrinya yang masih memeluk erat Vera membuat Thea melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya.
"Papi mau Thea pakai ini, agar mereka tau kalau Thea gak bohong. " jelas Rino mengulurkan benda putih itu kearah Thea.
Thea tidak bodoh, dia tahu benda apa Yang disodorkan ayahnya. Sebuah tespeck, dengan tangan bergetar Thea mengambil tespeck itu.
Rino meminta Vera untuk membantu putrinya, sehingga hanya dialah yang ada diruang tamu dengan masih menatap Reyson tajam.
Setibanya di kamar, Vera menahan tangan putrinya yang akan masuk ke kamar mandi miliknya.
"Hanya ada kita berdua disini, Thea bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Mami tidak akan marah. " ucap Vera lembut.
"Apa yang harus dijelaskan Mami, apa yang Thea katakan jujur. Thea tidak mengenal pria itu, Thea tidak tahu kenapa dia mengatakan bahwa aku sedang mengandung. Tapi Thea berani bersumpah bahwa Thea tidak pernah melakukan hubungan intim dengan siapapun bahkan ciuman pun, Thea tidak pernah. " jelas Thea dengan nada serius.
"Mami ingin percaya sama kamu tapi melihat keadaanmu beberapa minggu belakangan ini seperti mual, muntah saat mencium aroma ikan bahkan memakan makanan yang kamu tak suka itu membuat keganjalan di hati Mami. " balas Vera.
"Thea juga gak tau Mami, kenapa Thea berlaku aneh selama ini. Tapi Thea yakin sangat yakin, bahwa Thea tidak pernah melakukan seks dengan siapapun. " jawab Thea dengan yakin.
"Baiklah sekarang Thea pakai itu, semua orang menunggu hasilnya. " Thea mengangguk menjawab perintah Vera dan memasuki kamar mandi.
Selama menunggu hasil dari putrinya, Vera gelisah dan berdoa kepada Tuhan agar semuanya baik baik saja.
Sementara itu didalam kamar mandi, Thea sedang menunggu hasilnya dengan jantung yang berdegup kencang.
Thea mencoba untuk menormalkan nafasnya sebelum melihat hasil yang ada dibenda kecil itu. Hingga tiga... Dua..
Degg
Mata Thea menjadi kosong melihat garis yang berada di benda itu menunjukkan dua garis Yang artinya...
Positif
"Bagaimana bisa? " lirih Thea dengan tubuh yang bersandar dengan tembok.
Tok tok
"Sayang, apa kau baik baik saja? " tanya Vera khawatir.
Cklek
Vera lega mendengar suara pintu yang terbuka hingga dia bisa melihat putrinya yang memiliki tatapan kosong dengan terus menggumamkan sebuah kata yang tidak bisa dia dengar.
"Sayang bagaimana hasilnya? " tanya Vera lembut.
Jujur Vera mulai ketakutan sekarang.
Thea mengangkat benda putih itu yang langsung diambil oleh Vera.
Vera terkejut bukan main melihat garis yang terpampang jelas pada benda itu.
"Bagaimana bisa? " lirih Thea sedikit keras hingga Vera dapat mendengarnya dengan aliran sungai kecil yang keluar dari kelopaknya.
Vera yang melihat kehancuran dari tatapan putrinya, ikut menangis dan langsung memeluk putrinya dengan erat untuk saling memberi kekuatan.
Sementara itu diruang tamu, Rino gelisah menunggu kedatangan putri dan istrinya. Hingga suara derap langkah terdengar mendekat kerarah mereka, Rino langsung beranjak dari duduknya menyambut kehadiran dua wanita tersayangnya dengan senyum di bibirnya.
Namun senyum itu lenyap seketika, melihat tatapan kosong dan terluka dari putri dan istrinya terlihat.
"Ada apa dengan kalian? " tanya Rino yang hanya dijawab isakkan oleh istrinya.
Vera menyodorkan benda putih itu kearah suaminya yang langsung diambil oleh Rino.
Thea menatap datar kearah Reyson, dia melangkahkan kakinya kearah pria itu. Saat langkahnya sudah mendekat tangan Thea terangkat dan
Plakk
◆◆◆
I hope you like this part...
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
Romance∽yakinlah, takdir tidak akan sekejam itu∽ Bagaimana perasaanmu saat seorang pria berjas yang tidak kamu kenal datang kerumahmu dan mengatakan bahwa dia akan melamarmu. Bingung.. Terkejut.. Itulah yang aku rasakan namun perasaan terkejutku semakin...