Part 19

27.4K 1.8K 18
                                    

Happy Reading...

◆◆◆

Sore harinya

Sesuai janji Reyson, saat ini mereka berdua sedang duduk dikursi penumpang Yang ada dibelakang dengan Sean Yang duduk dibalik kemudi.

Sedari tadi di kepala Thea mulai bermunculan pertanyaan Yang sedari tadi dia tahan karena rasa gengsi pada suaminya.

Hingga pertanyaan dikepalanya terjawab saat mobil berhenti didepan sebuah taman Yang luas dan terlihat ramai oleh anak kecil ataupun beberapa ibu hamil sepertinya.

"Aku membawamu kesini untuk merilekskan fikiran dan tubuhmu, tapi ingat jangan pernah kau lepaskan tanganku juga pakai syal ini karena saat ini adalah musim dingin. " nasihat Reyson memasangkan syal berwarna merah muda itu dilehernya.

Mereka pun keluar dari mobil dan mulai berjalan santai ditaman luas Yang terdapat sebuah danau buatan Yang terlihat cantik.

Rasa dingin Yang Thea rasakan menembus sweater panjang Yang dia pakai hilang seketika saat sebuah tangan hangat Yang menggenggamnya berpindah ke pinggangnya.

"Katakan jika kamu lelah atau menginginkan sesuatu Sweet. " ucap Reyson mengecup pipi merah istrinya agar tak kedinginan.

Setelah menghabiskan sekitar Lima belas menit untuk berjalan santai, saat ini mereka sedang terduduk di Salah satu bangku Yang menghadap langsung kearah kolam.

Reyson merangkul bahu istrinya dan membawa kepala Thea untuk bersandar pada bahunya.

"Lihatlah mereka. " tunjuk Reyson kearah sepasang suami istrinya Yang sedang bermain dengan bayinya bahagia.

"Suatu saat nanti kita akan seperti itu." Lanjut Reyson menatap istrinya lembut dengan tangan Yang mengelus perut Thea sayang.

"Kenapa kau bersikap seperti ini, kau membuat aku bimbang antara membencimu atau percaya padamu. " lirih Thea menatap retina biru Reyson lekat.

"Lakukan apa kata hatimu Sweet, percayakan hatimu. " jawab Reyson menangkup kedua tangannya pada pipi dingin Thea.

"Baiklah, aku akan mencoba untuk percaya padamu lagi. Kuharap kamu tidak akan kembali menghancurkan hatiku lagi. " putus Thea memegang tangan Reyson Yang ada dipipinya.

"Terima kasih. " bisik Reyson mengecup kening Thea lembut membuat Thea langsung memejamkan matanya.

"Kamu menginginkan sesuatu? " tanya Reyson.

Thea mengangguk ragu.

"Apa itu? "

"Ehm. " ragu Thea.

"Katakan saja. "

"Aku ingin menggendong bayi itu. " jawab Thea menunjuk keluarga yang tadi dia tunjukkan.

"Kukira kamu ingin makanan, kalau begitu ayo kita dekati mereka. " ajak Reyson.

Mereka pun mendekati keluarga bahagia itu Yang hanya berjarak tiga meter disampingnya.

"Permisi. " panggil Reyson membuat kegiatan pasangan suami istrinya itu terhenti.

"Ya? " tanya lelaki Yang sepertinya seumuran dengan Reyson.

"Tunggu, aku merasa tak asing denganmu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya? " tanya lelaki itu lagi.

"Kurasa belum, kenalkan namaku Erick dan ini istriku Math. " Thea mengernyit mendengar nama asing keluar dari bibir Reyson.

"Aku Liam dan istriku Catty juga putriku Relana. " balas Liam ramah.

"Jadi ada Yang bisa kami bantu? " tanya Catty tak kalah ramah.

FATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang