Part 18

28.4K 1.8K 6
                                    

Happy Reading...


◆◆◆

"Tapi sayangnya aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. "

Jawaban Reyson terpotong oleh suara Yang terdengar didepan pintu.

"Sudah kuduga, kau memiliki maksud lain dari semua Yang terjadi. "

Tubuh Reyson menegang saat istrinya masuk kedalam dengan tatapan menusuk menahan amarah.

"Bodohnya aku bisa mempercayaimu semudah itu. " lanjut Thea dengan kekehan menahan rasa sakitnya.

"Tapi beruntungnya aku, bisa mendengar rencanamu hingga aku bisa untuk menggagalkan rencanamu itu Tuan. "

"Jika kau berfikir aku akan memberikan bayiku begitu saja, maka kau Salah. Aku tidak akan membiarkanmu untuk membawanya bahkan aku tidak akan mebiarkanmu untuk bertemu dengan anakku!! " teriak Thea dengan meneteskan air mata kepedihannya.

"Sweetheart-. "

"Diam kau!!  Jangan pernah kau memanggilku dengan sebutan Yang penuh kebohongan itu! " teriak Thea memotong kalimat Reyson.

"Jangan harap kamu bisa keluar dari mansion ini, dan apa kamu bilang tadi? Kamu akan membawa bayiku pergi. Ingatkah siapa Yang tak terima dengan kehamilan ini siapa? " balas Reyson Yang terbawa emosi.

"Terdiam? " tanya Reyson mendekat kearah istrinya Yang terdiam.

"Saranku padamu, jangan pernah mengambil keputusan tanpa mau mengetahui sudut pandang lainnya karena itu akan membuatmu egois. " lanjut Reyson dengan mengelus sayang perut Thea Yang sedikit menimbul.

"Bagaimana bisa aku dapat menerima kehamilam ini Yang sampai sekarang pun aku tak tahu darimana awal mulanya, tapi itu bukan berarti aku akan membenci janin Yang sedang tumbuh didalam perutku. " balas Thea karena tersinggung dengan perkataan Reyson.

"Aku sangat menyayangi bayiku, hingga aku tak akan rela anakku kelak akan dijadikan sebuah tumbal oleh ayahnya sendiri!! " pekik Thea didepan wajah Reyson.

"Dan aku memang tidak bisa keluar dari mansion ini agar aku bisa menyelamatkan anakku, tapi aku masih bisa menjadi tameng untuk anakku kelak." Lanjut Thea dan membalikkan tubuhnya untuk pergi dari ruang laknat itu.

Namun belum sampai dua langkah, kepalanya langsung berputar dan pandangan seketika menggelap. Hingga tubuhnya terjatuh kedalam pelukan Reyson Yang panik.

"Sean!!  Panggilkan dokter!! " perintah Reyson Yang langsung pergi dari ruang kerjanya menuju kamar.

◆◆◆

"Nyonya pingsan karena tekanan darahnya Yang meninggi dan jika ini terjadi terus menerus, maka akan berefek buruk pada janinnya. Jadi pastikan Nyonya tidak terlalu memikirkan masalah dan jangan membuat dia marah, saya akan membuat resep obat Yang harus Nyonya minum. " Jelas dokter wanita paruh baya itu dengan memberikan selembar kertas resep obat kepada Sean.

Jika kalian bertanya dimana keberadaan Reyson, dia sedang duduk disamping sang istri dan menggenggam tangannya erat tanpa mau menolehkan pandangannya pada sang dokter Yang sedang berpamitan.

Hingga dikamar itu hanya ada dirinya dan istrinya Yang masih menutup matanya. Tangan kanannya terulur kearah perut sang istri untuk mengelus tempat dimana terdapat anaknya sedang tumbuh disana.

Masalahnya bertambah dengan kesalahpahaman antara dirinya dan istrinya, Reyson tahu bahwa kembali membangun dinding kepercayaan sang istri adalah hal Yang sulit.

FATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang