Chapter 5 (Affan POV)

70 8 2
                                    

DON'T FORGET TO VOTE & COMMENT!❤

Pagi ini aku ingin mengajak Ilana pergi ke kampus bersama. Ya, aku ingin lebih dekat dengannya. Walaupun kita memang suami istri. Tapi hubungan kita tidak sedekat itu. Ini semua mungkin karena sikap dingin ku selama ini padanya.

"Mas Affan kok belum berangkat?" tanyanya heran melihat ku yg masih berdiri di samping mobil ku.

"Ini mau berangkat. Ayo..kita berangkat bareng." jawabku sambil tersenyum manis kearah nya. Ilana menatap ku bingung. Dia pasti kaget dengan ajakan ku yg tak biasa nya ini.

"Ma..maksudnya berangkat bareng gi..gitu Mas? Tanyanya lagi dengan wajah yg masih tak percaya.

"Iyah illy.. Mulai hari ini aku mau kita memperbaiki pernikahan kita yang dari awal terasa semu..Aku ingin kita bisa seperti suami istri yg sesungguhnya. Kamu maukan memulai lagi dari awal? Belajar mencintai tanpa ada keraguan..."
Ungkap ku memegang kedua bahunya sembari menatap kedua matanya yg indah dan meneduhkan.

"Mas nggak lagi bercanda kan? Mas serius?"tanyanya meragukan ucapan ku. Aku mengangguk untuk meyakinkan nya.

"Saya mau memulai nya dari awal bersama kamu illy, kamu maukan?
Maafin sifat saya yg dari awal  dingin sama kamu." tutur ku dengan penuh penyesalan.
Dia tersenyum lalu mengangguk.

"Mas Affan enggak pernah bikin salah ke Ila kok...Ila juga mau memulai lagi sama Mas Affan."
Jawabannya membuat ku senang.
Akupun langsung memeluknya.

"Thanks, Ilana..."

Setelahnya kamipun berangkat menuju kampus dimana aku mendoseni dan Ilana berkuliah disana.

Sekitar sepuluh meter sebelum memasuki pelataran kampus, Ilana meminta diturunkan. sebenarnya aku tak mengerti apa alasannya meminta turun disini.

"Mas aku turun disini aja ya?"
pintanya membuatku mengernyit tak suka.

"Kenapa?" tanyaku protes.

"Mas, aku nggak mau kalo seisi kampus geger lihat kamu berangkat sama aku."
Jawabnya membuatku terdiam sejenak. Pernikahan kami memang tak mengadakan resepsi besar, jadi tak banyak yang tahu kami ini sudah menjadi pasangan suami istri. Mungkin hanya pihak keluarga saja yang tahu.

Aku menatapnya yg masih menunggu persetujuanku.

"Bagaimana kalau aku tidak memperbolehkan kamu turun disini?" Tanyaku balik bertanya.
dia tampak kebingungan dan cemas, tangannya sibuk memilin ujung jilbab baby pink Syar'i miliknya.

"Ya sudah terserah mas Affan deh."
Ujarnya sambil sesekali menghela nafas.

"Illy, Kita tidak perlu mendengar semua yang orang katakan tentang kita. Toh mereka juga harus tahu kalau sebenarnya kita ini sudah menikah." terangku sambil puncak mengusap kepalanya yang tertutup jilbab. Dia hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku hanya tak ingin membuat fans fans fanatikmu mengamuk mas."
Jujurnya membuatku tertawa.
perasaan aku tak merasa setenar itu.

"Aku bahkan tidak tahu kalau ada yang menjadi penggemarku dikampus ini."
Jawabku sambil menjalankan kembali mesin mobil yang tadi sempat berhenti.

"Mas mas, sepertinya kamu terlalu sibuk sampai tak pernah melihat kearah mereka, teman dekatku saja sampai ada yg menjadi peminat kamu mas." komentarnya dengan nada sebal membuatku terkekeh.

"Oh ya? kurasa lebih baik sibuk begitu, bukan? aku tak punya waktu untuk melihat kesekitarku. kecuali disana ada kamu Illy."
Ungkapku yang mau tak mau membuat kedua pipinya merona.

Ya Allah rasanya senang sekali bisa bercanda dan dekat dengan istri bidadariku ini..

Semoga ini akan bertahan lama. harapanku dalam hati sebelum akhirnya keluar dari mobil bersamanya.

Tbc.

Jangan lupa komentar dan Vote☆nya ya reader:)

Suara Hati Ilana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang