Don't forget to vote and comment!
Malam ini aku bermimpi mengerikan, aku ketakutan sampai kurasakan keringat dingin membanjiri tubuhku. Namun tidak lama aku merasa tenang karena ada sepasang tangan kokoh yang memeluk tubuhku hangat seolah memberiku perlindungan dan membuat aku merasa tenang serta mimpi buruk itu menghilang seketika.
Paginya aku terbangun di pelukan hangat Mas Affan. Sontak itu langsung membuat pipiku merona. Ya Allah. Berarti yang tadi malam menenangkan aku dengan memeluk ku itu Mas Affan? Hatiku langsung menghangat dan bahagia karena kepedulian suamiku ini.
Mas Affan adalah orang yang tak pernah membiarkanku takut sendirian. Dia selalu peduli padaku
Hanya saja aku selalu heran mengapa dia sering memperlakukan aku dengan begitu dingin.Aku tau sebenarnya dia menyayangiku, dia hanya tidak mengatakannya. Kurasa sekarang kepeduliannya saja sudah lebih dari cukup. Aku memang mengharapkan cintanya. Tapi Biarkanlah waktu yang memenuhi harapan itu.
Aku bangun sambil menyingkirkan lengan kekarnya yang sangat betah memeluk pinggangku erat. Aku lalu menggoyangkan lengannya pelan untuk membangunkannya sholat subuh.
"Mas bangun, udah subuh, sholat subuh dulu ya Mas." Kataku berusaha untuk membangunkannya
Dengan lembut dan sabar."Emh ... aku masih ngantuk Lili ... nanti aja ya. Aku masih mau meluk kamu," gumamnya manja masih dengan mata terpejam.
Aku tersenyum dan tak menyerah. Aku mengusap rambutnya yang terlihat berantakan dan anehnya membuat dia terlihat lebih tampan itu dengan lembut.
"Mas ... ini udah subuh loh..kalo mas masih enggak bangun juga entar Mas dosa. Nanti mas bangun ya. Aku sholat duluan," ujarku lagi kali ini lebih tegas.
Akhirnya dia terbangun juga. Dia memincingkan matanya kearah ku.
Lalu dia menyibak selimut kemudian pergi keluar. Tapi dengan cepat aku menahan tangannya."Mas, makasih semalam udah mau nenangin aku, aku senang Mas peduli. Hm, sekali lagi makasih ya Mas Affan," ucapku dengan tulus. Dia hanya mengangguk sambil mengusap tanganku lembut, kemudian tersenyum tipis lalu pergi keluar kamar.
Seperti biasanya, dia hanya diam tanpa ada kata yang keluar dari mulutnya, hanya ada senyuman yang hampir tidak terlihat yang terkadang membuat hatiku sedikit sakit. Aku tersenyum masam untuk menutupi rasa tak nyaman di hatiku. Aku tahu, aku hanya perlu bersabar untuk menghadapinya.
To be continue..
Please kasihanilah author
Amatiran ini dengan memberikan
Bintang (vote) dan juga komentar
Kalian...
Sebelum nya terimakasih yg sudah baca cerita ku ini.Salam maniez,😉
AsyiahMuzakir💞💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati Ilana
RomansaIlana tak pernah tahu kalau ternyata ia dijodohkan dan menikah dengan mantan narapidana, yang ia tahu suaminya hanyalah seorang dosen yang cerdas dan berwibawa. Sampai pada suatu ketika, ia menemukan Affan tergeletak dengan obat-obatan terlarang di...