16 \ Namanya Berjuang

222 82 31
                                    


H A P P Y R E A D I N G ! !

Semenjak kejadian makan malam di rumah Aldo, Lauren tak hentinya mengembangkan senyum yang tersirat kebahagiaan yang luar biasa, bukan hanya dirumah sampai ke Sekolah pun Lauren tak hentinya tersenyum

"Tumbenan" celutuk Moza ketika melihat Lauren tersenyum manis di pagi - pagi buta Lauren hanya menjawab dengan melebarkan senyumannya sampai-sampai matanya gak kelihatan

"Wahh Lauren pagi-pagi gini aja udah senyum aja, pasti Aldo ya?" tanya Reyhan teman Lauren

"Itu lo tahu"

Memang tak heran lagi satu kelas pun tahu bahwa Lauren jatuh cinta berat sama si freezer, bukan satu kelas lagi satu sekolah pun tahu, Lauren bahkan melabrak adek kelas jika berani menggoda Aldo -Nya

"Aku mau curhat deh Za" Lauren berkata pada Moza yang sibuk mencontek PR matematika Lauren yang diberikan minggu lalu "Yaa aku dengar kok "

"Masa ya Za aku kerumah Aldo kemarin, ketemu mamanya Aldo, papanya Aldo, adiknya juga, sumpah keluarga Aldo itu nyenengin banget, apalagi adiknya Aldo uwuwuw bikin gemes dehh" Lauren melirik Moza yang hanya sibuk dengan PRnya

Moza yang peka pun akhirnya berbalik ketika Lauren tak bercerita lagi, pasti Lauren marah dikacangin "hehehe lanjut dong, terus? "

"Makanya kalau aku cerita tanggapin kek, atau buku PR itu aku ambil?" ancam Lauren sinis

"Ampun deh Renn"

"Oke setelah itu tante Tika ajarin aku masak, makan bareng, pokoknya seru deh, terus udah itu aku dianterin balik sama Aldo" cerita Lauren antusias

"Ohhh" balas Moza

"kok 'oh' doang sih?"

"Lahh terus aku harus jawab apa? apa mesti aku salto di lapangan sambil berkata 'Lauren diantar pulang sama kak Aldo' " jawa  Moza dengan gaya songong, Lauren melihat itu menjadi kesal sendiri

"Gak berlebihan juga kali, au ahaa"

Ketika salah satu murid berteriak bahwa guru akan masuk ke kelas ini, seketika suasana hening, murid tiba - tiba menjadi bisu dan mendadak jadi patung

"Pagi anak-anak, masih segar kan? silahkan kumpul PR kalian di atas meja Ibu, yang gak kerja silahkan keluar kelas sampai jam pelajaran ibu selesai " kata Bu Yuni dan tak lupa untuk tersenyum

*****

"kepala si asih kepentok batu jadi peyang. Apasih gak buat kamu sayang" Gombal Dimas kepada adik kelasnya

"Ternyata cowok buaya itu emang nyata ya" celutuk adik kelas bersama temannya

"Iya bukan hanya sifatnya yang buaya, tampangnya juga sama dengan buaya" bisik adek kelas itu agar tak didengar oleh Dimas tapi justru didengar jelas oleh Dimas

"Hahahahaa rasain tuh, makanya kalau mau PDKT jangan pakai gaya kampungan" kata Vito

"Jalan-jalan ke tengah laut. Yuk gelut"

"Sok sok an lo kaya jarjit, cakepan jarjit anjir" imbuh Ken

"Makan sate di rumah pak Samsat. Makasih bangsa "

"Ikan cupang di rumah bu Mayang. Hai Aldo sayang" mereka berlima refleks menoleh ketika mendengar suara yang familiar berada di dekat mereka

"Lo lagi lo lagi" kata Dimas sambil geleng-geleng

"iya gue lagi" balas lauren sambil menyengir

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang