24 \ My Prince Al-Al

164 71 12
                                    

Budayakan vote sebelum baca...
Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak. Hargailah penuliss,Ok

 Hargailah penuliss,Ok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REALITA

"Cap cip cup kembang kuncup pilih mana yang mau di cup...Yaaaa lo yang jadi Vit"

Sekarang mereka berlima ehh lebih tepatnya bertiga sedang melakukan kegiatan unfaedah, bermain tunjuk-tunjukan dengan menyanyikan lagu 'Kembang Kuncup' siapa-siapa yang terpilih wajib di kasih tantangan oleh pemain apapun tantangannya

"Gue lagi gue lagi, bosen gue" keluh Vito

"Gak ada alesan, permainan tetap permainan" jelas Ken sambil menikmati minuman sodanya

"Permainan goblok" umpat Anggara

"Diem lo" kata Ken lagi, Dimas yang melihat itu terdiam memikirkan apa yang pantas dia berikan kepada Vito. Dimas tersenyum licik

"Gue udah ada tantangannya kawan-kawanku" ujar Dimas, semua beralih menatap Dimas dengan saksama kecuali Anggara tetap fokus pada Gamenya dan Aldo sedang mencatat rumus-rumus yang akan dia hafal.

Memang kelasnya hari ini jamkos, guru yang sedang mengajar hari ini sedang lahiran sehingga mereka bertiga menciptakan permainan goblok itu

"Lo harus nembak Lauren sekarang juga di sekolah ini, jam ini, menit ini dan detik ini juga!" ungkap Dimas santai

Detik itu juga Aldo menatap Dimas dengan bingung, bukan hanya Aldo temannya yang berada di sana pun ikut kaget dan bingung, ada apa dengan Dimas?

"Gila lo!" umpat Vito

"Tantangan tetap tantangan, yee kan?" balas Dimas sambil menaik turunkan alisnya. Ken yang melihat itu dengan cepat menaruh telapak tangannya di dahi Dimas, berangkali panas badannya naik

"Singkirin tangan lo!" gertak Dimas

"Jadi gimana mau gak?" ulang Dimas lagi, hening sejenak.

"Ehhhh...." Dimas memberi pelototan tajam ke arah Vito yang artinya, terima aja

Vito menyengir lebar lalu melirik Aldo, "Aldo calon pacar lo ini, gue mau nembak nih tapi tenang ini cuma tantangan"

"Maksudnya lo mau mainin perasaan Lauren?" tanya Ken tidak suka

"Yaaa... gak juga sih," sergah Dimas

Ken menatap Dimas dengan alis berkerut, "Terus?"

"Lo jangan mainin perasaan Lauren!" lanjut Ken dengan menatap Dimas

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang