5 \ Selamat berjuang Lauren!

295 125 41
                                    

Budayakan vote sebelum baca...
Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak. Hargailah penuliss,Ok

Yang mencintaimu memang bukan hanya aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mencintaimu memang bukan hanya aku. Tapi yang tetap mencintaimu saat kamu mencintai orang lain, mungkin hanya aku


Saat seluruh murid sedang menantikan suara nyaring yang tombolnya berasal dari ruang kepala sekolah, yang tandanya seluruh siswa-siswi diperbolehkan melepas dahaganya, laparnya dan juga kepenatannya.

Tringggggg......(bel istirahat)

"MERDEKA!!! HIDUP PARA MURID! MERDEKA!" teriak Dimas heboh

"Anjirrr kaget guee, suara lo itu kayak bom atom meledak tau gak," sinis Ken yang sedari tadi molor di jam pelajaran Bu Weni

"Kantin kuy!" ajak Vito

Aldo, Anggara, Dimas, Vito dan Ken berjalan melewati koridor kelas sepuluh dan sebelas untuk menuju kantin, berbagai macam komentar mengenai mereka berlima

"Eeee ada cogan tuuh, wadawww buat cuci mata,"

"Beb Aldo, jadikan nanti malam?"

"Cowok gue tuhh, Aldo sini beb!"

"Cowok pala lo, jelas-jelas dia masa depan gue iya gak beb Aldo?"

"Aduhh gak kuat hayati, Anggara itu loo,"

" TOLONG! TOLONG GUEE, GUE SESAK NAPAS!"

"ADUDUDUDU SERASA MAU SALTO GUE!"

Itulah pendapat tentang mereka, mereka tidak peduli. Buat apa cinta datang jika dari tampangnya saja? Eaaaaaa.

"Kok gue gak ada yang muji ya? Padahal tampang gue oke-oke aja?" Tanya Vito pada sahabatnya

"Gini nihh, gue ada pantun buat lo," kata Dimas

"Minum sekuteng
Pake kue ancur
Gue ganteng
Tapi lo kok ancur"

"Hahahahahaha, lucu banget Dim, saking lucunya muka gue kayak mau nahan boker," Kata Ken di sela-sela ketawanya

"Huuu, garing tau gak!" kata Vito

"Si Alien mana tuh katanya mau makan bareng lo?" tanya Vito ketika mereka sudah tiba ke kantin, Aldo hanya mengedikkan bahu tanda tidak peduli, baguslah dia tidak ada dsini

"ALDOOOO!" teriak cewek dari arah belakang kantin, sontak Aldo sangat kaget karena serangan Serena tiba-tiba memeluk Aldo. Sahabat Aldo juga tidak kalah kagetnya. Aldo segera membalas pelukan tersebut.

"ALDO, hiks ... hiks ... hiks," tangis Serena pecah di pelukan Aldo. Cowok itu bingung ada apa sebenarnya? Apakah dia dijahili sama teman cowoknya? Atau kena bully sama murid cewek? Masa sih kalau Serena kena bully sama cewek disini pasti dia akan berani melawannya bukannya nangis seperti ini, pikir Aldo

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang