2 \ Peristiwa hari ini

441 135 49
                                    

Budayakan vote sebelum baca...
Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak, Hargailah penuliss,Ok

Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak, Hargailah penuliss,Ok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REALITA

Siangnya terik matahari membuat wajah Lauren kusut bertambah kusut. Pasalnya Lauran hanya melamunkan kejadian beberapa menit yang lalu, berhasil membuat hatinya sakit. Sangat.

"Ren, Lauren ...," suara nyaring yang berasal dari belakang Lauren, Lauren tahu itu siapa, pasti dia Moza

"Apa?" tanya Lauren lesu

"Ke kantin yuk, mumpung belum masuk nih," ajak Moza antusias

"Malas, nggak nafsu," Moza hanya mengerucutkan mulutnya pertanda dia sedang kesal ke sahabatnya itu membuat Lauren memutar bola mata malas

"Oke, kalau gitu," jawab Lauren lagi

"Nahh gitu dongg, sebagai sahabat yang baik harus menuruti kemauan sahabatnya,"

"Kuy lah" ajak Lauren

••••

"Ehhh ada si freezer, apa kabar? Tumben muka lo kusut," tanya Ken salah satu sahabat Aldo, pasalnya mereka berlima sudah berada di dalam satu ruangan yang menjadi surga bagi semua murid. Kantin.

"Hmm," dan Aldo hanya bergumam tidak jelas, mengertilah sekarang dia sedang dilanda galau, Cinta pertama yang ditolak itu sakit apalagi kalau cinta pertama kalian itu teman kecil kalian sendiri, Aldo sudah lama menyimpan perasaan kepada Serena tapi baru kali ini dia berani mengungkapkannya.

"Ehhh daripada suasana booring gini, gue punya teka-teki," kata Dimas

"Apa?" tanya Vito

"Artis, artis apa yang selalu muda? Hayoo siapa hayoo," tanya Dimas sambil menaik turunkan alisnya

"Nggak ada njirr, semua orang bakal tua bego lo," bantah Ken

"Nah bener tuhh bego lo, huuuu," imbuh Vito

"Aldo, Angga lo nggak mati di tempat kan berdua?" tanya Dimas polos yang hanya dibalas dengan tatapan tajam oleh Aldo. Dimas hanya menyengir tidak jelas

"Soalnya, kalian bardua tuh gak pernah bicara, kayak mayat hidup aja," Balas Dimas

"Emang penting?" tanya Anggara datar, karena sifat Anggara sebelasduabelas dengan sifat Aldo dingin dan datar seperti tidak ada gairah untuk hidup

"Iye ... iyee, santai ngapa bos," decak kesal Dimas

"Jadi artis yang gak pernah tua-tua adalahh...," Dimas menggantungkan kalimatnya membuat sahabatnya geram melihat Dimas

"Mikha tambayoung, hahahhaha," Lanjut Dimas dengan ketawanya yang receh

Krik. Krik. Krik🦗

"Tenggelamkan Dimas di laut Antartika,"

"Usir dia dari kampung ini,"

"Apaan sih, gaje."

"Sinting,"

Begitulah cibiran-cibiran mereka berempat yang ditujukan untuk Dimas. Dimas hanya bisa tersenyum dan mengusap dadanya sabar

"Hayati kuat kok bang, hayati strong boy," ucap Dimas dengan tampang menjijikkan, Aldo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya satu ini, dan tanpa sengaja Aldo melihat sosok yang membuatnya kepikiran hari ini

"Serena," panggil Aldo dan menghampiri pemilik nama tersebut

Serena mengangkat kedua alisanya "Ya?"

"Lo udah gak marah lagi?"

Serena menampilkan wajah kesalnya dan menjadi kesenangan sendiri bagi Aldo saat menatap perempuan di depannya.

"Marah sih iya, tapi ngapain lama-lama marah sama temen sendiri," celutuk Serena sambil tersenyum

Dan Aldo harus menerima kenyataan bahwa Serena hanya menganggapnya sebagai seorang teman dan tidak lebih.

"Tapi soal lo punya pacar itu boongan kan?" tanya Aldo

"Heheh lo kok tahu sih?" Serena menggaruk telinganya merasa malu pada dirinya sendiri. "Itu gue boong supaya lo gak berharap lebih sama gue,"

Aldo menarik napasnya panjang "Kalau tentang itu gue gak bisa berhenti buat gak sayang sama lo, tapi gue bakal berusaha,"

Atmosfer disekitar menjadi agak serius, Aldo akui Serena memang mempunyai banyak cara untuk menarik perhatian lawan jenisnya, lewat sikap manjanya dan sikap itulah yang Aldo sukai, Aldo suka seseorang bergantung padanya

••••

Lauren dan Moza membawa satu masing-masing mangkuk bakso panas yang baru saja di sajikan di salah satu kantin kesukaan mereka berdua, secara tiba tiba ada yang menyenggol tangan Lauren sehingga kuah bakso panas tersebut tumpah ke arah Lauren dan juga ke orang yang menyenggolnya tadi

"Serena!"

"Aww panass!" pekik Lauren kesakitan

"Ren, kamu gak apa-apa kan??" tanya Moza dengan wajah paniknya, Lauren menggeleng bersamaan dengan mengangkat wajahnya, bola mata Lauren seketika membulat seketika melihat Aldo berada di samping Serena.

"Lo kalau jalan pake apa? Dengkul?" tanya Aldo

"Maaf kak, tapi aku nggak sengaja kak," kata Lauren sambil menundukkan wajahnya takut

"Gak sengaja lo bilang? Cihh," sinis Aldo membuat Lauren semakin takut

"Santai aja dong kak, gak liat temen aku juga kena, atau emang kakak gak punya mata? Atau punya mata tapi gak di pake?" bantah Moza membuat emosi Aldo tersulut

Lauren hafal betul sifat sahabatnya satu ini, Moza tidak pernah takut sama siapapun kecuali sama Sang Pencipta dan Serangga. Dan selama dia benar tidak ada kata takut dalam kamus Moza Anggia

"Maaf kak, aku benar-benar gak sengaja tadi," kata Lauren pelan sambil menunduk takut

"Iya dek, gak apa-apa kok," imbuh Serena menengahi, dengan suara lembut.

"Gue bawa lo ke UKS sekarang!" kata Aldo sambil menggendong cewek yang ber name tag Serena ala bridal style di muka umum, sebelum cowok itu benar-benar pergi dia mengatakan sesuatu pada Lauren dan pada detik itu juga Lauren menegang di tempat

"Kalau sampai dia kenapa-napa, lo berurusan dengan gue!"

"SIAPA YANG TAKUT WOYY, LEBAY AMAT SAMPAI DI GENDONG SEGALA!" teriak Moza keras sampai menjadikan dirinya pusat perhatian

"Mozaa," desis Lauren memperingatkan

Lauren hanya membuang nafasnya secara kasar "Moza, sulit ya mencintai seseorang yang disukai banyak orang."

••••

V o t e c o m m e n t

Karena vote and comment kalian adalah semangatku buat lanjut lagi huhu:)

Lop uu

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang