4 \ Cemburu

303 129 34
                                    

   Budayakan vote sebelum baca...
Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak. Hargailah penuliss,Ok

 Hargailah penuliss,Ok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REALITA

Tak perduli harus sesakit apa, tak ku hiraukan berapa lama ku menunggu. Asalkan di ujung jalan itu ada kamu yang menggenggam tanganku

"Aduhh beb, ngapain sihh ngotot banget buat jadi pacarnya itu tembok?" tanya Moza saat mereka berdua sudah sampai di kelas

"Gak tahu juga," balas Lauren simpel

"Hedeuhh, susah yaa jelasinnya sama kamu," Moza hanya mendengus pelan melihat sahabatnya. Lauren berbalik menatap Moza

"Gini loh, kalau misalnya Aldo itu kedepannya gak mau sama aku, yaudah aku akan mundur secara perlahan, tenang Moza aku bukan cewek kayak yang kamu pikirin kok," balas Lauren menatap Moza penuh arti dan Moza pun membalas tatapan Lauren

Moza tercengang mendengar penuturan Laure," Sabar aja ya Ren, kalau Aldo apa-apain kamu, kamu langsung tanya aku ya biar aku ratain tuh muka songong Kak Aldo,"

"Hahahahaa, ehh gimana perkembangan kamu dengan Kak Anggara?" tanya Lauren

Moza memang dari dulu menyukai Anggara
dari kelas sepuluh, hanya karena perlakuan Anggara waktu itu menurutnya manis, saat itu Moza terlambat ke sekolah gara-gara ban mobilnya kempes dan terpaksa harus naik bis.

Saat Moza sudah sampai ke sekolah dia harus membujuk habis-habisan pak satpam itu dan sialnya topinya ketinggalan di kursi belakang mobilnya.

Pada waktu yang tepat Anggara datang dan membantu cewek itu, bahkan Anggara rela di hukum gara-gara topinya ia berikan kepada Moza.

"Sahabat kok kayak orang lesbian," ledek Rayhan teman sekelasnya membuat Moza menatap tajam Reyhan

"Iri bilang aja, Wleee!" balas Moza sambil memeletkan lidahnya kepada Reyhan

Persahabatan Lauren dan Moza membuat seisi kelas geleng-geleng kepala, bagaimana tidak mereka kayak orang lesbian saja pakai kata beb atau bahkan aku-kamu. Menurut teman sekelasnya mungkin persahabatan mereka adalah persahabatan ter-konyol di sekolah ini.

"GURU DATANG WOII!" teriak Dirga- ketua kelasnya

"Guru Aki-Aki lagi," keluh Reyhan

Guru Aki-Aki yang dimaksud Reyhan adalah Pak Dodi guru kimia yang tangannya di penuhi batu Akik yang katanya berfungsi sebagai jitakan jika siswa tidak bisa mengerjai soal yang ada di papan tulis, guru laki-laki ini termasuk guru Killer loh ....

"Hari ini ada ulangan harian! Gak terima protes!" tegas Pak Dodi

"WHATT!!"

••••

Setelah insiden Lauren yang memberikan bekal buat Aldo berakhirlah bekal Aldo disantap oleh temannya

"Woi broo! Dapat makanan lagi yaa dari dedek lauren?" kata Dimas dan segera melahap nasi goreng buatan Lauren ralat mama Lauren yang tidak diketahui Aldo dan juga temannya

"Jijik njirr," sinis vito

Aldo segera mendudukkan bokongnya di samping Ken, di samping Ken ada Vito dan Anggara dan dibelakang Anggara ada Dimas yang duduk sendirian, kata Dimas siapa tahu ada murid baru cewek dan dia bia duduk di dekat Dimas.

"Ehhh apa tu, do?" kata Ken ketika melihat sesuatu di dalam saku baju Aldo

"Gula-gula," dan diangguki oleh Ken

"Lo mau?" tanya Aldo tho the point

"Gak apa-apa nih broo?" dan Aldo hanya mengedikkan bahu tidak peduli

"Ambil aja," lanjut Aldo kemudian melemparkan gula-gula itu ke arah Ken, bertepatan dengan itu Aileen datang dengan antek-anteknya

"MY BABY HANNY SWEETY, ALDOO!" teriak Aileen dan segera memasuki kelas Aldo, dAldo hanya bisa memutar bola matanya malas, tidak Lauren, tidak Aileen sama-sama mengusik hidupnya pikir Aldo

"Ehh ada Alien," kata Vito seraya tersenyum

"Alien-Alien. Alien pala lo, muka lo tu kayak Alien," kata Aileen sarkas, dan membuat tawa sahabatnya pecah tidak dengan Aldo dan Anggara.

"Aileen sayang, bang Dimas ada pantun nii buat neneng Aileen," kata Dimas sambil menyisir jambul kesayangannya.

"Apa tuhh, dim?" tanya Ken

"Ikan hiu makan bekicot
  I love you sampai copot.......!"

Aileen hanya bisa memutar bola matanya malas,

"Sejak kapan ikan hiu makan bekicot hah? Pantun lo tuh kagak ada nyambung-nyambungnya!" kesal Ken

"Sante bosku, kayak disate," balas Dimas sambil menyisir jambulnya lagi

"Sweety, nanti makan bareng aku yaa?" tanya Aileen yang notabenya kelas 12ips2

"Ogah," balas Aldo yang sama sekali tidak melirik Aileen

"Ishhh kok gi-," kata Aileen terpotong

Tringggg (bel masuk)

"Pokoknya kamu tetap makan sama aku," kesal Aileen dan segera pergi menuju kelasnya

••••

"Beb, kantin kuy!" ajak Moza

"Kuyy, aku juga mau ketemu bebeb Aldo," kata Lauren antusias

"Aku juga mau ketemu sama Anggara." Setelah Moza mengatakan itu, mereka kembali tertawa dengan perkataanya

Setelah perjalanan 1 menit menuju kantin, akhirnya Lauren dan Moza telah sampai di depan pintu kantin, ketika Lauren melangkahkan kakinya untuk masuk ke kantin Lauren tiba-tiba berhenti dan refleks Moza juga ikut berhenti.

Hati Lauren benar-benar panas.

"Hmmm, Moza aku mau ke toilet dulu yaa," kata Lauren pelan

"Hmm oke, tapi kamu mau pesen apa? " tanya Moza.

"Samain aja," dibalas anggukan oleh Moza setelah itu Lauren berlari, tujuannya hanya untuk ke toilet

Moza tahu betul hati sahabatnya sedang sakit bahkan sangat sakit. Bagaimana tidak, dia melihat pemandangan yang tidak berfaedah, dia melihat Kak Aldo mencium kening Kak Serena di muka umum, benar-benar tidak berfaedah. Gak malu apa diliatin banyak orang? batin Moza

Di toilet Lauren memberi semangat pada dirinya sendiri seakan kejadian itu hanyalah settingan.

"Semangat Lauren! Masa gitu aja lo sampai mau nangiss, ahh lebayy pokoknya semangat. SEMANGAT!" kata Lauren menyemangati dirinya sambil tersenyum, tapi air matanya terus berjatuhan di pipinya dan tidak mau berhenti.

••••

V o t e c o m m e n t

Karena vote and comment kalian adalah semangatku buat lanjut lagi huhu:)

Lop uu❤

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang