3 \ Lauren yang Sebenarnya

330 125 51
                                    

Budayakan vote sebelum baca...
Jangan jadi silent readers yaa, jadilah pembaca yang bijak. Hargailah penuliss,Ok

 Hargailah penuliss,Ok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REALITA

"MAAA ... MAMA, ANAKMU PULANG MAA ... ANAKMU BACK HOME MA!" teriak Lauren ketika memasuki halaman rumahnya

"Waalaikumsalam," jawab Tika-Mama Lauren dengan senyum manisnya yang sepertinya tengah menyinggung Lauren yang lupa mengucapkan salam,

"Heheheh boleh flashback gak ma?" kata Lauren sambil mencium punggung tangan mamanya

"Udah sana mandi dulu, terus turun makan malam," kata Tika

"Aye-aye captain,"

"Oiy ma, papa belum pulang?" lanjut Lauren lagi ketika akan menaiki anak tangga satu persatu,

"Belum sayang, bentar lagi sampai kok." Kata Tika sebelum memasuki dapur

"Assalamuaikum," kata Bayu-Papa Lauren

"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak

"Yeeeeay! Papa udah pulang," kata Lauren girang sambil menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju ke kamarnya

Jika kalian mengira Lauren diam-diam aja pas kejadian kemarin? Jawabannya adalah salah besar, Lauren itu sengaja pasang tampang polos karena mau melihat cewek yang disukai Aldo. Secantik apa sih dia? Ehh ternyata emang cantik banget Lauren sendiri jadi pesimis.

Kalian tahu kan Lauren paling gak suka kalau ada yang deketin Aldo, emang gue siapanya? Bodo amat lah tentang itu, dan sekarang Lauren akan melancarkan aksi bucinnya kepada Aldo

Udah ah jangan bahas Aldo lagi!

Lauren pun turun lengkap dengan piyama tidurnya, Lauren melihat Mama dan Papanya sudah duduk di tempat masing-masing, acara makan malam berlangsung dengan khidmat, hanya suara dentingan sendok yang terdengar

Hening.

"Maa, hmm ... Auren bisa minta tolong gak Ma?" tanya Lauren memecahkan keheningan, Mama Lauren mengentikan makannya dan melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa dengan senyuman

Oiyah kalau di rumah biasanya Lauren dipanggil dengan sebutan Auren, dari kecil Lauren dipanggil dengan nama Auren hanya karena Lauren dari kecil tidak tahu menyebut huruf 'L'

"Apa sayang?" jawab mama Lauren dengan lembut

"Gini ma, mama bisa buatin bekal untuk Auren besok? Please Maa ..., yah mau dongg, kan ma? kata Lauren memelas

"Iya sayang, apa sih yang gak buat anak satu-satu mama," balas Tika dengan senyuman yang masih tertahankan

" Thanks ma, Love you"

"Love you too say ...,"

"Siapa yang ajarin kalian bicara pada saat makan?" tanya Bayu dengan nada tegas

Jika sudah ditegur seperti ini semua akan diam tidak ada yang berani berbicara, kalau kalian mau tahu kemana pembantu di rumah ini, jawabannya adalah mama Lauren lebih suka mengurus rumah tangganya sendiri tanpa ada campur tangan orang lain dan juga takut ketika tahu fakta tetangganya mempunyai pembantu yang cantik dan berujung suaminya selingkuh dengan pembantu tersebut, benar- benar tragis

••••

Pagi ini Lauren tengah bersiap untuk menuju sekolahnya, SMA CAKRAWALA. Muka Lauren hanya di baluti bedak yang biasa dia beli di pasar saat ikut belanja dengan mamanya dan juga lip balm di bibirnya, rambutnya dibiarkan tergerai ke bawah dengan jepitan rambut hitamnya

"Perfect," kata Lauren ketika melihat pantulan dirinya di cermin dan kemudian turun menemui orang tuanya yang tengah bersiap untuk sarapan

"Mama bekal Auren mana Ma?" tanya Lauren ketika sudah sampai di ruang tengah

"Di atas meja makan nak," jawab Tika yang sedang berkutik di dapur

"Oke mama, Auren berangkat dulu yaa, papa ayok berangkat! Assalamualaikum," kata Lauren

"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan yaa nak," jawab Tika di dapur.

Saat Lauren sudah sampai di sekolah, Lauren melihat calon masa depannya yaitu Aldo sedang berjalan santai menuju kelasnya. Lauren ingin memberikan bekal kepada Aldo tapi dia urungkan, Lauren sempatkan membeli gula-gula milkita sebagai cemilan pagi untuk Aldo.

Kurang baik apalagi coba.

Aldo berjalan melewati jejeran cewek yang kurang belalaian sedang menatapnya lapar. Disaat itu juga Aldo mendengar teriakan membahana dari Lauren.

"Aldo! My bebeb Aldo," panggil Lauren sambil berlari, merasa tak dihiraukan Lauren berteriak lagi, "Come here lah. WOY!"

Aldo tidak mengucapkan satu kata pun untuk Lauren bahkan berbalik saja pun Aldo enggan, seakan Lauren itu kuman yang harus dihindari. Saat Lauren berhasil menyamakan langkah kakinya dengan Aldo, Lauren mengatur nafasnya.

"Huu ... haa .... Kenapa Aldo gak berhenti sihh, haa? Atau emang Aldo gak punya kuping? kata Lauren membuat Aldo menatap Lauren

"Ini buat kamu," kata Lauren sambil memberikan bekal yang dibuat mamanya tadi pagi.

"Gak," kata Aldo singkat, padat, dan jelas. Lauren menatap Aldo dengan kesabaran yang masih ada.

"ALDO KAPAN SIH NERIMA SESUATU DARI AKU?" tanya Lauren

"Kalau kamu mau tahu aku capek tahu bikinin kamu sesuatu untuk kamu, tapi akhir-akhirnya kamu buang juga ke tempat sampah atau gak kamu kasih teman kamu," omel Lauren kesal

"Gimana nih bekalnya? Aku capek tahu udah buatin bekal untuk kak Aldo seorang, terima  yaa?? Terima aja deh," kata Lauren sambil membuka resleting tas Aldo kemudian menyimpan kotak bekalnya. Aldo sama sekali tidak menggubris kegiatan Lauren yang gila.

"Oiya, ini juga buat Aldo, tadi aku sempetin beli ini buat Aldo, biar murah tapi berharga loh, kata orang jangan liat harganya tapi liat perjuangannya," kata Lauren sambil menyimpan gula-gula Milkita rasa coklat di saku kemeja sekolah Aldo.

Ini mulut atau mesin Tik sih, cerewet amat!' batin Aldo

"Laurenn sahabat terlope-lope akuu, kamu dimana sih, katanya udah dateng?" teriak Moza dari arah berlawanan, Lauren melihat Moza dan melambaikan tangannya

"Aku disini beb," kata Lauren setengah berteriak

Aldo hanya menatap datar Lauren dan Moza.

"Aku kesana dulu yaa beb, jangan rindu berat. Kata Dilan kamu gak akan kuat, biar Dilan aja yang rindu sama Milea yang penting jangan kamu yang rindu sama aku karena itu gak mungkin, hahahahah," kata Lauren sambil memberi flying kiss untuk Aldo kemudian Lauren tertawa.

"Dasar cewek gila," gumam Aldo ketika melihat punggung gadis berambut panjang itu makin menjauh, Aldo pun beranjak untuk masuk ke kelasnya tapi pergerakan Aldo berhenti

"Kamu cuek aja aku sayang, apalagi kamu gak cuek," teriak Lauren dari arah jauh dan membuat semua orang memandangnya aneh

"Urat malu cewek itu benar-benar putus!" kata Aldo geleng-geleng melihat perilaku Lauren

••••

V o t e c o m m e n t

Karena vote and comment kalian adalah semangatku buat lanjut lagi huhu:)

Lop uu❤

Love in Realita (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang