[✔️] bloom ; younhan

tujuh

bloom

Hari ini seperti biasa, weekend dihabiskan keluarga kecil Cho di rumah saja.

Yohan yang baru saja selesai mencuci piring sarapan menghela napas lega.

Seungyoun sering membantunya membereskan rumah, tadi pagi juga Seungyoun yang mengepel. Pula bilamana Yohan sibuk di dapur, Seungyoun yang menggantikannya menemani Eunsang.

Sungguh suami idaman. Iri.

Yohan akhir-akhir ini lebih cepat lelah. Mungkin dikarenakan Eunsang yang semakin aktif mengingat ia sudah satu tahun lebih dan sudah bisa berlari ke sana ke mari.

Eunsang semakin lucu. Tidak manja, tapi tidak nakal juga. Sifatnya benar-benar mengikuti kedua orang tuanya. Apalagi sifatnya yang kadang jahil atau clingy, haha, sifat papanya sekali.

Eunsang tidak lupa memberikan sang Papa ciuman manis ketika kepala keluarga Cho itu hendak bekerja, membuat kupu-kupu terbang melalui dada Seungyoun.

Untuk sifatnya yang mengikuti Yohan, Eunsang dengan berani mengungkapkan kalau ia tidak suka, tapi juga mengakui kalau dia salah.

Eunsang juga selalu menunggu kepulangan sang Papa yang kadang terlampau malam karena pekerjaan yang semakin banyak. Hingga ketiduran di sofa, dengan boneka favoritnya.

Yohan sangat bangga dan senang kepada Seungyoun yang selalu bermain dengan Eunsang setiap weekend dan selalu berjuang untuk pulang lebih awal ketika weekday.

Tapi...

Tunggu dulu...

"hah, Cho Seungyoun.. " Yohan menghela napas, mengerutkan dahi dan memijitnya perlahan.

Dugaan Yohan benar. Dia ingat kapan saja mereka melakukannya dan Seungyoun dengan kurang ajar menanamkan kembali benihnya.

Yohan sempat pukul Seungyoun beberapa kali sambil protes kalau Eunsang masih satu tahun.

Tapi.. Ya begitu..

Langkah besar Yohan terarah pada Seungyoun yang sedang menonton bersama Eunsang.

Ia mendongak ke atas begitu Yohan menghalangi pandangan mereka.

"Ma?" Seungyoun memanggil dengan heran.

Yohan berdecak, lalu mengulurkan sesuatu dari tangan kanannya.

"lihat ulahmu, Cho Seungyoun,"

Seungyoun mengerutkan dahi. Begitu sadar, ia dengan cepat mengambil benda persegi panjang dari tangan Yohan.

Matanya membola besar, menatap Yohan, menatap benda itu, menatap Yohan lagi, menatap benda itu lagi sampai Yohan berdecak sekali lagi lalu duduk di hadapan Seungyoun dan Eunsang.

Seungyoun terlampau bahagia, senyumnya merekah, ia memeluk Yohan lalu memeluk Eunsang.

"Eunsang! Kamu akan punya adik!!"

Yohan mengendus, lalu tersenyum menatap kegembiraan Seungyoun dan kebingungan Eunsang.

"mau ke dokter setelah ini untuk memastikan?" tanya Seungyoun penuh semangat.

Yohan terkekeh, "ya, terserahmu.."

Seungyoun berjingkrak kegirangan sampai-sampai Eunsang heran melihatnya. Seungyoun tak berhenti tersenyum, bahkan mengatakan kepada Eunsang bahwa dia akan menjadi seorang kakak.

"Eunsang, nanti kita ke dokter. Terus, kita liat adik kamu di dalam perut Mama yang mungkin masih seukuran biji jagung," Seungyoun menjelaskan dengan seksama.

Yohan perhatikan saja, toh, ini juga bentuk edukasi untuk Eunsang. Eunsang pun menyimak dengan serius, sesekali merespon kata-kata Seungyoun dengan ekspresi kalau dia tidak mengerti.

"dik?" tanya Eunsang.

Seungyoun mengangguk semangat, "adik! Eunsang akan punya adik!"

Yohan terkekeh lalu berangkat dari duduknya, "hayo kita siap-siap melihat adik bayi," ucapnya sambil menepuk pelan pucuk kepala sang Papa dan mengajak Eunsang berdiri.

"ayoo!!"

bloom

tbc

Suami kayak Seungyoun satu di mana ya?