sebelas

1.4K 244 27
                                    

udah sebelas aja..

terima kasih sudah memberikan aku ide🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terima kasih sudah memberikan aku ide🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

bloom



Yohan cuma geleng-geleng liat Seungyoun yang sibuk sana sini apalagi ketika Eunsang rewel dan menangis.





Eunsang demam. Ga tinggi sih, tapi lumayan lah 37.7 derajat celsius. Udah ke dokter dan kata dokter Eunsang harus banyak makan bergizi, buah, minum, dan istirahat.



Mungkin karena gigi gigi Eunsang juga sudah mulai tumbuh, jadi tubuhnya bereaksi seperti itu.




Yohan senang sih Seungyoun bergerak cepat tiap kali Eunsang hendak menangis atau mendadak rewel. Sadar diri juga sih Yohan sedang mengandung, Yohan ga boleh capek.



Dan tadi, Eunsang rewel lagi. Seungyoun dengan cepat mengusap pucuk kepala anak sulungnya sambil ditanya-tanya anaknya mau apa.




Yohan cuma bisa geleng dan senyum kecil.



Begitu Eunsang kembali tidur, Seungyoun berjalan gontai ke kamar lalu mendudukan tubuhnya di samping Yohan, yang mana dari tadi Yohan duduk di ujung kasur memperhatikan gerak gerik suaminya di kamar anak mereka.





"tidur yuk, udah jam 11," ajak Yohan sambil menarik pajama Seungyoun.




Seungyoun mengangguk dan baring di atas kasur empuk mereka, menyesuaikan dan menyamankan tubuh lalu memeluk sang istri.




"Papa hari ini bekerja sangat keras ya," ucap Yohan sambil menyisir rambut kelam milik Seungyoun.





Mata Seungyoun terpejam menikmati jemari Yohan pada helaian rambutnya.





"Papa sayang banget sama kakak Eunsang ya, nanti adik iri," ucap Yohan.






Seungyoun tersenyum kecil lalu mengecup pucuk hidung Yohan dan mengusap pelan perut Yohan yang sudah membesar lagi.





"engga lah," ucap Seungyoun pelan





"Papa sayang semuanya kok, kan kakak lagi sakit,"




Yohan terkekeh pelan lalu mengecup dagu suaminya.




"iya Papa, Dodo ngerti kok,"



Mata Seungyoun terbuka, bertemu langsung dengan manik Yohan yang tersenyum padanya.



"Dodo?" tanya Seungyoun




Yohan mengangguk, "lucu ga?"




Seungyoun ikut tersenyum dan mengecup pipi Yohan dengan gemas, "lucu banget,"




Tangannya meraih pipi Yohan yang semakin gembul, mencubitnya pelan lalu kembali mencium istrinya itu.




"Dodo itu nama panggilan aja?" tanya Seungyoun




Yohan mengangguk, "belum tahu nih nama panjangnya,"




Seungyoun terlihat berpikir lalu matanya kembali menatap Yohan.




"Cho Dohyon, gimana?"





"hmm, Dohyon ya.."





Yohan tersenyum, "lucu kok,"




Seungyoun ikut tersenyum merasa lega nama yang ia berikan untuk anaknya nanti diterima oleh sang istri.





Seungyoun menatap Yohan yang semakin lama semakin menutup matanya dengan perlahan-lahan. Maka tangannya menarik Yohan untuk semakin masuk ke dalam pelukannya, walau terhalang perut besar Yohan.





Mencium pelipis sang istri, lalu mengucapkan selamat tidur dan bermimpi indah.





.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yohan mengelus pelan pucuk kepala anak sulungnya. Mengecek suhu tubuhnya dan menghela napas lega begitu anaknya mencapai suhu normal pagi ini.




Setelah meyakinkan diri bahwa sang anak baik-baik saja, Yohan memutuskan untuk ke dapur, memasak sarapan sederhana lalu kembali ke kamar untuk mengecek suaminya yang masih tertidur pulas atau tidak.





Begitu masuk, ia dapat lihat Seungyoun yang meringkuk membungkus tubuhnya ke dalam selimut.






Yohan bergerak cepat lalu duduk di pinggir kasur, menatap wajah sang suami lalu mengecek suhu tubuhnya.






Yohan menghela napas, "kok jadi kamu gantiin Eunsang demam sih?" tanya Yohan sedikit geram tapi terkekeh kemudian.




"g-ga tau," jawab Seungyoun dengan suara seraknya.




Yohan hanya bisa menggeleng tak mengerti, "dasar adeul pabo!"






bloom

tbc


Jadi Seungyoun kalo anaknya sakit ikutan sakit dianya😂😂

[✔️] bloom ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang