🔫 Ch. II : Mereka Bertemu

528 31 0
                                    

Pagi ini hari cerah. Matahari menyapa para manusia yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Cahaya matahari masuk menembus tebalnya kaca jendela gedung-gedung yang menjulang tinggi. Tatkala itu pula orang-orang mulai beraktivitas.

Hangatnya angin terasa begitu menenangkan. Aroma embun pagi dan asap kendaraan menyatu, memberikan aroma yang unik dan berbeda setiap harinya.

Jungkook terbangun lebih awal pagi ini. Mimpi buruk yang sama telah menghantuinya beberapa bulan ini. Memang tidak terlalu mengganggu baginya, hanya saja ia benci jika harus terbangun lebih awal di hari weekend. Seperti pagi ini. Ini hari Sabtu tetapi ia tidak bisa bangun di siang hari seperti orang lain. Sungguh menyebalkan, bukan?

Namun, Jungkook tidak sendirian hari ini. Seorang wanita sepertinya akan menemani weekend-nya. Wanita itu ia panggil kakak. Siapa, ya kira-kira?

"No-Noona?" panggil Jungkook bingung. Ini memang sudah hal yang biasa baginya. Ia sering mendapati kunjungan tak terduga dari noona-nya. Akan tetapi, itu biasa terjadi di hari-hari kerja. Jarang kakaknya itu berkunjung di hari libur.

"Kau Soojung Noona, kan?" Jungkook bertanya sekali lagi untuk memastikan bahwa wanita yang ada di dapurnya itu adalah manusia dan bukan makhluk tak kasat mata.

Wanita yang bernama Soojung serta dipanggil kakak itu akhirnya menoleh setelah dipanggil beberapa kali. Selepas melihat Jungkook wajahnya memerah dan refleks ia berbalik badan.

"Ya! Sudah kubilang berapa kali, pakai bajumu kalau mau keluar kamar!" bentak Soojung dengan wajahnya yang tersipu.

"Lah? Memangnya siapa yang salah? Mau datang tapi tidak kasih tahu dulu ... lagipula aku sudah sering begini, kan? Masa kau tidak bisa terbiasa, sih?" kata Jungkook santai sembari menggaruk-garuk kepalanya.

"Cepat pakai bajumu, Jungkook!" Soojung melemparkan beberapa perkakas plastik ke arah Jungkook.

Jungkook berhasil menghindar tetapi sebagian perkakas masih tetap mengenai tubuhnya.

"Aw, aw, aduduh...!" Jungkook meringis kesakitan tatkala beberapa perkakas makan berhasil mengenai kepala dan kakinya. "Hentikan, Noona! Kau benar-benar menyakitiku sekarang, aduh! Aw, aw! Baiklah, aku akan pakai bajuku! Berhentilah melempar!" pintanya kesal.

Soojung kembali ke posisi awalnya-berbalik membelakangi Jungkook. Ia merapikan rambut dan bajunya yang sempat acak-acakan. "Sana! Cepat pakai bajumu! Palli!!!" titahnya yang mulai dongkol kepada Jungkook.

"Ne, Ahjumma! Jangan lupa dirapikan lagi ya, Bi!" ejek Jungkook. Kemudian ia kembali ke kamarnya.

"Ya! Jeon Jungkook! Kalau kamu berani panggil aku bibi lagi, akan kubuat kamu berjalan dengan tongkat!" Ejekan Jungkook sukses membuat Soojung naik pitam. "Panas sekali ... sial! Aku jadi berkeringat, kan. Dasar, anak itu! Lihat saja, kamu akan menyesal karena sudah berani membuatku marah," ancamnya.

·•·

Seorang pria usia dua puluhan masuk ke sebuah mal yang megah. Ia berjalan dengan santainya melewati orang-orang yang mengerumuninya. Orang-orang memperhatikannya bukan karena ia seorang artis atau model, tetapi karena wajah tampannya. Ya, ia sangat tampan. Selain tampan, ia juga tinggi dan itu terlihat sangat matching-membuatnya terlihat sempurna.

Beberapa gadis SMA menghampirinya dan mulai menanyakan namanya. Si pria merasa agak risih karena kumpulan gadis tersebut terus mendesak dan menghalangi jalannya. Dengan terpaksa ia harus mengatakan namanya.

"Saya Eunwoo," jawabnya singkat. "Bolehkah saya lewat sekarang?"

Eunwoo memandangi para siswi SMA itu satu per satu. Ia melihat para siswi tersebut mulai mengeluarkan telepon selulernya. Mereka mulai memotret Eunwoo dan salah seorang dari mereka mendekati Eunwoo.

Love in CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang