🔫 Ch. V : Kegaduhan di Rumah Sakit

344 25 3
                                    

Musim semi di Jepang tak jauh beda dengan di Korea. Cuaca cerah, angin hangat, serta suhu yang ringan dan menyegarkan. Akan tetapi, hanya di Jepang mata kita bisa dimanjakan dengan puas oleh pemandangan bunga sakura yang mekar. Ya, benar-benar dimanjakan.

Sama seperti kantor polisi lainnya, kantor polisi pusat di Jepang ramai setiap harinya. Orang yang keluar masuk kantor, yang berlalu-lalang baik di dalam maupun di luar serta kendaraan yang bolak-balik masuk dan keluar dari tempat parkir.

Seorang wanita berparas manis menjelajahi lorong kantor. Ia baru saja kembali dari ruang tahanan. Setelah sampai di mejanya, ia lantas membuka kembali laptop yang sempat ditutupnya.
Ia mengetik kata demi kata laporan yang perlu diserahkan ke atasannya. Jari-jemarinya berhenti beraktivitas tatkala ia mendengar samar-samar suara dari seseorang yang memanggil namanya.

Mina-san! Mina-san!

Suara tersebut kian mendekat hingga terlihat orang yang memanggilnya dengan nama Mina. Orang itu adalah sahabatnya, Yamazaki.

"Nani, Yamazaki-kun?" tanya Mina heran.

Yamazaki mencoba menstabilkan napasnya yang terengah-engah.

Yamazaki mengambil satu tarikan napas panjang lalu dengan cepat berkata, "Komandan memanggilmu."

"Oh."

Muka Yamazaki melongo tak percaya. "Aku berlari dari tempat komandan ke tempatmu," dadanya naik turun, "dengan cepat untuk memberitahumu dan kamu hanya berkata, oh."

"Terus aku harus apa? Lagian tidak ada yang menyuruhmu untuk berlari, kan?" timpal Mina polos.

Tangan Yamazaki memegang dagu dan kepalanya mendongak ke atas—mencoba berpikir.

"Benar juga, buat apa aku lari, ya." Yamazaki berbicara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kamu dari dulu selalu berbuat hal yang tidak penting ... kalau begitu aku ke tempatnya komandan dulu. Dia di mana sekarang?" Mina bangkit dari duduknya.

"Di ruangan komisaris." Yamazaki menunjuk sebuah ruangan yang terletak di ujung lorong.

"Oke, aku ke sana dulu," pamit Mina sembari melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk berlari pelan.

"Oke!" Yamazaki duduk di kursi yang baru saja Mina duduki. Dirinya kembali fokus berpikir. "Buat apa aku lari, ya tadi?" gumamnya.

Mina sudah berada di ruangan komisaris dan tengah duduk di samping komandannya, Shun Oguri. Mereka membicarakan soal perpindahan.

"Kamu fasih bahasa Korea, kan?"

Mina mengangguk. "Hai, Komandan."

"Jadi, bagaimana, Mina? Apa kamu bisa?" Shun menatap Mina dengan tampang serius.

Dengan ragu-ragu Mina menjawab, "Saya perlu pikir-pikir dulu, Komandan."

"Kamu harus cepat, soalnya kepolisian Korea Selatan saat ini benar-benar membutuhkan anggota lebih. Kalau kamu tidak bisa, aku bisa kirim Yamazaki, kok. Alasanku memilihmu lebih dulu karena aku percaya pada kemampuanmu." Mata Shun tak bergeming menatap Mina. Mungkin Mina-nya terlalu cantik, ya? Wkwk

"Tapi saya–" Ucapan Mina terpotong oleh komandannya.

"Kamu akan susah beradaptasi? Tenang saja, Mina. Di sana ada temanmu, kok. Dia yang nanti menjemputmu di bandara."

"Boleh saya memikirkannya dulu, Komandan?"

Shun menghela napas. "Baiklah, kami beri kamu waktu sampai akhir pekan ini. Lewat dari itu, kami akan kirim Yamazaki." Wajahnya menampakkan kekecewaan.

Love in CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang