Dua minggu sebelum kejadian di apartemen Jungkook dan rumah Eunwoo.
·•· ·•· ·•·
Kepolisian Korea Selatan mengadakan perekrutan besar-besaran untuk mencari para kandidat polisi baru tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, kepolisian tersebut merekrut lima ratus anggota baru untuk tahun ini. Dari lima ratus orang tersebut, seratus diantaranya akan di tempatkan di kantor pusat dan sisanya akan di tempatkan di kantor-kantor cabang. Hari ini adalah seleksi terakhir bagi peserta yang lulus tahap sebelumnya.
Di ruangan komisaris sedang digelar rapat dadakan perihal tahapan seleksi akhir. Para petinggi berembuk tentang penambahan tes untuk peserta yang akan mengikuti tahapan tersebut. Mereka bingung akan menambahkan tes apa nantinya karena sejauh ini hampir semua tes telah dilakukan oleh para peserta. Mulai dari tes fisik hingga tes otak.
"Bagaimana semuanya? Sudah ketemu solusinya?" tanya Komisaris So Jisub.
So Jisub merupakan komisaris yang sudah menjabat selama enam tahun dan selama masa jabatannya, ia selalu dihormati serta disegani oleh bawahannya. Jisub adalah sosok komisaris yang tegas dan berwibawa. Walaupun usianya sudah empat puluh tahun lebih tetapi wajahnya tampak awet muda. Bahu lebar dan tingginya yang semampai menambah kesan gagah pada dirinya. Saat menjabat sebagai polisi berpangkat rendah, Jisub adalah sosok yang sangat ambisius. Semua kasus yang dikerjakannya selalu diusut sampai tuntas. Ia tidak bisa menoleransi kesalahan sekecil apa pun karena motonya dalam bertugas adalah Zero No Mistake.
"Bagaimana, Pak Ji? Apa Anda punya ide atau masukan?" tanya Komisaris Jisub pada seorang komandan polisi.
"Saya ada sebuah masukan, Pak Komisaris," jawab Pak Ji yang duduk di tengah-tengah para petinggi polisi.
"Apa itu, Pak Ji?"
"Bagaimana kalau seandainya kita adakan sparing bela diri?" usul Pak Ji.
Komisaris Jisub berpikir sejenak kemudian berkata, "Boleh dicoba, Pak Ji. Saran yang bagus ... ada yang punya usulan lain?" Komisaris Jisub melirik pria yang duduk di samping kiri Pak Ji. "Apa Anda punya masukan, Pak Lee?"
"Ada, Pak Komisaris. Untuk mengetahui kesiapan para calon anggota, ada baiknya kita buat latihan dalam menghadapi serangan dadakan," usul Pak Lee.
Komisaris Jisub mencondongkan badannya ke depan karena tertarik dengan usulan Pak Lee barusan. "Bisa Anda jelaskan bagaimana pelaksanaannya, Pak Lee?"
"Begini, Pak Komisaris. Pertama, kita buat seolah-olah kantor polisi ini diserang kemudian kita buat ledakan palsu di dalam kantor-"
"Tunggu, untuk apa ledakan palsu itu?" potong Komisaris Jisub.
"Boleh saya jelaskan dulu sampai selesai, Pak Komisaris?"
"Maaf, Pak Lee. Silahkan lanjutkan, saya tidak akan memotong lagi."
"Terima kasih, Pak Komisaris! Jadi, ledakan palsu tersebut kita ibaratkan ledakan asli. Sebagian dari kita akan berpura-pura pingsan karena ledakan palsu tersebut dan sebagian lainnya akan menyamar menjadi teroris yang menyerang ..." terang Pak Lee. "Kita jadikan Pak Komisaris sebagai sandera lalu meminta tebusan." Ia menjelaskan panjang lebar rencananya tersebut sampai selesai.
"Anda yakin ini akan berhasil, Pak Lee?" tanya Pak Ji yang merasa ragu.
Pak Lee tersenyum bangga. "Tentu saja, Pak Ji. Anda tidak perlu khawatir kalau rencana ini akan gagal karena saya sudah menyiapkan ini dengan matang dan penuh perhitungan," ucapnya.
"Oke, akan saya pertimbangkan usulan Anda, Pak Lee. Untuk usulannya Pak Ji akan kita laksanakan hari ini ... menurut saya bagus juga untuk mengetes kemampuan bela diri individu. Nantinya kita bisa tahu latihan yang cocok untuk masing-masing anggota baru. Saya serahkan urusan ini pada Anda, Pak Ji," tutur Pak Komisaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Crime
ActionAkan ada masanya di mana kau harus memilih sesuatu yang lebih penting. Saat kau dihadapkan di depan dua pilihan yang sulit, mana yang akan kau pilih? Menyelamatkan orang yang kau cintai? Atau mengejar pembunuh yang selama ini kau cari? Crime, Action...