I'm so into you, i can barely breathe
___Yuna menggeram. Entah sejak kapan tangan nakal Ryujin menjelajah tubuhnya—Yuna sendiri tak menyadari bahwa gadis itu sudah ada diatas pangkuannya. Sial, dasar hormon remaja!
"You look great, babe. I would've like to take control, kau terlihat manis dan seksi begini." Bisik Ryujin ketika jemarinya itu menyentuh titik sensitif leher Yuna, erangan kecil terdengar. Tidak, tidak. Tidak boleh ada yang tahu bahwa mereka tengah berbuat asusila di taman belakang rumah Chaeyeon—kakak Chaeryeong atau lebih tepatnya, calon kakak ipar Yuna.
"R-ryujin.. stop it, Chaeryeong will know us." Pinta Yuna pelan, masih mencoba menolak desahannya untuk keluar. Tidak boleh, nanti Chaeryeong akan curiga dan Yuna tidak mau melibatkan Ryujin sebagai alasannya break dengan Chaeryeong nanti. Yah, setidaknya Yuna masih seorang gentle meski kelakuannya seperti ular.
Ryujin tersenyum, menyudahi sesi panasnya bersama Yuna. Ia menarik diri ketika merasakan seseorang menghampiri mereka, Chaeyeon. Ryujin berlagak seolah tidak berlaku apapun dengan duduk di kursi santai tepat disamping meja yang membatasi jaraknya dengan Yuna.
"Yuna, bisa kau temani Chaeryeong sebentar? Aku perlu keluar untuk membeli beberapa bahan makanan." Kata Chaeyeon lembut, tak lupa senyumnya yang mirip dengan Chaeryeong kembali terpatri pada wajahnya membuat gadis jangkung itu selalu dirundung sesal melihat senyum tulus kakak Chaeryeong. Yuna tersenyum kecut, "tentu saja, kak."
Chaeyeon tersenyum dan berujar terima kasih pada Yuna sebelum dirinya benar-benar pergi dari taman belakang itu. Ryujin berdecih, mungkin itu sudah menjadi hobinya sekarang.
"Ayo-"
"Tidak usah. Kita disini saja, aku sedang tak mood melihatmu dengannya." Ujar Ryujin acuh, dirinya tak lagi menatap Yuna melainkan memandangi taman bunga yang di tanam Chaeyeon. Yuna menggeleng kecil seraya tersenyum, tangannya meraih tangan Ryujin untuk ia genggam.
"Sayangku, Ryujin.. kamu tahu? Chaeryeong itu masih kekasihku-"
"Iya aku tau. Lalu apa hubungannya dengan kita?"
"Iya, iya. Aku tahu kamu juga ingin hubungan kita lebih dikenal publik, tapi tidak begini caranya-"
"Lalu bagaimana? Kau tahu sendiri, Chaeryeong itu cinta mati denganmu. Dia tak mungkin melepaskanmu dengan mudah, Yuna~! Aku kesal melihatnya!" Ryujin mengerucutkan bibirnya kesal, Yuna tersenyum lalu menangkup kedua pipi tembam Ryujin.
"Ryujin, dengarkan aku. Aku, Shin Yuna, mencintaimu sepenuh hatiku. Tak ada nama lain yang tergores dalam hatiku, selain namamu seorang. Dan aku berjanji untuk memasangkan cincin pernikahan kita pada jari manismu. Ini bukan sekedar mimpi, tapi ini janji. Janji untuk kekasih sejatiku, Shin Ryujin yang manis."
Yuna menarik Ryujin untuk ia rengkuh, mengelus rambut Ryujin dan menggenggam tangannya lagi. Memperhatikan jemari Ryujin dengan begitu telaten dan seksama. Yuna tersenyum, "jemarimu cantik, jin. Aku suka gadis yang natural, sepertimu."
Bukannya merasa tersanjung, Ryujin justru merasa lucu mendengar pujian Yuna—habisnya, Chaeryeong jauh lebih natural dari pada dirinya; mungkin pujian itu patut untuk Chaeryeong, tapi bukan dirinya. Yuna menatapnya bingung; "ada yang lucu?" Ryujin tersenyum remeh.
"Memang lucu, kau tidak berfikir jika Chaeryeong itu jauh lebih natural ketimbang aku, Yuna? Aku suka menggunakan lipstick, sedang Chaeryeong tidak. Aku suka menggunakan pakaian yang mencolok, tapi Chaeryeong selalu tampil elegan. Aku suka mengecat rambutku, tapi Chaeryeong tak pernah melakukan hal itu. Kau anggap aku apa? Bodoh? Kau lucu, Yuna. Kau gila." Ketus Ryujin, ia beranjak dari pelukan Yuna—melepaskan rengkuhan Yuna dari tubuhnya secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
into you┊2shin
Fanfiction❝so baby, let's keep it a secret.❞ © 2019 - shinstarz was #1 on Ryuna!