eight.

666 77 10
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

So baby, come light me up and
I'll let you on it.
___

"Selamat sore, Lia-ssi." Sapa Yuna dengan senyuman khasnya saat senja datang menggantikan siang untuk membawanya menuju malam. Dengan style biasa saja, Yuna sudah berdiri diambang pintu rumah mewah Lia.

Lia tersenyum, "selamat sore, Yuna! Ayo masuk, diluar pasti dingin." Kata Lia seraya memberi sedikit ruang untuk jalan masuk Yuna.

"Kau bisa ikut aku ke kamarku. Aku akan berikan perlengkapanmu disana." Pinta Lia seraya menarik tangan Yuna, Yuna yang ditarik hanya pasrah.

Lia berhenti tepat di depan sebuah pintu yang menjulang tinggi, bagaikan pintu kerajaan- dengan sedikit berat, Lia mendorong pintu kamarnya. Kini, Yuna dihadapkan dengan kamar tuan putri; So breathtaking.

Tanpa perlu melepaskan tangan Yuna, Lia menarik gadis itu memasuki kamarnya. Senyum tak hilang dari bibir ranumnya- lucu, seandainya mengatakan hal itu pada Lia tidak membuat Yuna berdosa.

"Aku rasa, kamu cukup pakai style kasual. Bagaimana dengan pantsuit? Well, karena kau sebagai pacarku dengan boyfriend role. Aku akan pakai gaun ungu ini, bagaimana menurutmu?" Cecar Lia seraya menyerahkan setelan yang dipesannya khusus untuk Yuna. Yuna sedikit bergidik, bagaimana pun juga ia tidak biasa mengenakan pakaian formal.

"Apa tidak bisa pakai yang lain? Aku merasa agak aneh.." bisik Yuna lemah, Lia yang mendengar gadis itu hanya tersenyum; "tidak usah khawatir. Aku yakin kau pasti keren saat menggunakannya, itu memang aku pesan khusus buatmu. Aku jamin pas denganmu!" Ujar Lia seraya tersenyum hangat, sesaat kemudian ia menyerahkan sebuah kalung yang sedikit aneh dimata Yuna.

"Apa ini, nona?"

"Kalung bentuk latin dari inisialmu, aku memesan dan telah menyimpan ini sejak lama. Aku menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan padamu, dan lihat? Aku dapat timing yang bagus sekarang."

Yuna tergelak, Lia tidak mungkin menyiapkan segalanya dengan baik jika gadis itu memang tidak memiliki hal khusus pada seseorang- apa Lia tertarik padanya?

"Terimakasih."

Sayangnya, hanya kata itu yang dapat terlepas dari bibir Yuna dari sekian banyak kata yang ada dalam pikirannya.

Ryujin-ah, sampaikan salamku pada Heejin. Katakan maaf karena aku tidak bisa hadir dalam pestanya malam ini, aku harus menyusul Chaeyeon untuk meminta penjelasan karena sudah meninggalkanku tanpa pamit +3+

Ryujin tersenyum kecil, gelengan di kepalanya tak henti-hentinya ketika membaca pesan terpanjang Charyeong sepanjang sejarah chat mereka. Setelahnya, ia letakkan ponselnya diatas meja rias miliknya.

into you┊2shinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang