thirteen.

1.2K 96 4
                                    

a little bit scandalous
___

"Nenek, Karin dan Yuna akan berangkat ke Seoul besok pagi. Nenek di rumah baik-baik bersama Hasong, ya? Kami janji akan segera pulang."

"Tapi Yuna baru pulang, sudah mau kembali lagi?" Ujar sang nenek tak percaya, Yuna hanya memberi beliau segurat senyum; "nenek, Yuna harus sekolah. Nenek baik-baik bersama Hasong, ya? Yuna janji akan segera pulang bersama Karin!"

Sang nenek mengangguk kecil; "hati-hati, nak." Yuna mengangguk, kini ia beralih menatap gadis sebayanya tengah berdiri disamping neneknya- Yuna memberikan senyum padanya, "aku titip nenek ya, tolong jaga dia selama aku dan Yiren pergi ke Seoul."

Hasong tersenyum dan menepuk bahu Yuna, "tentu saja, kau jaga diri dan jaga Karin disana. Cepatlah pulang!" Ucap Hasong seraya memeluk Yuna- keduanya telah menjadi sahabat lawas, serta kehadiran Karin ditengah-tengah mereka menambah hangat.

Ryujin mengerutkan keningnya, sudah terhitung tiga hari sejak Yuna tak memberinya kabar terkait dirinya. Dan sudah tiga hari pula, jiwa Ryujin terasa kosong.

Entah sejak kapan, Ryujin mulai memiliki bayang ketakutan yang mengerikan. Bagai mimpi buruk yang senantiasa menterror malamnya. Lebih mengerikan daripada apa yang terseram di muka bumi ini.

Tanpa ia sadari tujuannya sendiri, kini Ryujin telah berdiri diambang pintu apartment Yuna. Seolah menunggu sosok yang amat ia rindukan untuk membuka pintunya.

Ryujin ketuk pintu itu sekali, dua kali, sampai tiga kali. Namun nihil, sepertinya Yuna benar-benar tidak ada di sana saat ini.

Air mata mulai menitik dari kedua mata Ryujin. Ia tidak terisak, hanya air mata yang ia keluarkan. Sejujurnya, Ryujin hanya seorang gadis rapuh yang mencari safe zone-nya, yaitu Yuna.

Tring!

Ryujin merasakan ponselnya bergetar dalam saku mantelnya, alisnya bertaut ketika membaca pesan dari Chaeryeong.

| Hey, bisa kau jemput aku di bandara?
| Saat ini aku dan kak Chaeyeon sudah landing.
| Kau tunggu diluar saja, aku akan segera kesana.

Oh, meetingnya sudah selesai? |

| Sudah
| Makanya aku minta segera pulang.
| Aku merindukan sahabat dan pacarku haha, see you soon jin!

Ryujin hanya tersenyum tipis membaca pesan Chaeryeong. Hari ini, gadis itu telah mencapai Seoul lagi setelah berada di Jepang selama tiga hari- persis selama Yuna menghilang dari kehidupannya untuk sementara waktu.

Ryujin tersenyum. Menunggu Yuna membukakan pintu apartment-nya adalah hal yang sia-sia.

"Aku harap kau baik-baik saja, Yuna."

Bisik Ryujin sebelum kakinya melangkah pergi dari hadapan pintu kayu itu.

"Astaga Yuna! Kau gila?! Kau hanya menetap di rumah nenek selama dua hari, tapi barang-barangmu sejagad raya!" Celetuk Yiren ketika mereka telah memasuki area apartment yang Yuna tinggali. Berkacak pinggang seolah nyonya besar.

Yuna terkekeh, "lagian kau hanya aku minta bawa sebagian. Ayo cepat, badanku pegal-pegal ini." Ujarnya seraya berjalan mendahului Yiren.

"Aish!" Dengus Yiren kesal namun tetap mengikuti gadis itu menuju apartment-nya.

Chaeryeong menoleh beberapa kali ketika sudah keluar dari pesawat, kakinya ikut melangkah seiring kopernya ia tarik memasuki kawasan bandara. Napasnya berhembus tenang selama mencari keberadaan Ryujin.

"Chaeryeong-ah, apa kau memberi kabar pada paman Ahn? Ku kira dia sudah datang sekarang-"

"Tidak kak, Ryujin yang menjemput kita."

Sontak, alis Chaeyeon terpaut bingung; "kenapa dia? Bukannya ini tugas paman Ahn?" Tanyanya, Chaeryeong hanya mengedik.

"Sudahlah, aku yakin Ryujin pasti segera datang. Kupikir dia-"

"Yah! Chaeryeong! Chaeyeon eonnie!"

Kakak beradik itu sontak menoleh pada direksi yang sama dengan kompak. Chaeryeong tersenyum lalu melambai kearah sang empunya suara, Shin Ryujin.

"Nah, sudah kubilang 'kan? Ryujin pasti datang!"

Dan Chaeyeon hanya bisa tersenyum seraya mengamati adiknya yang mendatangi Ryujin bersama kopernya yang ditarik paksa, tidak ada yang bisa menandingi rasa bahagia Chaeyeon daripada melihat adiknya tersenyum karena hal-hal kecil sekalipun.

Yiren mengernyit bingung, setelah memasuki apartment Yuna; dirinya jadi sering-sering dibuat bingung karena hal-hal tak biasa. Sejak kapan Yuna punya coat dengan brand besar dalam lemarinya?

"Yuna, ini punya siapa? Kau tidak mungkin menghamburkan duitmu untuk benda ini 'kan?" Tanya Yiren, Yuna menatapnya sekilas kemudian binirnya menyungging senyum; "oh itu? Itu milik Ryujin-"

"Pacarmu?"

Yuna nyaris pingsan mendengarnya, jantungnya jadi berhenti berdetak sedetik. Pacar? Apa Ryujin pacarnya? Lalu Chaeryeong bagaimana?

"Eh- eum.."

"Kenapa gugup?"

Ah ayolah, Yiren, Yuna hampir gila karena pertanyaanmu yang seolah mengorek rahasianya dalam-dalam. Ah, sial.

"Eh apa? iya, maksutku, tidak, dia teman akrabku disini. Ah sudahlah, lebih baik kau masak telur. Aku akan ganti baju." celetuk Yuna lalu meninggalkan Yiren yang menatapnya minta penjelasan.

Tapi Yuna tetap Yuna, mau bagaimana pun, Shin Ryujin akan tetap menjadi rahasianya seorang diri. Rahasia, yang tak boleh diketahui siapapun, termasuk Yiren.

"Kak Chaeyeon sempat berpikir kalau kau tidak akan menjemput kami," kata Chaeryeong ketika sepasang saudara itu memasuki mobil Ryujin, sementara Ryujin duduk di kursi samping kemudi.

Ryujin tertawa, "tentu saja tidak, kau sendiri yang memintanya padaku. Aku tidak mungkin mengecewakan sahabatku sendiri, Chaer."

Chaeryeong terkekeh pelan, Chaeyeon yang duduk disampingnya mengulas segurat senyum penuh kehangatan melihat interaksi manis dari persahabatan itu.

"Aku tahu, makanya aku percayakan Yuna padamu juga, Ryujin-ah! Benar 'kan, kak Chae?"

Chaeyeon yang merasa disebut ikut angkat bicara, "ya, selama adikku bahagia dengan apa yang ia anggap benar, maka aku akan setuju. Kuharap engkau tahu bagaimana cara menjaga kepercayaan yang orang lain berikan, nona muda Shin."

Ryujin tersenyum samar lalu mengangguk pelan, "tentu saja, aku akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kepercayaan yang Chaeryeong berikan padaku, kak."

Chaeyeon pun ikut tersenyum mendengarnya, tak lupa Chaeryeong yang memekik 'aww' seusai Ryujin mengungkapkan kalimat itu.

Meskipun Ryujin memang tidak seratus persen yakin bahwa dirinya mampu dipercaya untuk menjaga Yuna, namun ia mampu meyakinkan Chaeryeong bahkan Chaeyeon untuk menjaga rahasia diantara hubungan gelapnya dengan Yuna.

i n t o y o u

chapter thirteen: end ✓

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

into you┊2shinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang