A little bit dangerous,
But baby, that's how I want it.
___"Yuna," Lia membuang napasnya dalam-dalam, mengobati rasa gugup yang menguasai dirinya; Yuna hanya tersenyum melihatnya.
"Jangan khawatir nona, saya akan menjaga peran saya." Bisik Yuna seraya menengadahkan tangannya dihadapan Lia, seolah memberikan kode pada gadis yang lebih pendek untuk mengaitkan kedua tangan mereka.
Lia tersenyum mengamati wajah Yuna yang tampak begitu indah dipandang dibawah cahaya rembulan.
"Mari saya antarkan, nona."
┊
Tring!
Ryujin dan Heejin sama-sama menunduk, kompak mendengar suara notifikasi dari handphone mahal Heejin. Senyum Heejin sedikit mengembang sementara kedua biji matanya bergulir kesana kemari membaca sebuah pesan singkat dari salah satu rekan kerjanya, Choi Julia.
Hai Heejin, aku sudah diluar
Ryujin agak mengerutkan kening, samar-samar terlihat nama dari seorang yang familiar baginya. Julia. Apa bos Yuna juga datang kemari?
"Ah, Ryujin! Aku harus keluar dulu, ada tamu yang harus aku temui." Kata Heejin dengan seutas senyum, Ryujin yang melihatnya begitu hanya membalas senyum ramah; "ya, aku akan disini. Sebentar lagi makanan akan keluar, 'kan?" Tanya Ryujin memastikan, Heejin mengangguk sebelum melenggang pergi.
Seusai Heejin pergi dari hadapannya, Ryujin akhirnya membuang napasnya lega— entah karena apa. Hanya.. sedikit sesak menyelip di ruang dadanya.
┊
Lia berjalan dengan sedikit gemetar, tidak menyangka bahwa akan banyak orang juga yang menunggu diluar— seolah dia ini artis padahal dia hanya seorang pemilik cafè kecil-kecilan di pinggir jalan.
"Hai!" Sapa Heejin entusiastik seraya menghampiri Lia dengan berlari kecil kearahnya, sontak Yuna melepas tautan tangan mereka— membiarkan Lia dan Heejin berpelukan akrab beberapa saat, Lia hanya menatapnya dengan sedikit bertanya namun Yuna tidak membalas tatapannya. Memang seolah tidak terjadi apa-apa pada mereka.
"Ah, aku pikir kamu tidak akan datang." Ujar Heejin merasa lega karena melihat kedatangan yang sangat ia nantikan, Lia tersenyum balas padanya; "itu.. tidak mungkin, aku pasti akan melakukan cara yang aku bisa demi datang untuk ke pestamu, kawanku."
Heejin tersenyum, fokusnya kini justru beralih pada sosok jangkung yang tampaknya tak ada niat mengamati depannya. Oh, pacarnya Lia?
"Pacarnya Lia, ya?" Sontak, Yuna menelan ludahnya susah payah— hei, pertanyaan apa itu? Konyol! Sumpah, Yuna harus jawab apa sekarang? Lia menyuruhnya agar tidak buka mulut selama berperan menjadi kekasih tipu-tipunya. Yuna melirik kearah Lia yang juga meliriknya.
"Ah, iya Heejin. Dia pacarku. Keren 'kan?" Kata Lia yakin, Heejin tersenyum lebar. Sesaat kemudian gadis itu menjabat tangan Yuna, "Heejin." Yuna menatapnya sekilas; "Josè."
Lia sedikit mendelik tak percaya, Yuna punya nama inggrisnya sendiri? Darimana saja dia selama ini?
"Namamu keren. Oh iya, ayo masuk. Di dalam sudah ada hidangan yang lezat! Aku yakin kalian pasti suka." Ujar Heejin penuh semangat, Lia hanya mengangguk lalu menarik tangan Yuna— menyatukan tangan mereka lagi, memenuhi peran sebagai pasangan kekasih.
Yuna menoleh, wajahnya bertemu dengan wajah Lia— gadis yang lebih pendek tersenyum; "trust me."
┊

KAMU SEDANG MEMBACA
into you┊2shin
Fanfiction❝so baby, let's keep it a secret.❞ © 2019 - shinstarz was #1 on Ryuna!