Cintaku inginkan kau menjadi milikku
Cintaku tak perlu kuungkap kepadamu
Namun perasaanku jadi tak menentu
Karena kau selalu ada di benakkuSedang apa di mana
Dan bersama siapa?
Bila kau tiada
Hampa dan sepi yang kurasa
Bila tak bersamanya
Hati ini selalu bertanya
Adakah rasa ini sama?
Mungkinkah kau juga cinta?Andaikan rasa ini bisa kuungkapkan
Mungkin akan membuatmu luluh dan terkesan
Tapi kutahu ini belumlah saatnya
Cukup kupendam dan merindu dalam diamSedang apa di mana
Dan bersama siapa?
Bila kau tiada
Hampa dan sepi yang kurasa
Bila tak bersamanya
Hati ini selalu bertanya
Adakah rasa ini sama?
Mungkinkah kau juga cinta?Sedang apa di mana
Dan bersama siapa?
Bila kau tiada
Hampa dan sepi yang kurasa
Setelah kusadari
Belum saatnya kau kumiliki
Biarlah ini 'kan terhenti
Kau akan kucinta
Biarlah ini terhenti
Kau akan kucinta
Nanti~ku cinta nanti -ashira zamita
***
Pertemuan
Tasya mengampiri kamar jihan dan melihat jihan sedang berdiri menatap luar jendela tasya mengampiri jihan dan mengelus rambut nya, jihan pergi ke kasur dan di ikuti tasya, tasya menyelimuti badan jihan yang tertidur di kasur dan duduk di samping nya.
"Alfa tumben gak ke sini, kamu lagi marahan sama dia" tanya tasya sembari mengelus rambut jihan.
"Nggak, justru jihan bingung dia kemaren gak ada di uks pas jihan pingsan lagi, biasanya dia yang paling khawatir jihan kenapa-kenapa" ujar jihan melihat wajah tasya.
"Kata muel dia udah punya pacar" ujar tasya dan jihan mengagguk.
"Kamu setuju mereka pacaran" sambung tasya mengelus rambut jihan.
"Jihan setuju aja bun, selagi itu buat alfa bahagia dan ngelupain masa lalu dia lagian juga jihan sahabat dia jadi jihan harus selalu ngelihat dia bahagia" ujar jihan dan mengambil bingkai foto di samping nya.
Jihan melihat foto dan mengelus nya dengan dengan ratapan sendu jihan merasa ingin menangis saat ini karna hubungan persahabatan nya tidak baik.
"Sebenarnya ada apa dengan kita berdua al" batin jihan tersenyum lirih melihat foto mereka.
"Kamu gak ada rasa gitu sama alfa" jihan langsung duduk dan melihat tasya dengan heran mengapa bunda nya berkata seperti itu.
"Maksud bunda" jihan mengerutkan dahi nya.
"maksud bunda itu pasti dalam persahabatan ada yang saling suka nah kamu gak ada rasa sama alfa" ujar tasya sembari memegang tangan jihan dan jihan menggeleng kan kepala nya dengan pelan melihat sekeliling kamar nya.
"Mungkin alfa suka sama kamu tapi kamu gak tau" jihan sontak langsung melihat bunda nya mengapa bunda nya bilang begitu.
"Jihan, alfa dan muel udah sahabatan dari lama bun gak mungkin di antara mereka ada yang suka sama jihan begitu juga jihan gak ada rasa sama mereka" ujar jihan meyakinkan tasya dan tasya mengangguk.
"Iyaudah bunda mau ke bawah, kamu tidur gih mumpung libur" ujar tasya sembari mengelus rambut jihan dan pergi dari kamar jihan.
***
Alfa memasuki ruang tamu dan mengampiri ke dua orang tua nya berada di meja makan serta adik perempuan nya, alfa hanya berdiam saja sedangkan robert memperhatikan wajah alfa sambil makan.
YOU ARE READING
ALFA WILIAM LESA
Teen Fiction(cerita akan di revisi setelah tamat) Alfa Wiliam lesa seorang cowok bersekolah di SMA TRI JAYA. Pria yang sederhana tidak menjadi idola di sekolahnya. Pria yang sangat religius mempunyai sahabat bernama Jihan Cassandra dan Muel Alvaro. Alfa yang ti...