Bagian 9

15 2 0
                                    

Dan
Dan bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan
Perlahan kaupun, lupakan aku
Mimpi burukmu
Dimana t'lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku

Dan
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu sadarkah kau di sini 'kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku

Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala

~Dan -sheila on 7

***

Dulu dan sekarang

Alfa dan zara berada di parkiran dan terlihat ramai orang di lapangan sedang mengkerumunin seseorang, alfa dan zara berjalan menghampiri mereka semua.

Alfa mendekat dan terlihat seorang pria yang dia kenal bersujud memberi bunga kepada seorang wanita yang dia kenal juga, alfa mengepalkan tangan nya dan rahang nya mengeras melihat muel yang sedang menyatakan perasaannya kepada jihan, alfa menarik kera baju muel pergi dari lapangan jihan sontak kaget ketika muel di tarik dengan kasar sama alfa.

Alfa membawa muel ke kelas kosong dan melempar nya sampai badan nya mengenai kursi.

"Gua makin jijik sama kalian berdua" menghampiri muel yang terjatuh di lantai dan menatap nya dengan tajam

"Lo boleh benci sama gua sekarang el bukan berarti lo ngambil jihan sepenuh nya buat lo" alfa tertawa kasar sedangkan jihan yang mendengar nya di depan pintu kaget bersama dengan zara.

"Semua udah telat al bahkan gua udah benci sama lo, gua selalu berdoa lo sama zara selalu bahagia" ujar jihan menatap alfa memberikan senyuman dan alfa melihat ke sumber suara terlihat wanita yang dia sayangin

"Emang seharus nya gua bahagia sama zara, pergi kalian dari hadapan gua" ujar alfa dan menatap tajam sahabat nya.

"Tanpa lo usir gua dan muel bakalan pergi al pergi untuk selama nya dari kehidupan lo" ujar jihan dan tersenyum.

"Udah penyakitan banyak laga, gua makin jijik sama lo" muel yang mendengar nya ingin meninju wajah alfa tapi di tahan oleh jihan.

Muel menarik tangan jihan dan pergi dari hadapan alfa, terlihat jihan bertatapan dengan zara tapi muel menarik jihan dan pergi dari kelas kosong.

Muel dan jihan berada di taman mereka tidak masuk jam pelajaran, terlihat jihan menutup wajah nya dengan ke dua tangan nya jihan pasti terpukul dengan perkataan alfa tadi,muel merogoh kantong nya dan memberi sapu tangan ke jihan, muel membuka telapak tangan jihan yang menutupi muka nya, muel mengelap wajah jihan yang sudah banyak air mata membuat jihan bengong melihat perlakuan muel.

"Kalo lo nangis lo itu jelek han" ujar muel dan memberikan senyum pada jihan.

Muel mengambil satu tangan jihan dan menaruh di dada muel, jihan tidak tau apa yang di lakukan muel sampai membuat diri nya heran.

"Kalo lo gak nangis lagi detak jantung gua makin bertambah kenceng han" muel tersenyum dan jihan melepaskan tangan nya yang berada di dada di pegang tangan muel.

"Ma-maaf el soal tadi yang di lapangan gua gak bisa terima lo dan gua lebih baik pergi juga dari kehidupan lo, gua penyakitan el dan gua banyak nyusahin orang laen" ujar jihan setelah berkata seperti itu jihan menunduk dan meneteskan air mata.

ALFA WILIAM LESAWhere stories live. Discover now