Part 18

857 46 1
                                    


Flashback Elfina Pov (saat pertama kali bertemu Justice)

“hosh...hosh...siapa dia?” aku terus berlari, jantungku berpacu dengan cepat sampai aku berhenti karena seseorang didepanku, dia cukup cantik untuk seorang lelaki.

“siapa itu, iblis?! Bagaimana dia bisa kesini?” kagetku

hai nona aku minta tolong...” dia sambil tersenyum ramah namun..

“wah cewek cantik kenapa kamu berlari? Dia sepertinya menyadari bahwa kamu menghilang loh” tiba tiba expresinya berubah dia masih tersenyum namun diikuti suatu hawa yang mencekam. Aku tergagap, kakiku melemas seakan tak kuat menampung beban tubuhku. Keluar dari kandang singa masuk kekandang harimau. Sial.

Dia mendekat dengan perlahan namun aku refleks memundurkan langkahku.

“apa yang kamu lakukan?!” ucapku tergagap

“hey hey tenang, aku hanya meminta sebuah bantuanmu doang. Kenapa reaksimu terlalu berlebihan?” dia terkekeh pelan lalu kembali melirikku.

“apakah kau tahu tentang kunci peperangan yang mulia Lucifer dan si sialan Laightin?” lanjutnya. Aku segera paham dan menggukkan kepalaku sebagai jawaban. Tentu saja aku mengetahuinya konon kunci itu sangat berharga bahkan sampai menyebabkan dewi pencipta tertidur untuk selamanya.

Pshyco* bukan mati lo guys, beda atuh

“namun apakah kamu tahu secara detailnya?”tanyanya dengan sedikit nada mengejek. Aku menggeleng.

“ha~ yaampun apakah yang mulia putri takdir sepertimu terlalu naif bahwa takdir akan menuntunmu sendiri menuju kunci itu?” dia menggeleng seakan mengejek diriku.

Namun dibalik itu semua ada suatu kata yang membuatku terbingung. Apa maksud putri takdir? Kau bercanda? Putri? Aku adalah rakyat miskin bekas budak. Aku dibesarkan karena rasa kasihan oleh majikanku namun ya... Dia telah lama meninggal.

“mari kuceritakan tentang awal peperangan yang melegenda itu, ini akan menuntunmu kelak” Dia berjalan membelakangiku lalu menghembuskan nafas lumanyan berat.

“Dulu dewi pencipta tidak menciptakan dua dewa tapi tiga, nah yang ketiga itu bukan dewa karena masih belum mendapatkan Blessing, aliasnya demigod. Dia juga adik dari kedua dewa itu namun... Dewa perwakilan kebaikan, Laightin mengajarkan kebaikan sepenuhnya sehingga yang mulia Lucifer menjadi marah. Dia dijauhi oleh adiknya sendiri. Namun disuatu malam yang mulia Lucifer meracuni ibunya sendiri, sang dewi pencipta. Lalu membuat penyerbuan tiba tiba. Ahkirnya perang tak terelakkan dan sang adik masih belum ditemukan sampai sekarang” Dia kembali melirikku lalu membuat sebuah tanda seakan “kamu sudah mengerti?”

“jadi maksudmu kunci itu... Anak ketiga dari sang pencipta?” tanyaku yang juga ikut berdiskusi, dia hanya mengangguk.

“aku mencurigai dia” tanyanya sambil menunjuk seseorang yang jaih dibelakangku.

Aku mematung, dia anak kecil itu. Dan pandanganku mulai menggelap.
 

Selanjutnya sama seperti pada chapter 7 klo gak salah, w juga lupa

Flashback end

























Vall pov

“Jadi Justice mencurigaiku?” tak percayaku sambil menujuk diriku sendiri

“itu cuman dugaan oke, karena itu kita harus segera ke gerbang roh. Justice memiliki presentase 60% atas dugaannya” Jawab Elfina dengan melirikku

“aku itu dari dunia lain, aku tak ada sangkut pautnya dengan hal seribet itu” elakku tak percaya

Jujur saja ini terlalu mengejutkan, aku kira aku akan hidup nyaman san damai disini ternyata ada masalah yang lebih rumit lagi...

Bonus sebelum UAS guys, mungkin banyak dari kalian udah lupa sama chapter sebelumnya. Maaf :(

The Birth of New GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang