~Part 11~

1.7K 122 6
                                    

Vall Pov

Setelah diriku selesai mengalahkan goblin menjijikkan itu aku menghampiri wanita yang berada di kereta dengan senyumanku yang menawan,entah kenapa wajahnya saat melihatku berwarna merah dengan asap di atas kepalanya,apakah dia demam?.

Dia menatapku seakan tak percaya bahwa diriku sekarang berdiri tepat didepannya

“ehem,maaf apakah kau tidak apa?”tanyaku sambil mendekatkan wajahku untuk mengamatinya secara seksama.

Terlihat badannya langsung membeku di tempat dengan kedua sorot matanya yang menegang tak lupa dengan warna merah di wajahnya,dia imut.

“un...k..kau..terlalu...de..dekat”jawabnya terbata bata sambil memalingkan wajahnya.

Segera aku tersadar dan menjauhkan wajahku.

“maaf”

“tak apa apa”jawabnya dengan nada kecewa.

“sepertinya kalian mau ke Regerants”

“benar,apakah kalian bisa membantuku?”tanyanya menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat

Aku bingung dengan dirinya,apakah dia demam tinggi sampai wajahnya berwarna merah.

Gak peka’

“maaf aku harus mencari seseorang”tolakku yang masih bermuka datar

Terlihat kekecewaan di expresinya,apa yang terjadi apakah aku berbuat salah?.sepertinya tidak.

“ano,bagaimana kalau aku bayar”pintanya kembali

“hmm,aku senenarnya ada masalah di Regerants.karena itu aku keberatan”tolakku dengan penjelasan agar dia tidak memaksa

Yup,dia sepertinya marah atas tawarnnya yang di tolak,terlihat kedua pipinya di kembungkan dan memasang wajah expresi sebal,kawaii.

Aku menggeram agar tidak mencubit kedua pipi imut itu,ya dewi author kuatkan aku.

“baiklah,tapi kamu harus membuat janji kepadaku”masih expresi sebal.

Aku menaikkan sebuah alis ku untuk mempertanyakan maksudnya,ha??.

Seakan wanita pirang itu tahu dia segera menjelaskannya sambil melototi diriku,wanita memang aneh.

“janji nya kau harus berkunjung ke Degolion titik gak pake koma!”

“Eh?!”aku bingung untuk kedua kalinya

“yup itu janjinya”lanjutnya

Lalu tak lama seorang laki laki berpakian layaknya seorang pengawal menghampiri kami berdua lalu menunduk hormat

“tuan putri Claudia,kereta sudah siap”

“oh bagus,baiklah tuan Vall saya mohon undur diri dan BYE!”sambil menekankan kalimat terakhir

Saat kereta itu mulai melaju kembali aku masih tetap mematung.apakah wanita serumit itu?
Pikiranku masih bergelut untuk menemukan jawaban sampai seseorang menyadarkanku.

“tuan Vall,apakah anda baik baik saja?”

“oh ya,diriku tidak apa apa”

“baiklah kita bisa melanjutkan perjalanan”lanjutku

Kami pun berjalan kearah perbatasan hutan dan wilayah Regerants.

Beberapa menit berlalu

Terlihat celah antara dua pohon memperlihatkan seorang gadis cantik yang sedang menatap kearahku.

“Mou,Vall kau lama”

The Birth of New GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang