Diner

182 3 2
                                    


.....

"Lo mau kemana rapi banget Cle?" Andre menatap Cle dari atas sampai bawah, Cleo menggunakan dress selutut tanpa lengan,berwarna biru muda dan di padukan dengan rompi mini berwarna putih dan tas berwarna senada.

Cantik
Batinnya.

Mereka sedang duduk di teras rumah, bersama Citra dan Rendrix.

"Mau makan sama keluarga calon suami tuh yah anaknya" Ujar Citra pada Rendrix

"Mau makan malem bang kenapa?" Jawab Cleo tersipu, kakinya tak kunjung diam tangannya meremas remas jari.

"Emang ada yang mau sama putri ayah yang manja ini?" Sindir Rendrix melihat gerak gerik Cleo dan terkekeh.

"Ayah jahat deh, kan Cleo cantik pasti banyak yang mau lah, abang Andre aja kalo bukan kakak Cleo pasti suka, dulu aja dia deketin Cleo coba, eh PHP doang" Ujar Cleo Andre menatap nya sinis kali ini kartunya di bocorkan oleh Cleo

"Kan cuma di PHP in,nggak di pacarin" Sahut Rendrix menatap Cleo, gadis itu menatap ayahnya horor tak terima.

"Ratu beruang nggak pantes bangt manja kaya gitu ya mah?" Tanya Andre pada Citra dan semua terkekeh,kecuali Cleo yang mengalihkan pandangan nya dan pura pura tak mendengar.

"Beruang nya nggak di ajak sayang?" Tanya Citra meledek

"Bunda mah terus aja sekongkol sama Andre tuh ngeledek Cleo terus" Cleo kesal tapi ia tidak ajak bertingkah konyol, Cleo tak mau tampilan rapinya mnjadi berantakan, hanya karena meladeni orang-orang jahil di sisi-Nya.

"Ayah nggak pernah nglarang kamu suka sama siapa aja, tapi inget ya kalo kamu sayang sama orang, sayangi juga diri kamu" Ujar Rendrix menasehati, dan kini menatap Cleo dengan tatapan serius dan hangat.

"Iya ayah Cleo ngerti, berarti kalo Cleo suka sama Andre gapapah ya?kan siapa aja"

Rendrix dan Citra hanya memijit kepalanya yang tak pusing, kadang lelucon putrinya ini hampir tidak bisa di bilang lelucon.

Andre hanya menatap kaget bagaimana mana bisa, cewek itu menyangkut pautkan namanya.

"Sekolah kamu lancar?" Tanya Citra kali ini lebih memperhatikan Cleo yang terlihat tenang.

"Lancar lah bun kan ayah bayar terus" Jawabnya tanpa rasa bersalah ataupun berfikir jauh, dengan kaki yang terus di ketuk ketukan di lantai.

Rendrix Citra dan Andre menatap nanar, cantik saja kadang tak menjamin cara berfikir.

"Maksudnya masih bagus kan prestasi kamu atau lebih meningkat?" Jelas Rendrix angkat bicara.

"Oh itu. Kalo menurun Cleo peringkat dua, berarti Grace tersenggol dong, lah kalo meningkat nanti bunda marahin Cleo" Ujarnya

"Kenapa di marahin bagus dong kalo prestasi kamu meningkat" Lanjut Citra tak paham,dengan apa yang di pikir kan anak perempuan nya itu.

"Yakan Cleo peringkat satu kalo tambah meningkat nanti Cleo peringkat nol gimana? Yakan?!" Ujarnya dengan penjelasan tenang sangat percaya diri.

"Hm" Citra sangat dongkol dengan jawaban yang di berikan untuk nya, Citra mengusap perutnya yang sudah membuncit itu, mengucapkan beberapa mantra amit amit agar anak keduanya tidak sekonyol Cleo.

Andre mengumpati adiknya perempuan nya itu, ingin sekali Andre mengucapkan sumpah serapah,agar adiknya sementara di hilangkan dari bumi.

"Nyidam apa si Bun dulu, peringkat satu pinternya tapi kenapa cara berfikirnya seperti itu"

CLEO(Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang