Bimbang

153 3 0
                                    


.....

Seminggu setelah hari itu, Rangga sangat merindukan sambutan selamat pagi dari Cleo, ucapan selamat tidur, hingga hal hal konyol yang cewek itu lakukan.

Rangga mengingat bagaimana agar Cleo menjauhinya, sudah seminggu Rangga berangkat lebih siang, dari biasanya hingga bel masuk hampir berbunyi, ia melakukan untuk menjauhi Cleo, agar cewek itu tak nekat untuk menemui nya.

Rangga mremas rambutnya frustasi, benar yang di katakan Bima, harusnya Rangga melindungi, menjaga, bukan melukai lalu pergi, pengecut. Satu kata yang pas untuk seorang Rangga saat ini.

Dirinya hampa teronggok usang, tanpa kepastian. Rangga sudah memikirkan untuk kedepannya, memastikan jika Cleo sudah aman dari siapapun.

Rangga terbaring terlentang, dengan fikiran yang entah menuju kemana.

Tok tok tok

"Masuk" Ujar Rangga kemudian pintu terbuka menampakkan Anita yang berjalan membawa segelas susu coklat hangat.

"Minum dulu bang"

"Makasih mah" Ujarnya tersenyum menatap Anita yang selalu terlihat tegar.

"Kamu kenapa bang akhir akhir ini mamah perhatikan, kamu selalu di kamar tidak bermain ps atau menonton TV di depan biasanya abang baru ke kamar kalo mau maghrib" Anita menatap putranya lekat.

"Mah Rangga salah nggak sih mah, kalo Rangga ninggalin cewek yang Rangga sayang, karena kalo cewek itu tetep sama Rangga dia dalam bahaya mah, banyak orang yang bakal jahatin dia" Kali ini pertama kalinya Rangga jujur pada Anita soal gadis yang dia cintai.

"Sudah punya pacar?, hebat sekali gadis itu bisa mematahkan penghalang hati kamu yang keras dan yang menolak istilah cinta" Ujar Anita, ia sangat paham dengan putranya ini,yang selalu bersikap cuek,dingin dan ia memiliki satu sifat yang sangat penyayang.

"Menurut mamah kamu salah, kamu sayang sama dia kamu tahu dia dalam bahaya, harusnya. Kamu itu, mencoba melindungi dia, bukan membiarkan dia dalam bahaya dan sendiri" Ujar Anita memberi saran,

"Cinta itu menyukai bukan melukai, karena dengan kamu yang memilih pergi itu sama saja kamu memberi luka, yang harus susah payah ia sembuhkan, yaitu dengan cara melupakan" Lanjutnya

"Sudah mamah mau ke kamar Valerie dulu" Pamit Anita dan berlalu.

                             🐻🐻🐻

Pagi ini terlihat mendung, langit meredup matahari pun enggan, menampakkan sinarnya seperti biasa.

Bertepatan dengan Rangga yang baru datang, Cleo yang sudah seminggu ini berangkat selalu bersama Andre.

Rangga melihat jelas bagaimana sifat manja Cleo pada Andre, meskipun mereka berstatus kakak adik, tetapi tetap saja beda. Dan tiga hari ini Cleo sudah terlihat biasa saja.

"Sana lo ke kelas duluan aja" Ujar Andre membiarkan Cleo berlalu,

"Hay sob" Ujarnya pada Rangga dan Bima yang baru saja datang. Meskipun Cleo yang sudah di sakiti sahabatnya ini Andre tetap biasa, beralasan untuk tidak merusak persahabatan yang di bagun sejak lama.

"Gimana udah move on?" Ledek Bima yang melihat saat Rangga menatap Cleo tanpa berkedip.

Rangga tak membalas ia memilih membuka ponsel, nyatanya sebuah ponsel sudah seperti perumahan orang kaya, sepi. Rangga kembali memasukkan ponselnya kedalam saku.

Sebelum bel masuk Rangga memutuskan untuk ke toilet, setelah Rangga keluar, Rangga berpapasan dengan Cleo yang berjalan sendirian, bahkan tanpa menatap Rangga sedikitpun.

CLEO(Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang