Pukul 5 pagi aku sudah bersiap-siap dengan perlengkapan kameraku di saat teman sekamarku masih terlelap.
Sebagai leader dari tim yang kebanyakan pria, aku yang sangat di andalkan untuk membangunkan mereka yang tentunya masih bersembunyi di balik selimut.
Kubuka pintu kamar dan takjub akan indahnya pemandangan sunrise pagi ini.
Aku berjalan pelan menuju tenda Choki dan Bimo. Kulihat dari luar belum ada tanda-tanda kehidupan "pasti tadi malam bergadang" ucapku dalam hati.
Ku ketuk pintu kamar mereka, tak ada jawaban, ku ketuk lebih kencang sambil memanggil nama mereka tapi masih belum ada jawaban. Ku coba membuka pintu, ahh tidak di kunci. Bau asap rokok sangat menyengat ketika ku masuk ke dalam kamar.
Ku nyalakan lampu dan berteriak "selamatttt pagiiiiii, bangun bangun! Ayo bangun, siap-siap"
"Ah gilaaaaaa lo ghaaaaaal, gilaaa" Bimo yang sedang tertidur terkejut mendengar teriakanku.
Aku tertawa, "emang aku gila, tiap event harus bangunin kalian"
Ku tarik selimut Bimo dan Choki "ayo buruan bangun, kita harus lebih dulu stand by cuy!"
Bimo ngucek-ngucek matanya. "Anjrit dingin banget sih!"
Choki yang sedang tidur pulas, terbangun karena hawa dingin yang menusuk kulitnya. "Dinginnnnnn..." ia berusaha mengambil kembali selimut namun segera ku rebut. "Eh ga bisa, ayo bangun! Udah jam 1/6 nih!" Kataku.
"Ga kuat melek, ga kuat" seru choki
"Ga perduli, ayo ah bangun!"
***
Hampir 1 jam aku menunggu mereka bersiap-siap. Ku hisap dalam-dalam rokok marlboro black menthol dan menghembuskannya menjadi asap berbentuk bulat.
"Yuk capcus" ajak choki
Kami bertiga keluar dari kamar, berjalan menuju restoran untuk sarapan pagi.
Di perjalanan kami bertemu Ira, Maya, dan Anastasia. Mereka menyapa kami. Ira, Maya dan Anastasia adalah siswi pramugari terbaik yang selalu ikut jika kantor mengadakan gathering atau event.
"Haiii mba Ghalia, hai mas Choki, haii mas Bimo" sapa Maya.
Aku hanya tersenyum, malas mau balas sapa Maya. Malas berbasa-basi. Centil menurutku.
"Eh Maya, cantik banget sih pagi ini, bak matahari pagi" goda Bimo.
Aku sangat terbiasa jika melihat Bimo berakrab-akrab dengan orang lain karena Bimo tipe yang supel, hobi ngelawaknya bikin ia banyak di senangi orang lain.
"Aaah Mas Bimo aja" sahut Maya centil
"Loh Ira kok diem aja, pasti belum mandi nih. Itu ada kerak ilernya tuh"
Choki tertawa terbahak-bahak.
Ira memukul lengan Bimo berkali-kali.
"Aduh sakit Ra..ampun"
Bukannya berhenti Ira mencubit lengan Bimo.
"Sukurinn..terusin aja Ra" kataku kompor.
"Jangan kasih ampun Ra" Choki menambahkan.
"Bimo ngeselin ihhhh" ucap Ira.
"Anas, semalem tidurnya nyenyak gak?" Tanya Choki tiba-tiba
"Jangan di jawab Nas, modus itu. Nanti dia nanya lagi, Anas udah makan belum? Anas udah mandi belum, kalo belum nanti Choki mandiin deh" celetuk Bimo
![](https://img.wattpad.com/cover/208283385-288-k25534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAPS (Maka Ku Ikuti Peta Yang Mengarahkanku PadaNya)
RomanceTugasnya melupakan tapi manusia memilih hidup dalam ingatan. -Rintik Sedu-