14. Cobaan Sebelum Nikah

643 52 4
                                    

Aku Update yah
Bonus untuk kalian semua
Jangan lupa vote dan komennya
Happy reading
Typo bertebaran

Warning!
Cerita ini cerita kolaborasi ku bersama adetiwi6690

By: Aku

Aaron menatap Zeline sedang memasukan bajunya ke dalam tas kecil. Meski tidak banyak baju yang dibawa Zeline, tapi Aaron masih tetap ikhlas. Bayangkan saja baru kemaren bertemu dan langsung memboyong Zeline ke rumahnya. Sekarang apa yang terjadi, Zeline malah dibawa Mama dan Papanya pulang dengan alasan dipingit.

"Zel, apa kamu tidak tinggal di sini saja? Kitakan baru kemaren bertemu," Aaron mencoba membujuk Zeline.

"Aaron, kamu kan sudah dengar apa kata Papa dan Mama tadi," Zeline mencoba mengingatkan.

"Tapi, Zel, aku baru ketemu kamu baru kemaren setelah sekian lama. Masa kamu mau saja tinggalin aku."

"Kalau begitu kamu pilih, aku di sini, tapi pernikahan kita tidak jadi?" Zeline kembali mengingatkan, Aaron benar-benar ngeyel bangat.

"Itu bukan pilihan menurut aku, tapi ancaman. Aku takut nanti kamu tidak bertemu lagi dengan aku," Aaron merengek seperti anak kecil.

"Astaga! Aaron," Zeline mulai kesal juga. "Kamukan bisa cari aku, kamukan tahu di manapun aku berada. Kenapa sekarang kamu jadi bodoh sih! Biasa kamu selalu membanggakan kepintaranmu," kali ini Aaron hanya diam saja. "Lagian aku juga kangen sama Mama dan Papa aku," Zeline keluar dari kamarnya dan meninggalkan Aaron. Aaron mau tidak mau akhirnya mengikuti Zeline.

Di ruangan tamu Razack sudah siap bersama Bi Nani, Aaron yang melihat itu hanya bisa tersenyum miris.

"Apa kalian bersiap mau pergi?" tanya Aaron lesu.

"Iya, kami berangkat Sekang," Papa Zeline yang menjawab.

"Ya, sudah hati-hati yah. Zel, apa kamu akan pergi. Enggak usah pergi," Aaron masih mencoba membujuk Zeline.

"Tidak bisa!" jawab Pap Zeline, "ya sudah kita pergi dulu."

Zeline dan keluarganya masuk ke dalam mobil. Aaron hanya bisa menatap kepergian mereka. (Astaga! Kenapa jadi mellow begini. Padahal Aaronkan bisa datang ke rumah orang tua Zeline. Dasar! Aaron Bucin.)

*****

Satu jam yang lalu Zeline sudah sampai di rumah orang tuanya. Sekarang mereka setelah selesai makan malam, Zeline dan keluarganya berkumpul di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Zel, kalian bertemu di mana? Maksud Nama kalian bertemu di mana?" tanya Rani, sambil menatap Zeline sekilas.

"Aku bertemu dia di Mesir Ma," jawaban Zeline, "mungkin saja," Zeline melanjutkannya dalam hati.

"Kamu sebagai dengan pernikahanmu?" kali ini Papanya yang bertanya kepada Zeline. Sebenarnya Zeline bingung mau jawab sepeti apa. Karena dia tidak tahu dengan perasaannya saat ini. Entah senang dengan pernikahanmu ini atau tidak.

"Ten... tentu saja Pa," Zeline mencoba melihatkan senyumnya.

"Papa berharap kamu bahagia dengan pernikahanmu."

"Iya Pa. Aku ke kamar dulu yah, aku mengantuk besok aku harus ke rumah sakit."

"Kamu sakit?" tanya Papa Zeline cemas.

"Bukan. Bukan aku yang sakit, tapi aku kerja di rumah sakit, Pa, bagian Labor," jelas Zeline.

"Papa kira kamu yang sakit, syukurlah kalau tidak. Ya saya dah istirahatlah lagi."

A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang