Warning!!
Kali ini ada adegan yang bikin orang Geregetan
Bagi Yang Tidak Sanggup Membaca boleh dilewatkan saja.
18+++
****Aku Update yah
Bonus untuk kalian semua
Jangan lupa vote dan komennya
Happy reading
Typo bertebaranBy: Ade Tiwi dan Aku
Setelah menidurkan Razack di kamarnya, Aaron langsung pergi ke kamarnya. Setelah mengganti baju, Aaron melihat Zeline baru masuk kamar, Aaron melihat Zeline sekilas dan langsung merebahkan badannya di atas tempat tidur.
Zeline juga sudah mengganti baju dengan baju tidur dan ikut masuk dalam selimut bersama Aaron. Zeline melihat Aaron membelakanginya. "Tidak seperti biasanya," fikir Zelin dalam hati."Aaron, kamu oke?" Zeline mencoba bertanya karena dia yakin Aaron belum tidur. Aaron hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Zeline.
"Aku perhatikan dari tadi kamu sepertinya menghindari aku," Zeline tidak peduli Aaron menjawab atau tidak yang penting dia bisa menanyakan perubahan sikap Aaron padanya, karena menurutnya itu terlalu tiba-tiba.
"Padahal aku merasa, aku tidak melakukan kesalahan," lanjut Zeline lagi. "Pada hal sebelum kita berangkat ke rumah Mama, kamu baik-baik saja. Tapi, kok kamu sperti mendiamkan aku setelah itu. Apa salahku?"
Aaron yang mendengar itu hanya diam saja. Tanpa mengeluarkan kata sepatahpun, karena menurutnya tidak ada yang salah, dia saja yang terlalu perasa. Merasa Zeline telah menerimanya seutuhnya setelah malam hangat mereka.
"Aku merasa senang sekarang aku tidak bisa membaca fikiranmu lagi. Mungkin kalau aku bisa membaca fikiranmu lagi. Entah, sumpah serapah apa yang akan kamu ucapkan padaku," Aaron mencoba untuk tidak menghiraukan perkataan Zeline saat ini.
"Aaron apa kamu benar-benar tidur?" Kali ini Zeline mendekam tubuhnya ke Aaron, untuk memastikan Aaron tidur atau tidak. Ternyata, Zeline melihat Aaron sudah memejamkan matanya. Hati Zeline melihat itu merasa kecewa, karena dia berharap Aaron belum tidur.
"Kamu sudah tidur ternyata. Padahal aku ingin banyak bercerita sama kamu tentang kita dan aku juga mau minta izin sama kamu, kalau aku besok sudah masuk kerja. Aku hanya ambil cuti tiga hari," mendengar itu Aaron mau protes, tapi ketika mendengar lanjutan ucap Zeline, Aaron akhirnya tetap pada posisinya. Hanya mendengarkan." Aku rasa lebih baik kamu tidur biar aku leluasa menceritakan apa yang ku rasa. Oh-ya akumerencanakan bulan madu kita ke Mesir saja. Meski, itu bulan akan mebdatang, tapi aku mau merencanakannya sama kamu. Apa kamu setuju dengan usulanku? Entahlah, aku tidak bisa menebaknya kamu setuju atau tidak. Aaron, meski aku belum mengenalmu, tapi aku bisa percaya sama kamu. Apa kamu tidak merasa mengapa aku menerima kamu? Padahal aku bisa menolakmu dan kita juga sudah tidak berjumpa sudah lama. Aku bisa menaruh kepercayaan sama kamu dan aku berharap kamu tidak mengecewakan aku."
Ya, sudah. Selamat tidur dan mimpi indah suami Mumyku," Zeline memejamkan matanya dan juga berharap juga akan mimpi indah.
Sedangkan Aaron yang dari tadi mendengar perkataan Zeline yang terakhir, membuatnya hatinya menghangat dan tersenyum senang.
*****
Zeline merasakan basah pada seluruh wajahnya, bunyi kecupan-kecupan itu begitu terasa. Perlahan Zeline membuka kelopak matanya yang terasa berat efek kantuk baru bangun tidur.
"Selamat pagi istriku." sapa Aaron tersenyum.
Zeline hanya terdiam dan dengan lucunya Zeline mengerjapkan matanya berulang kali."Apakah tidurmu nyenyak sayangku?" tanya Aaron seraya mengelus-elus lembut dagu Zeline.
Zeline masih diam saja menyaksikan setiap pergerakan dan perkataan Aaron. Pikiran Zeline kembali saat malam tadi. Bukankah Aaron mendiamkannya tadi malam?"Kenapa diam saja Zeline?" tanya Aaron kesal.
"Aku masih bingung." jawab Zeline membuka suaranya.
"Bukankah kemarin kamu menghindariku? Kamu marah padaku?" tanya Zeline sehati-hati mungkin.
"Menghindari?" Zeline mengangguk.
"Siapa bilang?"
"Aku!" akui Zeline cepat. "Aku merasa kamu memang menghindariku semalam."
"Astaga! tidak sayangku, aku hanya sedang—" ucapan Aaron tersendat, bingung ingin mencari alasan apa.
"Hanya sedang apa?" Zeline benar-benar penasaran.
"Hhh, tidak ada. Sudahlah lupakan saja."
"Katakan dulu, kenapa kau menghindariku semalam?"
"Aku tidak menghindarimu istriku. Percayalah, hmm?"
"Terserahlah," jawab Zeline akhirnya tak ingin ambil pusing.
"Nah, gitu dong." kekeh Aaron seraya mengecup pipi Zeline.
"Apakah kita tidak bangun istriku? Kita akan di ranjang saja satu harian ini?" goda Aaron.
"Hmm, boleh. Dengan cara kita membiarkan Razack kelaparan." senyum Zeline licik.
Aaron meringis mendengarnya. "Ayo, kita bangun." ajak Aaron yang langsung turun dari ranjang.
Zeline terkikik geli melihatnya, Aaron selalu kalah bila Zeline melibatkan Razack. Zeline juga merasa bersyukur karena Aaron tidak menghindarinya lagi.
"Oh-ya aku belum minta ijin padanya kalau aku masuk kerja hari ini," Zeline bergegas menyusul Aaron ke kamar Razack.
Meski masih dengan pertengkaran kecil antara Aaron dan Zeline, tapi sekarang sudah berada di rumah sakit tempat dia berkerja. Ketika masuk ke dalam ruangan, Zeline sudah disambut oleh teman-temannya dengan ucapan selamat, atas pernikahannya. Zeline hanya tersenyum bahagia menanggapi ucapan teman-temannya itu.
*****
"Aku ingin mendengar langsung dari mulutmu,
Bahwa kamu mencintaiku,
Dan saat itu kita bertatapan mata,
Tentunya!"
-Aaron-See you next time
Kunjungi juga yah author Kece kita dengan tema cerita yang sama#SahabatDilla
ajaitiara dilla909 Musafir_Cinta1209 EchaFajri Bipbip86 adetiwi6690 niqiaaa
Itsitafianda Evelyne_Alleta26
![](https://img.wattpad.com/cover/202800371-288-k602752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |
Любовные романыCerita Colab bersama @adetiwi6690 Penasaran yuk baca! Cerita ini menceritakan seorang wanita yang suka meneliti. Sehingga suatu saat dia harus bertanggung jawab atas kata-kata yang keluar dari mulutnya. Disinilah ceritanya akan dimulai. 21+