By : Ade Tiwi.🍭🍭🍭🍭🍭
Sepasang suami-istri yang tengah menikmati bulan madu kedua mereka itu tampak kini masih tiduran di ranjang. Sepertinya mereka enggan untuk membuka matanya, terlihat dari pelukan keduanya yang semakin erat.
Di balik selimut itu baik Zeline maupun Aaron sama-sama polos. Alias, tidak memakai sehelai benang pun. Keduanya sama-sama menikmati kehangatan yang menguar dari tubuh masing-masing.
Aaron lah orang pertama yang membuka matanya, melihat Zeline yang tengah tertidur pulas sembari menggeliat menyembunyikan wajahnya di curuk leher Aaron.
Aaron tersenyum mengingat apa yang terjadi di antara mereka berdua tadi malam. Bagaimana ganasnya ia pada Zeline, dan bagaimana liarnya Zeline yang selama ini terlihat malu-malu.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama ataupun kedua bagi mereka melakukan kegiatan panas itu. Hanya saja, tadi malam Zeline terlihat sangat berbeda dengan aksi liarnya yang wow.
Begitulah penilaian Aaron pada sang istri tercinta yang dengan energiknya meliuk-liukkan tubuhnya. Berbagai posisi juga mereka coba berganti-ganti gaya tadi malam. Entah kenapa juga tadi malam mereka terlihat sangat haus dan lapar akan gairah mereka masing-masing.
Intinya Aaron sangat puas!
Zeline menggeliat dan semakin menyuruk di leher Aaron, hembusan nafas Zeline sebenarnya terasa geli bagi Aaron. Tapi sekuat mungkin Aaron menahannya, ia tidak ingin Zeline jadi terbangun meskipun ia sangat tahu jika kini matahari sudah menampakkan dirinya cukup tinggi.
Aaron teringat putranya, apakah anaknya itu sudah bangun? Ah, Aaron harus mengeceknya. Dengan sangat pelan dan penuh kehati-hatian, Aaron melepaskan tubuh Zeline yang menempel erat di tubuhnya bagaikan lintah.
Jika dalam keadaan sadar, apa mungkin Zeline akan bersikap seperti ini padanya. Diam-diam Aaron tersenyum membayangkan hal itu, yang ada Zeline malah gengsi untuk tak nekat melakukan seperti sekarang.
*****
Seseorang menepuk pundak Zeline pelan, Zeline menoleh dan terkejut melihat orang tersebut.
"Riku!" teriaknya tak percaya jika akan bertemu dengan Riku lagi disini, di Mesir!
"Zeline, ternyata benar ini kau!" sahut Riku tak kalah terkejutnya.
Zeline menatap dengan pancaran mata berbinar dan bahagia. "Kau menetap tinggal di negara ini Riku?" tanya Zeline seraya berdiri dari duduknya.
Riku mengangguk. "Ya, aku menetap tinggal disini selama bertahun-tahun."
"Wow, itu hebat sekali!" puji Zeline takjub.
"Uhm, ya begitulah Zel." jawab Riku seadanya.
Mata Riku menoleh ke arah samping Zeline dimana Razack sedang duduk di kursi sembari melihat ke arah mereka dengan tatapan bingung.
"Dia siapa Zel?" tanya Riku menunjuk ke arah Razack dengan jari telunjuknya.
Mata Zeline mengikuti arah pandangan jari telunjuk Riku. Tersenyum ke arah putranya yang tampak manis saat seperti ini, sangat menggemaskan.
"Ah dia..., Dia adalah anakku, putra kecilku." akui Zeline jujur.
"Apa? A—anak?" kaget Riku terbata-bata.
Zeline mengangguk. "Iya, Riku. Aku sudah memiliki anak, ini dia." Zeline mengambil Razack ke dalam gendongannya.
"Razack sayang, salim dulu nak sama om-nya." titah Zeline pada sang putra tercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |
RomanceCerita Colab bersama @adetiwi6690 Penasaran yuk baca! Cerita ini menceritakan seorang wanita yang suka meneliti. Sehingga suatu saat dia harus bertanggung jawab atas kata-kata yang keluar dari mulutnya. Disinilah ceritanya akan dimulai. 21+