27. Lebih Dari Kejutan

539 36 5
                                    

Hallo Aku Up yah
Aku Belum Bisa Pastikan Yah
Ini End atau tidak
Yang penting liat saja yah bab berikutnya

Jangan lupa Vote dan komen yah
Typo bertebaran

By : Aku
*****

Zeline terbangun dan melihat Aaron sudah tidak ada di sampingnya. Awalnya Zeline sanagt kecewa, tapi ketika dia duduk, Zeline melihat Aaron sedang menggendong Razack dan mereka sudah tampak sangat rapi.

Zeline, menatap Aaron dan Razack dan Zeline sangat sadar saat ini. Bahwa, dia sudah jatuh cinta dengan suaminya saat ini. Sekarang saja, memandang Aaron sambil menggendong Razak adalah pemandangan yang paling indah dilihatnya.

Tanpa Zeline sadari, Aaron juga sudah melihat Zeline menatapnya begitu dalam. Aaron hanya tersenyum melihat Zeline dan sangat tergoda.

"Kamu cepat siap-siap! Pesawatmu berangkat jam dua belas nanti," sapa Aaron dipagi hari dan itu seketika melunturkan kekaguman Zeline terhadap Aaron. Yang ada sekarang hanya umpat dan gumanmannya.

"Apa aku benar-benar balik?" pertanyaan bodoh yang dilontarkan Zeline.

"Ya, tentunya, kamu yang minta kemarinkan?" jawab Aaron sambil menahan senyum melihat tingkah Zeline.

"O," jawab Zeline dan langsung melangkah ke kamar mandi dengan tidak semangat. Zeline masih berharap Aaron untuk tidak mengingat keberangkatannya, tapi malah Aaron masih ingat.

"Huuuuyffft! Apa yang kamu harapkan Zeline, dia tidak benar-benar peduli perasaanmu," keluh Zeline dalam hatinya.

Zeline keluar dari kamar mandi tidak melihat Aaron lagi. Zeline bergegas memakai pakaiannya dan mencari keberadaan Aaron. Keluar dari kamar tidur mereka, Zeline tidak melihat Aaron di ruang tamu dan Zeline langsung menuju arah dapur. Zeline kembali terpesona melihat Aaron saat ini. Aaron sedang sibuk menyuapi Razack dengan diselangi candaan. Meski, itu tidak ada lucunya sama sekali.

"Hei, kenapa bengong? Cepat sini, habiskan sarapanmu! Kita tidak banyak waktu lagi, nanti kamu ketinggalan pesawat," Aaron kembali mengingatkan.

"Huuuuyffft!" keluh Zeline dalam hati.
Zeline mengabiskan makannya dengan setengah hati. Kali ini Zeline sangat tidak semangat, Aaron telah merusak moodnya sedari tadi. Mau berterus terang kepada Aaron kalau dia tidak mau balik ingat gengsi.

"Hadeeeh!" Zeline hanya bisa merutuk dalam hatinya.

Kita jam sudah menunjukan jam sebelas, Zeline masih bersiap- siap di dalam kamar. Dia tidak semangat, rasanya Zeline telah menyesali perkataannya.

"Zeline, cepatlah! Nanti kamu akan ketinggalan pesawat," Aaron kembali mengingatkan Zeline dan itu pasti membuat Zeline tidak semangat.

"Apa kamu tidak bisa sabar? Kamu sepertinya niat sekali menyuruhku pulang," Zeline kesal, karena merasa selalu diingatkan dengan kesalahannya.

"Aku?" jawab Aaron bingung, "bukannya  kamu yang ingin pulang dan sekarang menyalahkan aku. Kamu benar aneh."

"Aku memang aneh! Biarkan! Cepat kita berangkat sekarang!" Zeline sangat kesal. Aaron mengikuti Zeline dari belakang dan membawa keperluan Razack nanti.

"Dasar! Mumy yangbtidak punya hati. Kenapa dia tidak punya kemampuan membaca hatinya lagi. Sehingga aku tidak perlu lagi mengatakan secara langsung. Mumy tidak punya perasaan!" Zeline terus mengumpati Aaron dalam hati.

Mereka sekarang sampai di pakiran hotel, Aaron sudah di tunggu pengawalnya dengan mobil. Ketika mereka mau menaiki mobil, tiba-tiba ada yang memanggil Zeline.

A Man Mumy | End | Sebagian Bab Sudah Di Hapus |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang